18. Kebenaran

68 7 0
                                    

Cahaya matahari mengintip lewat celah-celah jendela kamar Adam. Hal itu membuat Fella terbangun dari tidurnya.

"Nghh..." erang Fella dan berniat untuk membuka matanya.

Fella mulai mengerjap-erjap kan matanya agar penglihatan nya menjadi jelas kembali. Tiba-tiba ia merasa bahwa tangannya terasa berat seperti ada beban di atasnya. Fella pun melihat tangannya dan ternyata ada tangan lain yg mengenggam tangannya. Ia mendongak dan melihat Adam sedang tertidur dan bersandar di sandaran tempat tidur. Tanpa ia sadari, sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman di wajahnya.

"Adam..." panggil Fella serta mengguncang tangan Adam pelan. Adam pun terbangun dan membuka matanya.

"Eh..." Adam segera melepaskan genggaman tangannya dan bangkit berdiri.

"Lo mandi aja dulu. Pake baju gue aja yg di lemari itu." Ucap Adam serta menunjuk lemari berwarna coklat tua itu.
Fella pun mengangguk paham. Setelah itu Adam melesat pergi dari kamarnya.

"Gue sayang banget sama lo, jangan sakit please..." kalimat itu kembali terngiang di telinga Fella. Ya, tadi malam Fella belum sepenuhnya tetidur. Jadi ia bisa mendengarkan seluruh perkataan Adam. Salah satunya pernyataan sayang yg di lontarkan Adam. Fella semakin bingung terhadap perasaannya. Rasa nyaman Fella terhadap Adam semakin besar. Sekali lagi Fella mengalami dilema.

Fella segera membuang pikiran nya itu. Bergegas Fella beranjak dari tidurnya dan ia berjalan memasuki kamar mandi.

-AAA-

Fella turun dari tangga dan berjalan menuju dapur di rumah Adam. Sesampainya di dapur ia melihat Adam yg tengah sibuk dengan masakannya. Ia sedang memasak pancake.

"Lo duduk aja Fell. Bentar lagi selesai kok." Pinta Adam saat menyadari Fella tengah memperhatikannya. Fella yg menyadari itu langsung mengambil posisi duduk di kursi dan melipat tangannya di atas meja.
Kemudian Adam pun datang dengan nampan yg berisikan dua piring pancake.

"Semoga lo suka." Kekeh Adam saat melihat ekspresi Fella menatap makanan buatannya.

"Semoga deh ya." Fella menyengir kearah Adam yg juga sudah duduk di kursi yg ada di hadapan Fella.
A

dam pun meletakkan sepiring pancake itu di hadapan Fella. Setelah itu Fella pun mulai memakan pancake buatan Adam. Saat memakan potongan pertama, mata Fella melebar seketika. Adam yg melihat itu sangat cemas disertai rasa takut.

"Gak enak ya?" Tanya Adam hati-hati.

"Uhmm..." Fella mengetuk beberapa kali dagunya menggunakan jari telunjuknya.

"Kalau dari 5-10, lo nilainya berapa?" Tanya Adam.

"Empat." Sahut Fella enteng.

Adam memasang wajah datarnya, "Gue bilang dari lima sampai sepuluh. Empat gak masuk."

"Terserah gue dong. Kan gue yang makan." Tukas Fella serta kembali memotong pancakenya. Adam hanya mendengus dan juga ikut memakan pancakenya.

"Lo siap ini jangan pulang dulu ya?" Tanya Adam hati-hati. Saat ini Adam sangat ingin bersama Fella. Ia sangat ingin menghabiskan waktunya dengan Fella.

"Kenapa?" Fella mengernyitkan dahinya bingung.

Adam menggaruk tengkuknya yg tak gatal itu,
"Gak papa sih. Soalnya gue malas banget dirumah sendirian."

"Yaudah." Fella kembali melanjutkan makannya. Mendengar itu senyum Adam pun mengembang sempurna. Hari ini ia akan menghabiskan waktunya berdua dengan Fella. This time to #AdFellDay !!!

Good Bye & Welcome #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang