END [14] Hujan Menyembunyikannya

176 11 2
                                    

Hai, selamat membaca lagi. Semoga suka. Jangan lupa kasih vomentnya ya :3


Clara. Aku tau kamu Clara. Jadi jangan mengelak lagi.

Memasuki tubuh seseorang adalah sesuatu yang mustahil. Tapi aku tau kamu di tubuh itu, Clara.

Bagaimana pun, aku sudah mengenalmu dan keluargamu terlalu lama. Sikapmu, bukanlah sikap yang dimiliki Clarissa.

Jadi... apa yang akan kamu lakukan setelah aku mengetahui semua ini? Bahwa kamu adalah Clara?

Ah, aku hampir lupa memberitahu.

Saat ini, ayah tercintamu, sedang dipindahkan ke rumah sakit di daerah Bogor. Tentu saja di rumah sakit milik keluarga Tranggana.

Aku tidak menyuruhmu untuk pergi ke sana. Aku hanya memberitahu bahwa aku memindahkan ayahmu ke sana karena rumah sakit pusat terlalu mahal, dan aku tidak ingin menggunakan uang perusahaan untuk membiayai ayahmu.

Jadi... aku persingkat. Aku memindahkan ayahmu, dan juga memberikan ayahmu perawatan yang terbaik... agar tidak merepotkanku lagi.


Pergilah. Sebelum terlambat.

***

Sesaat setelah Radit pergi dari apartemen Moza, Audy dan Daniel bersiap untuk pergi. Sepertinya tidak ada yang perlu mereka lakukan lagi di sini jika Radit sudah pergi. Sementara Moza masih memandang ke luar jendela apartemennya.

"Kami pamit," ucap Daniel sopan. Kemudian melangkah pergi bersama Audy tanpa menunggu respon dari pemilik tempat.

"Sementara Radit mengurus urusannya, kenapa kita nggak bahas soal keluarga Clara?" usul Moza yang membuat kedua orang itu menghentikan langkahnya untuk keluar dari apartemen.

Raut wajah Audy sudah kaku. Sedari tadi perasaanya tak enak, terutama saat akhirnya ia memutuskan menjelaskan semua kepada kakaknya, Daniel. Daniel langsung mengajak Audy untuk bertemu dengan Moza dan Radit yang terlibat langsung dengan persoalan yang dimaksud.

"Lo udah setuju untuk membantu menjelaskan segalanya pada Angga dan Bagas kalau kita punya tujuan yang sama, kan?"

Daniel mengangguk. "Ya, tentu aja gue setuju. Ini demi kebaikan dua belah pihak."

Moza mengangguk-angguk mengerti. Membalikkan badannya menghadap Daniel dan

Audy yang masih berdiri di tempatnya.

"Gue mau kasih tau satu hal," ucapnya serius. Moza menatap Audy yang memalingkan wajah, seakan tahu apa yang sedang dipikirkannya. Kemudian menatap Daniel yang masih menunggunya untuk melanjutkan. "Tentang keberadaan Clara."

Audy menghembuskan nafas beratnya. Ia sudah tahu itu akan diucapkan oleh Moza, tapi tak menyangka laki-laki itu punya nyali juga menceritakan hal aneh kepada kakaknya. Sementara Daniel terdiam di tempatnya. Menatap bingung ke arah Moza.

"Gue ralat." Katanya. "Tentang keberadaan roh Clara."


Dan terkejutlah Daniel saat mendengar kalimat itu. Ia tahu bahwa adiknya dan Moza memiliki kemampuan untuk melihat makhluk tak kasat mata, tapi mengapa berhubungan dengan Clara? Adik perempuan Angga?

"Dia ada di dalam tubuh Clarissa."

Kali ini Daniel tidak mampu lagi menahan keterkejutannya. Badannya langsung melemas dan tas tangannya jas yang tadi tergantung di pergelangan tangannya, terjatuh begitu saja. Kedua matanya melebar tak percaya.

BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang