Disappointed

145 14 2
                                    

Setelah pertengkaran yang terjadi antara Alfian dan Fahri seminggu yang lalu, kini Alfian memberanikan diri mengambil sebuah keputusan yang menurutnya adalah keputusan terbaik.

Saat ini telah tersebar berita bahwa Alfian telah menjalin hubungan dengan seniornya yang bernama Lisa. Key yang mendengar hal itu langsung bertanya-tanya apakah benar berita Alfian dengan Lisa berpacaran. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang melintas di kepala Key. Secepat itukah dia melupakan Key? Begitu mudahnya kah dia mendapatkan pengganti Key? Sebegitu meluluhkanya kah dia? Sampai semua orang mau dengannya. Bagaimana bisa dia mendapatkan hati senior diatasnya, yang sangat terkenal dengan kecantikannya dengan mudah?. Semua pertanyaan-pertanyaan itu membuat hati Key panas, seakan tidak menerima Alfian menemukan penggantinya.

Baru saja sampai di depan pintu kelasnya, Key sudah diserbu banyak pertanyaan oleh teman-temannya, yang mana pertanyaan mereka adalah pertanyaan Key juga.

"Key, lo udah denger berita belom?" tanya Daus, teman satu kelas Key yang sering membuat masalah.

"Minggirlah Us!" usir Key pada Daus yang menutupi pintu masuk.

"Itu bener gak Key?" tanya Daus yang mengikuti Key dari belakang.

"Gak tau Us, gak tau! Kok lo nanya ke gua sih!"

"Nah nah, ditanya kok malah marah-marah. Panas yaa lo haha, tenang sih Key, masih ada aa' Fahri disamping lo haha..." ledek Daus yang disertai tawa oleh teman-temannya yang lain

Fahri yang mendengar namanya disebut, langsung melihat ke arah Daus dengan tatapan peringatan. Rasanya ingin ikut tertawa mendengar perkataan Daus, dan ikut membenarkan perkataan Daus bahwa dia akan selalu disamping Key.

"Diem gak lo!" seru Key pada Daus sambil memukulnya menggunakan penggaris.

"Dasar Key bego! Seharusnya lo tau dari awal, kalo Alfian itu playboy!" batin Key dalam hati.

Sepanjang pelajaran pertama berlangsung, fikiran Key terus memikirkan bagaimana bisa dirinya menerima Alfian waktu itu. Kenangan bersama Alfian pun tidak terlalu mengesankan, tapi kenapa Key tidak dapat melupakannya yang jelas-jelas menyakiti hatinya.
.
.
.

Kring,kring,kring....

Bell istirahat pertama pun berbunyi. Tapi Key masih saja memikirkan Alfian. Lebih tepatnya, memikirkan bagaimana caranya membenci sekaligus melupakan Alfian.

"Hoy, Key??" Panggil Julia membangunkan lamunan Key.

"E-eh.. apaan??" balas Key gugup.

"Ke kantin yuk," Ajak Sella.

Tanpa basa-basi, Key pun ikut kekantin bersama Julia dan Sella.

Sampai dikantin, langkah kaki Key terhenti tiba-tiba. Tak percaya dengan apa yang Key lihat dengan mata kepalanya saat ini. Ternyata berita-berita itu semuanya benar, Alfian dan Lisa telah berpacaran. Kini Lisa sedang menggandeng tangan Alfian didepan wajah Key, seolah seperti ingin memamerkan apa yang ia miliki sekarang.

Pasangan itu kini lewat tepat disamping Key, betapa bahagianya melihat wajah mereka berdua.

"Tahan Key tahan... Lo udah lupain dia, lo udah lupain dia." kata Key dalam hatinya.

"Key? Lo gakpapa kan?" tanya Julia

"Aa-eh... gakpapa kok,"

"Udah-udah ah, malah ngeliatin si Alfian. Hari ini, gua mau traktir kalian berdua nih, kalian mau makan apa?" tanya Sella.

"Hah? Serius lo?" tanya Julia.

"Yes,I'm seriously." balas Sella.

"Kalo gitu, gua bakso aja deh," pinta Key

Go and Forget it !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang