7

1K 119 17
                                    

"Jonghyun hyung !!!" teriak laki-laki bewajah manis didepan sebuah pintu apartemen.

Ia terus meneriaki nama hyungnya itu, bahkan gedoran tak sabar mulai ia lakukan untuk bisa membangunkan hyung kesayangannya itu. Ia tau, ini bukan saat yang tepat mengganggu hyungnya yang memang hobi tidur itu, ia tau hyungnya begitu lelah dengan segala rutinitasnya tapi dia juga penasaran dengan segala macam hal yang terjadi. Dan tentu saja sedikit banyaknya Jonghyun hyung nya itu mengetahui hal yang ingin ia ketahui.

"Jonghyun hyung !!!" teriak lagi, ia yakin hyung nya itu masih bertahan diatas kasur empuknya dengan mendekap bantalnya dengan erat.

Namja manis itu pun tak mau perjuangannya yang berdiam diri selama hampir satu jam itu menjadi sia-sia hanya karna hyung menyebalkan nya itu tidak mau membuka kan pintu, ia pun berpikir keras, mencari ide yang mampu membuat namja berdimple itu bangun dari tidurnya.

"Huwaa !!! Jonghyun hyung, cepat keluar hyung, ada kebakaran hyung, hyung cepat keluar hyung !!! Apinya semakin dekat, kau akan mati terpanggang seperti ikan panggang yang biasa kau makan hyung !!! cepat hyung, atau kau akan menjadi jomblo menyedihkan dalam kematian mu" namja sipit itu menempelkan telinga pada pintu. Ia terkikik geli saat mendengar teriakan frustasi dan suara panik dalam apartemen hyungnya itu. Mengerjai hyung ajaibnya itu memang sangat menyenangkan.

Dan tak lama, namja sipit itu memasang wajah datarnya saat seorang laki-laki dengan boxer tanpa sehelai benang untuk menutupi tubuh nakednya keluar menampilkan guratan wajah lelah namun terlihat begitu panik.

"Kajja hyukkie, kita harus pergi dari sini. Aku tidak ingin menjadi manusia panggang"

"Jonghyun hyung !!!" panggil namja sipit yang tak lain ada Kang Minhyuk.

"Apa ? nanti saja bicaranya, kita harus melarikan diri. Minhyuk-ah kau dan aku belum berkencan dengan gadis manapun, jadi setidaknya kita harus berkencan dengan wanita cantik sehari saja sebelum kita mati, machi ??? kajja, kita selamatkan diri sebelum kita terpanggang" curhat Jonghyun, membuat minhyuk tak mampu menyembunyikan tawanya.

"Bhaha, hyung !! Apa kau baik-baik saja ?" Jonghyun yang ingin segera berlari pun menghentikan langkahnya, menatap tajam pada Minhyuk yang kini tertawa terbahak-bahak.

"Hyukkie, aku mendengar jika ada kebakaran. Jadi kita harus pergi dari sini, palli"

"Kebakaran ? tidak ada kebakaran hyung" jelas Minhyuk polos tanpa bersalah.

"Eh ?" Jonghyun mengedarkan pandangannya dari apartemen lain disebelahnya dan itu benar-benar sunyi, tak ada orang lain selain dia dan Minhyuk dan yang paling penting tidak ada kobaran apa sejauh matanya bisa melihat.

"Kau mengerjai ku ???"

"Ani, aku tidak mengerjai mu hyung"

"Lalu siapa jika bukan kau ?"

"Mungkin kasur empuk mu yang berteriak hyung" ucap Minhyuk santai, berjalan masuk kedalam apartemen Jonghyun tanpa perduli dengan tatapan menyelidik dari hyungnya itu.

"Yya, Kang Minhyuk !!! Kau ingin mati"

***

Sesekali Shinhye melirik pada Shinwoo yang kini berjalan disampingnya, membuang mukanya saat wajahnya akan bertatap muka dengan Shinwoo. Mereka hanya terus berjalan tanpa melakukan sedikit perbincangan hangat seperti biasa. Keadaan yang paling sangat Shinhye benci.

"Kenapa menatap ku terus ? Ada yang ingin kau bicarakan ?" ucap Shinwoo tiba-tiba, membuat Shinhye kembali menatap kakaknya tersebut.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang