Chapter 16

19K 1.5K 95
                                    

“tidak mungkin, tidak ada yg terjadi, kalau kau seperti ini sayang”

“aku hanya merindukan mu kook-ie”

.
.

Enjoyed!!

.
.
.
.

“aku juga merindukan mu sayang” jungkook mengecup telinga taehyung yg sedikit merah, mungkin wajah taehyung sekarang lagi merona, mengingat sifatnya yg kali ini begitu posesif terhadap jungkook.

Jungkook melepaskan pelukannya pada taehyung, sedikit membuat jarak antara mereka, taehyung sedikit terkejut dengan sikap jungkook, tangan jungkook beralih diantara kedua siku lutut kaki taehyung, dan lengan satunya berada dipundak taehyung, jungkook mengangkat tubuh taehyung yg sangat ringan digendongannya, ala brydal style menuju kasur king sizenya yg telah menunggu.

Membaringkan tubuh taehyung dengan perlahan, menatap lamat onyx coklat taehyung, dan baru jungkook sadari mata taehyung sedikit membengkak,
“apa kau habis menangis sayang? Kenapa mata mu bengkak seperti ini” mengelus pelipis mata taehyung,

“aku hanya kelilipan tadi kook-ie, sulit sekali membersihkannya, dan akhirnya jadi membengkak seperti ini” bohong taehyung yg mencari alasan tidak masuk diakal, sejujurnya taehyung masih belum berani menceritakan tentang yoongi atau jin kepada jungkook, entahlah .. mungkin taehyung hanya berpikir, belum saatnya jungkook tau tentang kehidupannya dulu,

walaupun hubungan mereka sudah lama, tapi taehyung masih takut untuk menceritakan yg sebenarnya pada jungkook, pada hal kalau taehyung cerita pun, belum tentu jungkook akan membencinya . . maybe?

“itu bukan alasan yg logis sayang” jungkook mencium sekilas bibir taehyung sambil terkekeh kecil,

“kalau kau belum ingin menceritakannya pada ku, tidak apa, aku akan menunggu” mencium kening, kedua mata taehyung, hidung bangir taehyung, pipi kanan dan kiri, bibir taehyung dan dagu taehyung, taehyung hanya diam tidak memberi respon atas ucapan jungkook,

“aku ingin melakukannya, apa tidak apa?” jungkook menegakkan tubuhnya, menindih taehyung dibawahnya dengan kedua lututnya menumpu pada kasur disebelah badan taehyung

“lakukanlah apa yg kau inginkan kook-ie, tubuh ini sepenuhnya milik mu” ucap taehyung sambil meletakkan kedua tanggannya di kiri dan kanan pinggang jungkook,

mengangkat tubuhnya sendiri untuk menggapai dada jungkook dan mencium sekilas dada jungkook sebelum tubuhnya jatuh kekasur, entah sejak kapan jungkook sudah melepaskan baju yg dipakainya, sehingga abs absnya dan tubuh berototnya dapat terlihat sempurna oleh taehyung,

tangan taehyung mencoba meraih dada bidang jungkook, meraba setiap inchi bentuk tubuh abs jungkook,
“aku sangat mencintai mu Jeon Jungkook” ucap taehyung dengan mata yg mulai berkaca kaca, jungkook menarik tangan kanan taehyung, mengecup punggung tangan taehyung dengan begitu dalam dan penuh kasih sayang,

“aku juga sangat mencintai mu Jeon Taehyung” jungkook menempelkan bibir tipisnya ke bibir tebal taehyung yg selalu menjadi candu baginya, selalu manis setiap jungkook menghisapnya, melumat lembut dan menuntun taehyung dalam ciumannya, tangan taehyung mengalung dileher jungkook, meraba dan menjambak pelan belakang rambut jungkook, kala jungkook menaikkan tempo ciumannya, menyalurkan kenikmatan yg diberikan jungkook pada ciuman panas mereka, ciuman yg berubah menjadi perang lidah dan saling terburu buru dalam melumat, menghisap bibir dan juga lidah taehyung,

Jungkook yg mengerti akan kondisi taehyung yg membutuhkan pasokan udara, menurunkan ciumannya di bagian jakun, dada, nipple, pusar taehyung, mengecup dan mengigit pelan leher taehyung, meninggalkan bercak merah keunguan di leher dan dada taehyung, meninggalkan hasil karyanya untuk menandai taehyung, bahwa taehyung hanyalah miliknya.

The Reason (KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang