Part 10

292 18 0
                                    


'Sweet Bad Dreams'

____________________________

You're just a little bit out of my limit
It's been two years now you haven't even seen the best of me

And in my mind now I've been over this a thousand times

And it's almost over

Let's start over

~5 Seconds Of Summer 'Out Of My Limit'~ ***

FYI : Part ini full sama ULTAH STEFFI, jadi kalo bosen... ya bye aja

***

Karel menyunggingkan senyum sembari mengusap-ngusap dagunya pelan.

"Gua cuma mau nanya. Lo ngambil minum disini, karena lo cemburu sama mereka berdua, ya?"

"Gue?" (namakamu) menunjuk dirinya sendiri. "cemburu sama mereka? Ga akan pernah!"

"Ga akan pernah salah lagi kan, maksud lo?"

"Astaga, Karel. Kenapa sih lo maksa gue buat bilang kalo gue cemburu?"

"Gausah boongin diri lo sendiri, (namakamu). Gua ini pengalaman punya pacar, tapi pacar gua ngaku cemburu kalo Iqbaal lagi sama cewek barunya. Jadi, lo gausah pura-pura ga cemburu gini deh..."

(namakamu) menautkan alis heran. Seperti ada yang aneh dengan keberadaan Karel di acara ulang tahun Steffi ini.

Karena jelas-jelas ia memusuhi Iqbaal, bukan teman satu kelas Iqbaal, dan juga sepertinya Steffi tidak akan mengenal pria semacam Karel. Lalu kenapa dia bisa berada disini? Apa ia sudah tidak bermusuhan lagi dengan Iqbaal? Atau justru datang kesini untuk merusak acara dan melampiaskan kebenciannya pada Iqbaal?

Karel menangkap tatapan heran (namakamu) terhadapnya. Pria itu tersenyum miring, beberapa orang yang tadi bertemu dengannya juga memberikan tatapan yang sama. Yaitu, kenapa Karel bisa ada di acara ulang tahun adik dari musuhnya sendiri?

Pria itu mengambil salah satu gelas dan menenggaknya lebih dulu. Ia mengelap sudut bibirnya dengan ujung telunjuk, lalu kembali menatap (namakamu).

Gadis itu menggelengkan kepala pelan, lalu ikut mengambil gelas dan meminumnya—tujuan utamanya kesini adalah untuk minum.

"Kenapa lo bisa ada disini, Rel?" tanya (namakamu) ragu-ragu.

"Akhirnya ada yang berani nanya gitu ke gua." Karel terkekeh pelan. "lo tau kan kalo gua benci sama Iqbaal?"

Gadis itu mengangguk pelan. "Pembalasan kecil bakal terjadi hari ini juga, (namakamu). Dia pernah bilang one by one kan? Makanya hari ini gua dateng sendiri kesini untuk ngebales dia. Dan lo!"

Pria itu menunjuk wajah (namakamu) dengan tajam. "Jangan coba-coba untuk bantuin dia, atau gua bakal ikutan benci sama lo."

(namakamu) tertawa cukup keras dan menepis tajam telunjuk Karel dari hadapannya. Dengan gelas yang masih berada ditangannya, gadis itu segera menumpahkan sisa airnya di atas kepala Karel.

Pria itu memasang wajah kagetnya saat air manis itu mengalir dari sekitar rambutnya, lalu ke dahi, dan berakhir dengan merembes di kostumnya. Ia menggertakan gigi ke arah (namakamu) yang baru saja menaruh gelasnya kembali.

Seolah tidak ada dosa, gadis itu menatap Karel dengan senyuman mengerikan. Seorang Karel tidak akan pernah bisa mengancamnya sekalipun pria itu bersama teman-temannya.

(namakamu) tidak peduli mau Iqbaal dibunuh sekalipun, ia hanya tidak ingin Karel menghubung-hubungkan antara dirinya dengan Iqbaal. Mereka hanya sebatas stranger.

Sweet Bad DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang