Chapter 2

32.7K 2.6K 50
                                    

DL!DR!

Enjoyed
-
-

"Harabojie. Apa eomma akan ikut kita pulang??" Taehyung mengalihkan pandangannya dari acara memotong steaknya dan menatap Eunha. Kakek Eunha hanya bisa tersenyum melihat cucunya yang begitu bijak bahkan berbicara pun Eunha sudah sangat lancar dan pasti.

"Itu tergantung eomma. Apa eomma mau ikut kita pulang le rumah atau tidak. Harabojie tidak bisa memutuskannya" ucap Mr.Jeon dengan mengusap surai Eunha.

"Tentu harabojie. Tentu eomma mau ikut kita pulang" bukannya bertanya ke Taehyung, Eunha malah menjawab keinginannya sendiri dengan semangat.

"Bukan Eunha yang seharusnya menjawab, melainkan eomma sendiri. Harabojie ingin mendengarnya sendiri dari mulut eomma. Iya atau Tidak" kakek Eunha mencubit gemas hidung Eunha, dan beralih menatap Taehyung meminta jawaban.

"Eomma. Eomma akan ikut Eunha pulang kerumahkan? dan bertemu appa".

"Maafkan oppa sayang. Oppa tidak bisa ikut. Oppa harus pulang kerumah oppa" bohong! Bohong Taehyung ke Eunha. Sebenarnya Taehyung ingin sekali berada di sisi Eunha, tapi mereka baru bertemu beberapa jam yang lalu, jadi ia tidak mungkin langsung setuju. Apa lagi apa appa-nya akan menyukainya nanti, mengingat ia hanyalah orang asing.

"Apa kau yakin Taehyung-ssi?. Bukannya kau tidak punya tempat untuk dituju?".

"Aku yakin ahjussi. Aku hanya tidak ingin merepotkan ahjussi nantinya. Bahkan kita baru bertemu. Ahjussi seharusnya berhati-hati terhadap orang asing. Seperti ku".

"Kau tenang saja. Ahjussi selalu berhati-hati menilai orang. Ahjussi berani bertaruh kalau kau orang yang baik. Kau tahu naluri seorang bocah seperti Eunha sangat baik dalam menilai orang asing. Dan Eunha mempercayai mu karena ia menyukai mu".

"Terima kasih ahjussi karena sudah percaya pada ku. Tapi sungguh aku tidak bisa ikut".

"Eomma . . hikss hikss . . Eunha tidak ingin berpisah dari eomma. Kalau eomma tidak ingin ikut pulang, Eunha juga tidak mau pulang bersama harabojie. Eunha ingin bersama eomma hikss hikss" lagi-lagi Eunha menangis karenanya. Sungguh Taehyung sama sekali tidak berniat membuat gadis kecil ini menangis.

Dalam benak Taehyung, ia masih bertanya-tanya kenapa gadis kecil berumur 4 tahun seperti Eunha sudah mengerti apa yang orang dewasa bicarakan. Taehyung mengelus surai hitam Eunha dengan lembut.

"Kalau kau tidak ingin merasa direpotkan, ahjussi akan mempekerjakan mu sebagai pengasuh Eunha. Kau juga bisa tinggal bersama kami. Dan mendapatkan gaji setiap bulannya. Bukannya itu bagus dan kau tidak perlu merasa terbebani. Dan kalian akan bisa bersama".

Taehyung tanpa pikir panjang, mengangguk pasti mendengar perkataan Mr.Jeon yang akan mempekerjakannya sebagai pengasuh. Itu artinya ia bisa bersama dengan malaikat kecil ini sepanjang hari tanpa harus memikirkan lagi bagaimana nasibnya hidup dijalanan.

"Baguslah kalau kau setuju dengan tawaran ahjussi" ucap Mr.Jeon dengan meneguk tetes terakhir kopinya.

"Apa itu artinya eomma akan selalu bersama dengan Eunha?".

"Eum. Oppa akan selalu bersama Eunha mulai saat ini" jawabnya dengan mencium gemas pipi chubby Eunha.

"Apa Eunha sudah selesai makannya sayang?".

"Em, Eunha sudah selesai harabojie".

"Kalau begitu, kajja kita pulang, harabojie rasa, appa nya Eunha pasti sudah dirumah sekarang".

"Oh iya harabojie.." Eunha menarik lengan kakeknya yang berjalan didepannya.

"Ada apa sayang..?".

The Reason (KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang