Waktu : 02

5.7K 774 4
                                    

Aldo menemukan Rara sedang termenung menatap langit. Cewek berambut hitam kecoklatan sebahu itu sedang menatap rintik-rintik hujan yang sedang membasahi lapangan. Rara membelakanginya, tak menyadari suara berisik dari derap sepatu Aldo saat dirinya berjalan melintasi koridor lantai 2.

Aldo selalu tahu dimana tempat Rara berada. Koridor lantai 2 merupakan tempat favorit Rara.

Satu hal lagi,
Rara suka hujan.

Awalnya Aldo tak terlalu mengerti apa alasan Rara menyukai butiran-butiran air yang jatuh dari langit tersebut.

Gue suka suaranya dan aromanya. Percaya deh kalo misalnya lo lagi bete, liat aja hujan. Lo bakal ngerasa lebih tenang.
Setahun lalu, itulah yang dikatakan Rara pada dirinya kala ia menanyakan alasan cewek itu suka hujan.

Setahun. Selama itulah Aldo membohongi perasaannya sendiri.

Aldo buru-buru menggelengkan kepalanya. Berusaha membuyarkan bayangan tentang hubungannya dengan Rara.

Mungkin tidak bisa disebut sebagai sebuah hubungan. Namun, dengan apalagi Aldo menamainya?

"Ra, dicari Pak Budi"
Akhirnya, Aldo mengeluarkan suaranya. Ditambah kesan dingin yang selalu ia tujukan saat berhadapan dengan Rara.

Dalam hati ia berharap merasa senang karena akhirnya mampu menunjukan kesan dingin kepada cewek ini.

Namun rasa yang ia temukan justru perasaan bersalah.

Kenapa otak gak pernah selaras sama hati sih?

***
HAI MAAF AKU GANGGU KALIAN LAGI DENGAN AUTHOR NOTES ABAL!! Tapi kalo kalian suka ceritanya boleh vomment kan? HEHE maaf update nya dikit-dikit biar agak misterius.

{#1.5} WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang