4. Kerkel

178 19 11
                                    

Halo halo kartu haloo
Aiyem kambek nih :v
Nih aku lanjutin ceritanya

I hope u like this :')
Ini panjang kek nya :v

Vomment yaw ;)

⚪⚫⚪⚫

Jam menunjukkan pukul 6.30. Adam sudah bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Fella. Dia mengenakan pakaian kaos Hugo-nya dan celana jeans se-lutut.
Ia pun menaiki motor ninja nya dan melajukannya menuju rumah Fella. Dengan kelajuan 100km/jam ia mengendari motornya. Dia takut terlambat. Dia mengingat ancaman yang diberikan Fella untuknya.

⚪⚫⚪⚫

El beranjak dari kamar nya saat mendengar bel dari lantai bawah. Dia pun menuruni anak tangga dan pergi membukakan pintu.

El sedikit melebarkan matanya saat melihat siapa yang datang.
"Kamu..."

"Iya bang. Masih ingat sama gue gak?" Tanya pemilik suara berat itu.

"Tunggu. Lo..." El mencoba berpikir keras mengingat siapa yang sedang berada di hadapannya ini.
"Adam kan?" Tanya El heboh diiringi senyum lebar dan menampakkan deretan giginya yang putih.

"Hehehe. Iya bang." Adam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Lama gak ketemu, Dam." Ucap El sembari memeluk Adam erat.
"Lo mau ngapai kesini?" Tanya El seraya melepas pelukannya.

"Mau ngerjai tugas bareng Fella." Ucap Adam.

Lagi-lagi El hanya melongo kaget,
"Loh? Jadi kalian satu sekolah?"

Adam menjawab dengan anggukan.

"Yasudah masuk dulu." Ajak El.
"Ayo duduk." El dan Adam duduk bersebrangan di sofa.

"Jadi gimana lo yg sekarang?" Tanya El.

"Gue udah nepati janji gue bang." Sahut Adam.

"Great. jadi lo masih ingat sama Fella?" Tanya El mengecilkan volume suaranya. Takut Fella akan mendengar pembicaraan mereka.

Adam hanya tersenyum lirih dan mengangguk.
"Tapi, dia tidak ingat dengan ku lagi. Padahal hanya 3 tahun kami tidak bertemu." Terdapat nada kekecewaan disana.

"Baguslah jika dia tidak mengingatmu, Adam. Kamu tau kan apa yang pernah terjadi terhadap Fella?" Tanya El penuh simpati. "Tetapi suatu saat Fella akan tau siapa dirimu yang sebenarnya. Jangan khawatir. Semua butuh proses, Dam."
Adam hanya mengangguk lemah.

"Sudahlah jangan sedih gitu. Sekarang cepat ke atas, temui Fella di kamarnya. Nanti kalian malah gak jadi ngerjai tugasnya." El bangkit berdiri dan menepuk-nepuk bahu Adam.
Adam hanya tersenyum dan berdiri, berlari menaiki anak tangga.

Adam mulai mengetuk pintu. Tapi tak ada sahutan dari dalam.
"Fellaa." Panggil Adam seraya mengetuk pintu kamar nya. "Woy Felaa." Adam membesarkan volume suaranya.

Perlahan pintu kamar Fella pun terbuka. Tercium lah aroma greentea kesukaan Fella dari kamarnya. Dari dulu Fella sangat suka aroma greentea. Segala macam benda beraroma greentea dia pasti akan membelinya. Seperti Pewangi ruangan, parfum, shampo, sabun, dan banyak lah.

"Lo, ngapai kesini?" Tanya Fella dengan suara khas orang bangun tidur.

"Astaga jus naga lady gagaa. Lo abis tidur? Woyy kita kan mau kerkel nah lo malah tidur. Ahh lu maahh." Ucap Adam dramatis.
Mendengar perkataan Adam, mata Fella membulat seketika.

"Astaga. Mati dah!" Seketika Fella menutup kasar pintu kamarnya. Adam hanya melongo melihat sikap Fella. Dia pun tersenyum melihat kelakuan Fella.
Dari dulu memang tidak ada yang berubah darinya. Hanya saja sikapnya. Batin Adam dan tersenyum lirih.

Good Bye & Welcome #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang