3

6.2K 225 1
                                    

Setelah merasa lebih tenang, (namakamu) mendongakan kepalanya dan mencoba tersenyum melihat iqbaal dan kedua sahabatnya itu.

(Namakamu): "lo berdua nggak mesen makanan apa? "
Aldi: " (menepok jidatnya) oh iya hampir lupa. Buk bakso sama es jeruk nya 2 yak (melambaikan tangan kepada ibu kantin.)"
Ibu kantin: "ditunggu ya"
Aldi: "(senyum)"
Salsha: "ngomong-ngomong lo mau kasih hadiah spesial apa nih buat iqbaal? (Goda salsha)"
Iqbaal yang mendengar itu langsung tersedak.
Iqbaal: "uhukk uhukk "
(Namakamu): "kamu kenapa sayang? Ini minum dulu"
Iqbaal: "gausah. Aku bisa sendiri(menepis tangan (namakamu) yang menyodorkan minuman kepadanya)"
(Namakamu): "ehmm.. yaudah.
Oh iya sal, yang pasti hadiah itu gue kasih tulus dari hati. Dan Tidak ada keraguan sama sekali (melirik iqbaal)"
Aldi: "(lirik salsha) sayang, ke kelas yok. Aku nggak mau ganggu waktu berdua mereka."
Salsha: "emang nya baksonya udah habis ya? "
Aldi: "udah. Malahan dari tadi"
Salsha: "yaudah yok. Bye baal,(nam) (senyum)"

Lagi - lagi iqbaal terlihat salah tingkah dengan senyuman salsha. (Namakamu) yang menyadari itu hanya bisa tersenyum masam.

Malam harinya di rumah (namakamu) ~

(Namakamu) sedari tadi sedang asik membungkus hadiah untuk kekasih yang sangat dicintainya. Meskipun dirinya tau, bahwa di hati iqbaal sama sekali tak ada namanya. Namun, ia tak pernah menyerah untuk bisa membuat iqbaal jatuh jati padanya.
Tak lupa juga ia menyelipkan sepucuk surat di dalam kado yang telah dibalut kertas kado dan pita yang sangat indah.

Ia memandangi bingkisan kado itu dengan lekat. Senyuman indah terpancar di wajah nya. Ya, (namakamu) sangat ingat betul tanggal ulang tahun iqbaal. Bahkan (namakamu) sudah membeli kado itu sejak seminggu yang lalu.

(Namakamu): ??

Tbc
Vote and comment

Penyesalan | IqbaalDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang