5

1.2K 129 28
                                    

Matahari mulai memberikan kehangatannya, menyebarkan cahaya melalui celah jendela setiap rumah. Pagi ini, dimana semua orang akan begitu senang menyambut hari ini. Hari dimana semua orang akan terbebas dari segala macam rutinitas hari-hari mereka. Hari dimana akan ada banyak orang yang akan keluar rumah meskipun hanya untuk berjalan-jalan disekitar taman dekat rumah atau pergi kebioskop untuk menonton film baru yang menyenangkan.

Tapi tidak dengan seorang wanita cantik yang satu ini. Ia tetap mengayuh sepedanya, mengantarkan pesanan susu pada beberapa pelanggan. Ini memang hari libur tapi bukan berarti ia harus meliburkan pemasukannya juga kan ???. Wanita itu Park Shin Hye, yeoja yang tidak tau lelah hanya untuk mendaparkan sepeser uang demi pengobatan ibunya. Wanita yang selalu apa adanya namun diam-diam memiliki daya tarik luar biasa.

Shin Hye turun dari sepada, menatap tak suka pada sebuah rumah yang memang setiap hari telah menjadi langganannya. Oh, ralat bukan marah pada rumahnya tapi menatap tak suka pada namja yang sedang asik melakukan beberapa gerakan pemanasan.

Shin Hye berdehem kecil, menstandarkan sepedanya dan membawa dua botol susu kemudian berjalan menuju pintu rumah keluarga Jung tanpa memperdulikan namja yang kini menatapnya begitu intens.

"Yya, kau tidak sopan !!!"

Shin Hye menghentikan langkahnya, menggigit bibir bawahnya. Sial, dia ketahuan. Namun seolah tuli, gadis itu dengan santainya kembali menaiki sepedanya.
"Eoh !!!"

"Kau tidak akan bisa pergi nona Park"

Shinhye mengedarkan pandangan, dan saat itulah ia bertemu pandang dengan namja yang entah kenapa bisa semenyebalkan sekarang, bahkan saking menyebalkannya namja itu menahan sepeda Shinhye untuk tidak bisa bergerak.

"Oh, tuan abal-abal. Sejak kapan kau ada disini ?" tanya Shinhye pura-pura tidak tau dengan menunjukan wajah polosnya.

"Bagaimana mungkin kau tidak melihat ku nona Park ?"

"Aku memang tidak melihatmu Jung Yong Hwa-ssi"

"Jangan berbohong, aku bahkan dari jauh melihat jika kau memperhatikan ku dari jauh"

"Cih percaya diri sekali" guman Shinhye.

"Yya, lepaskan tangan mu dari sepeda ku, aku harus pergi" teriak Shinhye.

"Ini hari libur, kenapa kau masih bekerja ?" tanya Yonghwa tanpa merespon omelan gadis cantik dengan kuncir kuda itu.

"Tuan abal-abal, meskipun ini sedang libur bukan berarti aku harus meliburkan perut ku dari makan-makanan yang enak bukan ?"

"Ah, kau benar. Jadi kau mau kemana ?"

"Aish, kau punya matakan ?" geram Shinhye.

"Tentu saja, lihatlah mata ini, mata yang bagus bukan ?" bangga Yonghwa menunjukan puppy eyesnya.

"Kalo begitu, kau tau kan aku akan pergi kemana ?" Yonghwa mengedikan bahunya, memperlihatkan wajah polos tanpa dosa kepada Shinhye.

"Aish, kalo begitu untuk apa punya mata indah jika tidak berguna" dumel Shinhye.

"Jauhkan tangan mu, aku harus pergi" peringat Shinhye kembali dan tentu saja laki-laki itu tak menggubris ucapan yeoja yang telah menahan amarahnya.

"Katakan dulu, kau mau kemana ?"

"Kau ingin tau aku mau pergi kemana ?" tanya Shinhye yang langsung mendapatkan anggukan antusias dari Yonghwa.

"AKU. INGIN. MENGANTARMU. KE NERERAKA. KAU PUAS EOH !" teriak Shinhye dengan penekanan disetiap katanyanya.

"Ck, kau begitu menyeramkan" ledek Yonghwa.

"Peduli apa ? singkirkan tangan mu, aku tidak ingin terlambat hanya karna namja aneh seperti mu"

"Eoh, arraseo, kajja" Yong Hwa melepaskan pegangangan pada kursi penumpang sepeda Shin Hye lalu berlari kecil mendahului Shinhye.

"Yya, neo eoddi ?" teriak Shin Hye saat melihat Yong Hwa berlari kecil agak jauh dari nya.

Yong Hwa berbalik badan, menatap Shin Hye tak percaya.
"Ingatan mu masih baguskan ?" teriak Yong Hwa.

"Tentu saja"

"Kalau begitu ayo pergi" ajak Yong Hwa kembali.

"Yya, kau mau kemana ?"

"Aish Park Shin Hye. Kau bilang kau ingin mengantar ku ke neraka, jika aku tidak ikut dengan mu lalu siapa yang akan kau antar ke neraka eoh ? kajja" Yong Hwa kembali berlari kecil, meninggalkan Shin Hye yang masih diam tak percaya. Diam-diam Yong Hwa menyematkan senyum indahnya, senyum manis yang selama ini ia simpan begitu rapat dari semua orang.

Shin Hye benar-bebar tak habis pikir dengan Presdirnya itu, setelah satu bulan kejadian itu Shin Hye memang membatasi diri bertemu atasannya itu, tapi ia tak menyangka jika atasan yang dulu terkenal dingin dan angkuh itu benar-benar menjadi gila. Heol, apa Yonghwa benar-benar telah gila ??!

°°°

Dikediaman keluarga Jung, diam-diam dua orang paruh baya itu terus memperhatikan sepasang -namja, yeoja- yang dengan tidak tau dirinya bertengkar didepan rumah mereka ada rasa syukur dan senyum lega tersemat dari kedua orang itu. Begitu melegakan melihat anak satu-satunya mereka kini telah menjadi pria dewasa seperti dulu. Tuhan memang adil, dan begitu banyak keajaiban yang bisa dibagi-Nya kepada umat.

"Yeobo, apa dia Park Shinhye ? Aku sangat menyukainya" jelas seorang wanita yang sedari tadi bersandar nyaman pada dada bidang suaminya.

"Emm, aku juga sangat menyukai"

"Jadi apa bisa kita menikahkan mereka ?" tanya Ny. Jung antusias.

"Jangan begitu terburu, biarkan mereka menjalani semuanya secara perlahan"

"Emm, arraseo"

°°°

Sepanjang jalan Shinhye terus saja menggurutu kesal, bagaimana tidak, laki-laki itu terus saja mengikutinya, melarangnya ini itu, harus ini itu, dan pada akhirnya ia hanya bisa duduk diatas sepedanya, menunggu laki-laki itu kembali setelah mengantar susu.

"Aish, Jung Yong Hwa sepertinya begitu bodoh" kesal Shinhye.

"Kau yang bodoh nona Park" bisik laki-laki itu tepat ditelinga Shin Hye, membuat gadis itu tiba-tiba merasa risih saat tarikan nafas hangat dari Yong Hwa menyentuh bagian lehernya.

"Yya, kau mengagetkan ku bodoh"

"Kau benar-benar tidak sopan nona Park, aku ini atasan mu."

"Kau memang atasan ku, tapi tidak saat dihari libur seperti ini tuan abal-abal".
Shinhye mendorong dada Yong hwa membuat merek kini menjaga jarak satu sama lain.

" turun dari sepada !!!"

"Mwo ? Shirreo" teriak Shin Hye menolak, namun pada akhirnya Shinhye turun dari sepedanya setelah mendapatkan pelototan dari laki-laki yang kini telah mengambil duduk di sepedanya.

"Cah, naiklah. Biar aku yang menggonceng mu"

"Mwo ? Tuan abal-abal kenapa kau tidak pergi saja eoh ? rumah mu masih dekat dari sini, jadi pulang lah, aku masih banyak urusan"

"Kau begitu cerewet nona Park, apa susahnya jika hanya naik dan duduk manis saja tanpa mengomel. Kajja"

Mau tidak mau pun Shinhye menaiki sepeda, duduk manis dikursi penumpang. Laki-laki ini benar-benar keras kepala. Cih, bahkan Shin Hye tidak yakin namja abal-abal itu berubah sepenuhnya.

Yong Hwa mendadak merem sepedanya, saat didepannya terjadi sesuatu yang membuatnya hampir saja berteriak keras. Namun semuanya buyar saat ia mendapati gadis cantik dibelakangnya sedang menutup matanya, bergetar hebat dengan isakan yang mendesak keluar dari bibir munggilnya.

"Nona Park..."

-tbc-

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang