Prolog

571 14 0
                                    

Bintang itu bernama ANTARES

"lagi liatin apa sih Ru sampe jereng begitu matanya?" tanya Mama melihat Biru yang mendongak ke atas langit dengan mulut monyong-monyong.

"itu Ma itu bintang kok terang banget yaaa." Tunjuk gadis berusia 10 tahun itu pada satu bintang yang terlihat begitu terang.

"yang warna merah?"

"iyaaaa.."

"Itu namanya Antares Ru."

"Antares?"

"iya Bintang Antares. Bintang yang lagi sekarat."

"hah sekarat? Emang bintang bisa mati ya?"

"Antares itu bintang super raksasa berwarna merah. Kalo menurut ilmuwan sih katanya antares itu sedang mendekati akhir hidupnya."
"Ihh sayang banget ya. Kok bintang bisa mati sih Ma?" Biru masih mendongak menatap penuh minat pada bintang yang terlihat berkilau paling terang itu.
"Iya Ru, Karena setelah gak ada lagi bahan bakar yang tersisa untuk membakar, bintang akan runtuh dan meledak menjadi supernova. Ya seperti bintang Antares ini." Ujar Mama sambil ikut menatap Bintang berwarna merah yang sedang berkerlip dan terlihat lebih terang daripada bintang yang ada disekitarnya yang hanya berkerlip samar.

"Sayang ya Ma padahal bagus. "

"hmmm.. tapi masih banyak bintang terang lainnya kok Ru, ada Sirius, vega, Betelgeuse, Ada aldebaran, pokoknya banyaklah. Tapi emang Antares itu paling bagus sih. Antares itu bintang terang ke 15. Sering disebut bintang super raksasa Karena bintang ini sangat besar. Matahari aja jauh lebih kecil Ru kalo dibanding sama Antares. Antares, juga sering disebut alpha Scorpio, Dia itu bintang paling menonjol di konstelasi Scorpius. Antares itu jaraknya sekitar 604 tahun cahaya dari Bumi. Antares ini diameternya 700 kalinya Matahari Ru, besar banget kan? Tapi Ru walaupun Antares besar, tapi sebenarnya dia lebih dingin dari Matahari Ru." Mamanya yang seorang   sarjana Astronomi memberi penjelasan ilmiah panjang lebar yang tidak dapat diserap dengan baik oleh kepala Biru kecuali kata terakhir yang menarik perhatiannya.

"dingin Ma?" Tanya Biru dengan mata yang tak berhenti berkedip menatap Antares yang terlihat begitu indah di matanya

"iya Ru, Dingin."

"kayak sekarang ya Yah dingin." ujar Biru sambil melepaskan genggaman tangan Mamanya dan berlari masuk ke dalam rumahnya sambil cekikikan.
Pembicaraan sekilas itu hanya berlangsung 10 menit namun membekas di kepala biru. Serupa dengan nama Antares yang terpatri membekas di ingatannya.

AntaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang