Air mata??

168 40 5
                                    


-3 bulan kemudian-

.

Sudah lebih dari 3 bulan Key berpacaran dengan Alfian. Key benar-benar beruntung memiliki pacar yang pengertian dan dewasa seperti Alfian. Setiap hari, Key dan Alfian selalu bersama. Dari mulai berangkat sekolah, makan pada jam istirahat, bahkan sampai pulang sekolah pun bersama. Tapi untuk kali ini , Alfian tidak ada disamping Key.

Sudah lima hari Alfian tidak ada disekolah. Bukan karena Alfian sakit atau membolos. Tetapi, Alfian pergi keluar kota untuk mewakili sekolahnya dalam Olimpiade Sains tingkat SMA. Key benar-benar bangga pada pacarnya itu. Dia benar-benar pintar dalam segala bidang, terutama dalam bidang mendapatkan hati Key serta kepercayaan Key.

.

.

Pagi-pagi, seluruh siswa/i kelas X-6 sibuk membahas pertandingan bola yang akan berlangsung tengah malam nanti. Biasanya jika ada pertandingan bola seperti itu, Key satu-satunya siswi yang paling bersemangat membahasnya. Tapi kali ini, ada sesuatu yang aneh dalam diri Key. Dari tadi Key hanya memperhatikan layar Handphone nya. Fahri yang sadar akan keanehan Key langsung bertanya padanya.

"Key! Lo gak lagi kesambetkan?" Tanya Fahri pada Key.

"Apaan sih ri, ya enggaklah!" Jawab Key dengan ketusnya.

"Galak amat sih lo,"

"Bodo! udah ahh sana, jangan ganggu!"

Fahri menghela nafasnya. Baru ini dia melihat Key seperti tidak bersemangat melakukan apapun, biasanya senyuman manis selalu menghiasi wajah Key. Entah, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada Key? Padahal nanti malam club bola favoritnya yang akan bertanding.

"Key, Chelsea nanti malem tanding loh." Ujar Fahri,

"Udah tau kok," balas Key dengan posisi kepala yang tertidur diatas meja tanpa melihat ke arah Fahri.

"Udah? Gitu aja reaksi lo?"

"Ya emang gua harus apa sih ri? Harus gua umumin di toak gitu?

"Iya, haha.."

"Gak lucu loh ri,"

"Yaa kan biasanya juga lo udah heboh ngomongin kesana-kesini kalo club bola favorit lo itu tanding."

Key hanya terdiam mematung seperti tidak mendengar perkataan Fahri.

"Key, lo denger gak sih?!"

"Denger,"

"Dari tadi gua ngomong lebih dari 100 kata, tapi balesan lo cuma 1 kata!"

"Issh... berisik loh lo itu, gua lagi capek, ngantuk, pengen istirahat sebentar aja!"

"Ya ya ya! Yaudah sana lo istirahat, padahalkan gua cuma mau ngajak lo taruhan buat pertandingan nanti malem. Tapi yaudah deh, GAK JADI!" Balas Fahri langsung meninggalkan Key.

Fahri pergi meninggalkan kelas menuju kantin. Semangkuk bakso dan sebotol minuman telah Fahri dapatkan. Penuhnya kantin membuat Fahri bingung dimana dia akan duduk dan memakan makanan yang dipegangnya.

"Aahh... akhirnya dapet tempat juga. Eh, gua duduk disini ya." Kata Fahri dengan penuh kelegaan.

"He'eh." Balas Julia sambil menganggukan kepalanya.

"Eh, gua mau nanya deh. Kawan lorang kenapa sih?"

"Kawan gua siapa? Yang mana?"Balas Sella.

"Aish, sok banyak temen juga sih lo. Ya si Monyet lah, sapa lagi."

"Ohh, si Key. Gak tau gua juga, dari tadi dia kaya gak semangat ngapa-ngapain." balas Julia.

"Kenapa emangnya? Tumben lo keppoin dia haha.." kata Sella.

Go and Forget it !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang