Accident

33 3 3
                                    

Sorak sorai para penonton pertandingan basket pun terdengar hingga luar ruang olahraga. 10 menit lagi pertandingan antara XI IPS 4 dengan XII IPA 2 akan berakhir, yang nantinya akan di susul oleh pemain dari kelas lain. Saat 5 menit sisa pertandingan, panitia mulai mengumumkan kepada pemain kelas X 6 dan XI IPA 1 agar segera bersiap-siap.
Pengumuman itu sontak membuat Key dan Julia yang sedari tadi berteriak histeris, seketika diam tanpa suara. Mereka saling berhadapan seperti mereka sedang memikirkan satu hal yang sama.

"Kenapa harus kelas dia sih?" Batin Key.

"Mending kita samperin Fahri dulu deh Key," ajak Julia.

Mereka menghampiri Fahri yang sedang melakukan pemanasan dipinggir lapangan.

"Fahri..!!"

Fahri menoleh kearah sumber suara. Julia melambaikan tangannya sebagai isyarat bahwa mereka memanggilnya kesana. Fahri pun mengiyakan dan berlari kearah Julia dan Key.

"Kenapa?" Tanya Fahri

"Emm.. itu, lo tau gak lawan kelas kita nanti siapa?" Tanya Key dengan ragu.

"Tau, memangnya kenapa?"

"Enggak, kita takut aja ada perang dunia ke dua." Jawab Julia dengan asal.

"Ahahahah, ya siapin aja perban,betadine,sama plaster, kayanya setelah pertandingan gua butuh itu." Kata Fahri dengan santainya,

"Gila, ucapan itu doa! Jangan sembarangan kalo ngomong!" Balas Key.

"Ya kalian sih berlebihan banget, udah kaya gua bakal ditonjok aja sama dia,"

"Yakan antisipasi," kata Julia dan Key bersamaan.

"Yaudahlah gua mau kesana dulu, doain aja gua selamet."

Fahri berlari meninggalkan Key dan Julia begitu saja menuju ketempat yang disediakan panitia untuk pemain yang akan bertanding dan melanjutkan pemanasannya yang sempat tertunda tadi.

"Prrrriiitttt..............."
Peluit panjang telah di bunyikan, artinya pertandingan itu telah berakhir. Pemain X 6 dan XI IPA 1 sudah bersiap-siap memasuki lapangan. Semua pemain sudah di posisinya masing-masing. Saat bola dipantulkan keatas, saat itulah pertandingan dimulai.

Cukup lama mereka beradu, score yang di dapat dari masing-masing team masih imbang. Sedangkan waktu yang disediakan hanya tersisa 10 menit lagi, semua penonton berteriak histeris, kecuali Key. Entah kenapa perasaan Key tidak enak, seperti merasa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Hingga waktu tersisa 3 menit pertandingan. Saat ini bola dikuasai oleh team X 6. Tak perlu menunggu lama lagi, Fahri yang pada saat itu mendapat umpan bola dari temannya langsung mendribble bola menuju ke arah ring, saat Fahri mulai melompat ingin memasukkan bola ke ring, tiba-tiba dari belakang seseorang mendorong tubuhnya hingga terjatuh. Kejadian itu sontak membuat penonton berteriak kaget, terutama Key dan Julia. Fahri terlihat seperti mengalami cidera pada bagian lengannya dan harus dibawa keluar lapangan. Sempat terjadi keributan kecil antara X 6 dan XI IPA 1 diarea pertandingan.

Key yang khawatir akan kondisi Fahri pun berlari meninggalkan bangku penonton mencari kemana Fahri dibawa.

"Key mau kemana??!" Tanya Julia yang ikut berlari mengikuti Key dari belakang.

" Tunggu kenapa ihh," keluh Julia.

" Ish cepet, gua takut Fahri kenapa-kenapa. Pantes aja perasaan gua gak enak dari tadi." Jelas Key.

" Iya bener, perasaan gua juga gak enak. Itu tuh si Alfian kasar banget sih mainnya. Masa si Fahri didorong sampe kaya gitu. Sukurin kelasnya kalah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Go and Forget it !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang