Penyesalan | IqbaalDR

9

Salsha :"Yang ada dipikirannya itu cuman untuk bisa ngebahagiain lo, baal." Ujar salsha panjang lebar sambil menepuk bahu iqbaal berulang kali.

Iqbaal menatap nisan itu dengan butiran bening yang terus mengalir dari pelupuk matanya. Salsha dan aldi sangat iba melihat iqbaal. Iqbaal pun melihat di kotak kadi itu ada secarik surat. Ia pun membacanya.

"Happy birthday iqbaal! Happy sweet seventeen yaa. Kamu pasti bahagia sekali dengan beryambahnya umurmu. Ternyata kamu makin tua aja ya 😊."

Iqbaal terkekeh melihat kalimat terakhir yang baru dibacanya dengan mata yang masih berair. Ia pun melanjutkan membacanya.

"Aku doakan semoga kamu diberi umur yang panjang, selalu diberi kesehatan dan menjadi anak yang selalu berbakti kepada orang tua dan tentunya terus berada disisiku. Tapi, aku tau baal, kamu sama sekali tak mencintaiku. Kamu hanya mencintai salsha. Aku menyadarinya saat kamu menatap salsha dengan tatapan yang tulus dan tersenyum saat di kantin itu. Maaf, aku telah memaksamu untuk jadi pacarku. Pasti kamu sangat tersiksa karena kehadiranku. Aku memang tak pantas untukmu. Ibaratnya aku hanyalah sebutir pasir yang mengharapkan sebuah permata. Hahaha...bodohnya aku yang tak mengerti perasaanmu. Kamu emang pria berkepribadian cuek dan dingin. Namun, hal itu yang membuat aku jatuh hati sama kamu saat pertama kali aku melihatmu. Walaupun kamu terus bersikap dingin padaku, aku tak peduli. Walaupun kamu tidak mencintaiku, aku juga tak peduli. Karena aku yakin, suatu saat aku pasti akan membuatmu jatuh cinta padaku. Hahhh! Sepertinya itu hanya mimpi belaka. Oh iya, dipakai ya jam nya. Itu dariku khusus untukmu. Anggap saja ini kenangan dariku. Jika nanti kita sudah tidak bisa bertemu lagi. I Love You Iqbaal Dhiafakhri ❤
Salam sayang Steffi ~ "

Tbc
Vote and comment