1. First Problem

333 22 1
                                    

Masa lalu tidak akan pernah dapat kita raih kembali,

tapi masa depan yang yang kita impikan harus dapat kita raih, dengan perencanan yang baik.

Dan kesempatannya adalah sekarang. Maka kesempatan yang kita miliki adalah dimulai hari ini.

***

"Semangat ya di sekolah barunya. Ingat jangan suka buat onar." Ucap El was-was dengan adik semata wayangnya itu. Tak lupa Ia juga mengelus puncak kepala adiknya dengan penuh kasih sayang.

Dengan wajah datar, adiknya itu mengangguk,
"Baiklah."

Gadis itu pun berbalik, berjalan menuju mobilnya. Seketika langkahnya terhenti,
"El, jika nanti aku lama gak usah sibuk menghubungiku." Ucap gadis itu masih dengan posisi membelakangi El.

Mendengar hal itu, El tampak gusar. Dia menghembuskan nafasnya dengan berat,
"Baiklah. Hati-hati." El mencoba tersenyum walau adiknya tak melihat senyum kekhwatiran di wajah kakaknya itu.

Mendengar jawaban El, gadis itu memasuki mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya. Lalu dia melajukan mobilnya menuju sekolah.

***

Sekitar 20 menit akhirnya Fella sampai di sekolah barunya. Setelah ia memarkir dengan rapi, ia pun turun dari mobilnya.

Agak lama ia memandangi gedung sekolah yang besar itu,
"Apa bakal ada masalah lagi disini?" Tanya Fella pada dirinya sendiri. Ia mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan

Setelah cukup memandangi gedung sekolah itu, akhirnya Fella melangkahkan kakinya ke kelas yang telah ia konfirmasi kepada kepala sekolah SMA Jaya Wijaya.

Dengan malas, ia berjalan masuk ke dalam ruangan kelas yang bertuliskan XII-IPA1. Begitu ia masuk ke dalam kelas, kelas yang sebelumnya riuh menjadi tenang seketika.

Semua mata memandang Fella yang berdiri tepat di depan pintu. Ada yang memberi tatapan sinis, tatapan senang, dan beragam tatapan lainnya.

Merasa tidak nyaman setelah mendapat berbagai tatapan dari temannya, ia mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk yang kosong.

Tidak ada bangku yang kosong selain bangku yang berada di samping pria yang sedari tadi tak mengubris kedatangannya. Tetapi ia enggan duduk dengan pria.

Dari pada tidak duduk sama sekali mending duduk sama dia aja.

Fella pun melangkahkan kakinya menuju meja pria itu.
"Permisi. Bangku ini kosong gak?" Tanya Fella dengan nada tenang nya.
Pria itu tengah asik dengan ponselnya. Dia hanya melirik Fella dan kembali fokus pada layar ponselnya.

Fella menaikkan sebelah alisnya, menatap tajam pria yg sedang mengabaikannya itu.

Pria sialan!, umpat Fella dalam hatinya.

"Lo duduk aja. Bangku itu kosong kok." Ucap cewek yg duduk tepat di depan meja pria itu.
Fella hanya meliriknya dan mengangguk. Ia pun meletakkan tasnya dan langsung duduk di samping pria yang ia baru kenal itu.

"Gue Keyla. Nama lo siapa?" Tanya cewek yg bernama Keyla itu sembari memutar badannya 180 derajat, menghadap sepenuhnya kepada Fella.

"Fella." Jawabnya sembari mencoba tersenyum ramah.

"Great. Lo murid baru kan?"

Good Bye & Welcome #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang