10

6.7K 217 0
                                    

Tangan iqbaal bergetar saat memegang kertas itu. Matanya yang sudah memerah kini kembali mengeluarkan butiran bening. Iqbaal pun memukul dada bidangnya berulang kali kemudian mengacak kasar rambutnya.

Iqbaal: "Arrrgghhhh!!!! (Teriaknya histeris)"

Ia menangis sesegukan. Sepertinya ia tetlihat frustasi dengan kepergian gadis itu. Salsha dan aldi mendekat ke arah iqbaal. Menepuk pundak iqbaal berulang kali bermaksud menenangkannya.

Aldi : "sabar baal "
Iqbaal menoleh.
Iqbaal: "kalian pikir sabar bisa membuat gue tenang ha? Kalian pikir sabar bisa ngebuat (namakamu) kembali? Enteng banget kalian bicara begitu? Itu karna kalian nggak ngrasain apa yang gue rasain. Gue bahkan saat ini membeci diri gue sendiri karena belum sempat ngebuat (namakamu) bahagia."

??? :"iqbaal? "

Suara itu tiba tiba terdengar ke arah gadis yang memakai dress putih selutut. Tampak senyuman manis memancar dari wajah pucat gadis itu. Matanya kini berkaca kaca.

Iqbaal: "(namakamu)? Ini kamu? Apa cuman halusinasiku ?"

Iqbaal menatap gadis itu dengan tatapan sendu dan menangkupkan kedua tangannya di kedua pipi (namakamu). Butiran bening itu kembali mengalir dari wajah mereka.

(Namakamu): "iyaa... ini aku. Semuanya itu hanya bagian dari rencanaku. Maafkan aku baal, aku nggak bermaksud meninggalkanmu dan membohongimu seperti itu. Hanya saja aku ingin tau seberapa besar rasa cintamu padaku, dan seminggu itu..."
Belum sempat (namakamu) menyelesaikan perkataannya, iqbaal menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukannya. Mereka pun tak henti hentinya menangis. Rasa rindu, mungkin itu alasan mereka. Dan benar, hal itu bisa terobati dengan adanya pelukan hangat itu.

Iqbaal: "(nam)... maaf..maaf. selama ini aku menyia-nyiakanmu. Aku selalu bersikap dingin terhadapmu dan tidak pernah peduli denganmu. Aku benar-benar lelaki bejat yang tidak bisa memperlakukanmu sebagai pacar.

Tbc
Vote and comment

Penyesalan | IqbaalDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang