4

1.1K 137 18
                                    

Shin Hye berjalan lemah, menaiki satu persatu anak tangga dari lantai lima menuju lantai sembilan dimana ruangan sang direktur berada. Jangan berpikir dia ingin berolah raga disiang terik seperti sekarang, dia hanya ingin berpikit lebih lama, memikir semua ucapan Jong Hyun yang membuatnya tiba-tiba membeku.
"Apa Yong Hwa sesakit itu ?"

flashback on

"Aku mengandalkan mu Hye, aku harap kau akan menyembuhkan semua lukanya"

"Apa maksud mu ? menyembuhkan luka siapa ?"

"Yong Hwa. Yong Hwa begitu sangat tersiksa selama tiga tahun terakhir. Dia menjadi Yong Hwa yang sekarang kau lihat. Tidak ada kehangatan, tidak ada keceriaan" jelas Jong Hyun.

Shin Hye yang masih bingung hanya terus memperhatikan namja yang saat ini telah menatap lurus kearah jendela depannya, seakan memberi bayangan pada kejadian tiga tahun lalu sedangkan Shin Hye mempertajam pendengarannya agar ia dapat mengetahui dengan pasti ada apa dibalik sifat menyebalkan seorang Jung Yong Hwa.

"Yong hwa kehilangan kekasihnya karna suatu kecelakaan. Sebelumnya Yong Hwa pergi untuk menemui gadisnya. Tapi setelah Yong Hwa berada ditempat yang mereka janjikan Yong Hwa melihat Gyu Won sedang berpelukan mesra dengan seorang laki-laki" Jong Hyun menarik nafasnya panjang sebelum kembali pada masalah yang diceritakannya.

"Saat itu sempat terjadi pertengkaran antara Yong Hwa dan juga namja itu tapi pada akhirnya Yong Hwa pergi meninggalkan mereka. Tanpa Yong Hwa sadari Gyu Won mengikutinya dan saat menyebrang jalan seorang pengemudi ugal-ugalan bertindak ceroboh dan terjadi lah kecelakaan yang mengakibatkan Yong Hwa kehilangan Gyu Won untuk selamanya"

"Jadi Yong Hwa merasa bersalah atas itu ?"

"Emm, sampai detik ini laki-laki bodoh itu masih menyalahkan dirinya sebagai pembunuh Gyu Won"

"Dia benar-benar bodoh" celetuk Shin Hye.

"Eoh dia bodoh, dia itu bodoh karna Gyu Won adalah cinta pertamanya, kau tau kan bagaimana efek dari cinta pertama ? bahkan Yong Hwa dan Gyu Won sudah berencana untuk menikah"

"Benarkah ? lalu apa maksud mu, jika kau mengandalkan ku ?"

Jong Hyun berbalik, menatap teduh manik hitam dengan wajah polos yang masih setia menunggu jawaban darinya. Jong Hyun berjalan mengambil tempat duduk disamping Shin Hye, menggenggam tangan gadis itu begitu kuat.
"Aku mohon pada mu untuk terus disamping Yong Hwa hyung. Aku meminta ini bukan sebagai seorang sekretaris Yong Hwa tapi sebagai sahabat dan juga adiknya. Aku mohon Hye"

flashback of

"Apa Jong Hyun gila ?" argh, Shin Hye menggeleng kuat, membuyarkan semua pikiran yang terus menyarang dikepalanya, menghentikan segala pertimbangan apapun mengenai direktur abal-abalnya itu. Dia disini untuk bekerja, mendapatkan uang yang banyak agar ia bisa membiayai segala perawatan ibunya bukan untuk datang sebagai super hero yang dengan senang hati membantu orang lain yang pada akhirnya membuatnya menjadi tumbal. Hey, Shin Hye tidak gila untuk mengambil resiko yang sangat buruk untuk dirinya. Tidak, ia hanya bekerja untuk dirinya sendiri dan eomma nya, tidak perduli jika ia mengabaikan pelajaran dari orang tuanya yang memintanya selalu bersikap tolong menolong.

Tanpa terasa Shin Hye sudah berada tepat didepan pintu kayu dengan cat coklat mengkilap. Entah ada apa lagi dengannya sekarang, ia begitu gugup tapi pada akhirnya Shin Hye memberanikan diri mengetuk pintu dengan tulisan Direktur Jung yang tergantung manis didepanny.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang