Part 5

446 19 0
                                    

'Sweet Bad Dreams'

______________________________

"Tidur yang nyenyak, alien."

Iqbaal terkekeh sendiri dengan panggilan yang ia berikan untuk (namakamu).

"Kalo lo ga tidur, pasti lo pengen tau kenapa gua panggil lo alien. Tapi untuk saat ini, biarin gua aja yang tau. Dan jangan lupa mimpiin gua ya, alien..."

"GIMANA GUE MAU TIDUR KALO LO NGOMONG MULU, IQBAAL!"

Pria itu tidak ingin tertangkap basah oleh (namakamu), tiga temannya, dan juga adiknya. Ia segera mengeluarkan ponsel dari saku celana dan menempelkannya di telinga.

Kesannya sedang menelepon seseorang untuk mengucapkan selamat tidur, atau bahkan masih tetap mengobrol meskipun si penerima telepon sudah tertidur. Iqbaal harap aksinya ini dapat dipercaya.

(namakamu) melemparkan bantal di sofa ke wajah Iqbaal. "Gue tau lo lagi ga punya pacar! Lagian ini baru mau maghrib, jarang orang tidur jam segini."

Iqbaal menatap (namakamu) dengan sinis, padahal dalam hatinya ia sudah meringis cemas. Ia takut jika (namakamu) mendengar apa yang diucapkannya tadi.

Pria itu pura-pura memutuskan sambungan telepon, dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana lagi. Sementara itu Steffi, Dianty, BD, dan Salsha hanya mengernyitkan dahi ke arah keduanya.

"Apaan sih lo? Emang bukan pacar, tapi mantan. Gue balikan sama Amanda, puas lo? Dan lo! Udah ganggu momen indah gue dengan teriak kayak gitu, lo pikir rumah gue ini hutan?"

"Bilang aja kalo lo ga mau ketangkep basah." (namakamu) mendudukkan dirinya sembari menatap Iqbaal dingin.

"Lo kali yang ketangkep basah pengen diucapin 'Tidur yang nyeyak' sama gua! Iya kan? Ngaku lo, (namakamu)!"

Lagi-lagi (namakamu) melemparkan bantal ke wajah Iqbaal. Pria itu memang menyebalkan, padahal (namakamu) yakin jika pria itu sedang berbicara padanya.

Lagipula, memangnya benar Amanda mau berpacaran dengan Iqbaal lagi? Bukannya kemarin gadis itu sudah percaya pada (namakamu) jika ia hanya dijadikan selingkuhannya saja?

Iqbaal menghela nafas panjang, lalu melempar balik bantalnya ke wajah (namakamu) yang masih mengantuk. "Gausah mimpi deh lo—"

"Gue ga mimpi, Iqbaal!" (namakamu) meremas bantal yang tadi mendarat di depan wajahnya. "jelas-jelas lo manggil gue dengan sebutan 'alien'!"

Pria itu melemparkan senyum miring ke arah (namakamu), dan tatapan tajamnya menusuk ke mata gadis itu. Terlihat (namakamu) menunggu jawaban dari Iqbaal dengan antusias. Iqbaal tidak akan membuat (namakamu) merasa telah menaklukkan pria itu, tapi sebaliknya—Iqbaal yang telah menaklukkan (namakamu).

"Kalo lo mau minta nama sebutan dari gua, gua bisa ngasih tapi bukan sebutan 'alien'. Melainkan 'MONSTER'!"

***

Kelas renang yang akan menyenangkan. Hari ini (namakamu) berangkat bersama Bella dan Cassie mengendarai mobilnya, kemungkinan besok-besok mereka akan terus bersama. Karena sekolahan mereka tidak memiliki kolam renang, maka jadwal renang ini diadakan disalah satu kolam renang lokal.

Setelah memakirkan mobil, menukar tiket, dan mengisi daftar absen, ketiga gadis itu segera mengganti baju mereka. Tadinya mereka mengenakan pakaian santai biasa, tapi ternyata dibalik pakaian itu sudah ada baju renang yang melekat.

Tanpa malu, ketiga gadis itu membuka baju mereka di sekitar meja berpayung tempat mereka menaruh tas. Laki-laki yang sudah datang, merasa diundang untuk mencuci mata. Mereka mengalihkan pandangan ke ketiga gadis yang sedang tertawa sembari menggerai rambut mereka.

Sweet Bad DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang