Rara hanya menoleh dan menatap Aldo. Diam tanpa kata.
Mendadak Aldo merasa kehilangan kata-kata. Pertahanannya untuk tetap bersikap dingin sudah hampir runtuh.
"Ra, lo denger gue kan? Dipanggil Pak Budi di Lab Biologi," kata Aldo dengan nada yang sama. Dengan ketidakpedulian yang sama.
Juga dengan rasa bersalah yang sama.
"Iya, gue denger kok. Nanti gue kesana," sahut Rara acuh.
Aldo tertegun. Jadi selama ini Rara juga udah gak peduli?
Sadar bahwa ia tak bisa berlama-lama disitu, Aldo segera memakai jaket biru tuanya kemudian menyampirkan tas ke bahunya.
Lalu beranjak pergi meninggalkan Rara.
Satu menit selanjutnya, Aldo masih terpaku di tempat ia berdiri. Di ujung tangga. Agak jauh dari Rara. Berpikir untuk berputar balik dan mencurahkan segala perasaannya selama setahun ini.
Saat itu juga, ia mendengar langkah sepatu Rara. Beranjak pergi.
Aldo menoleh untuk memerhatikan Rara sekali lagi walaupun hanya melihat punggungnya.
Berharap Rara juga menoleh.
Seperti yang dilakukannya setahun kemarin.
Maaf kalo pendek yaa abis ini aku update lagi kok!!
KAMU SEDANG MEMBACA
{#1.5} WAKTU
Teen FictionUntuk kita, Yang senang menbiarkan perasaan terpendam begitu saja tanpa sempat tersampaikan oleh waktu
