Colour | 10

4.3K 707 1
                                    

"Ta-da!" Seru Hoseok sekembalinya dari mini market. Ia meletakkan sekantung penuh kudapan manis. "Apa yang terjadi?"

Suasana mobil itu sungguh tidak nyaman. Jungkook dan Taehyung duduk saling berjauhan, menatap arah yang berlawanan. Jimin yang duduk diantara mereka menjadi sangat canggung.

Seokjin memberi isyarat kepada Hoseok untuk diam dan masuk.

Merekapun melanjutkan perjalanan itu.

Jika saja tadi Jimin tidak menahan Taehyung yang hendak memukul Jungkook, mungkin saat ini Jungkook sudah terluka. Taehyung menceritakan segalanya kepada Namjoon. Hal itu membuat Jungkook semakin tenggelam dalam rasa bersalah.

Tak satupun dari mereka yang ingin membuat suasana menjadi ceria, Yoongi akan mengatakan bahwa hal-hal seperti itulah yang membuat anak laki-laki menjadi dewasa. Mengetahui apa yang membuat mereka marah dan saling melayangkan tinju akan membuat mereka saling memahami diri mereka dan orang lain.

"Aku tahu kau tidak tidur," Jimin berkata lembut.

Taehyung menggerakkan tubuhnya. Tidak nyaman.

"Kau tahu bahwa yang kau lakukan salah bukan?" tanya Jimin.

"Aku tidak ingin membahasnya," Taehyung menjawab tanpa membuka matanya.

"Aku tahu kau menyayanginya seperti adikmu sendiri dan kau tidak ingin dia rusak sepertimu. Sehingga kau bersikap tegas padanya. Tapi yang kau lakukan itu salah," sekilas Jimin menatap tanda kemerahan pada leher Jungkook, akibat tekanan yang Taehyung berikan beberapa saat yang lalu. "Kau bisa membunuhnya."

Taehyung membuka matanya.

"Aku akan meminta maaf setelah dia terbangun."

---

Guilty | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang