1 [edited]

39 11 0
                                    

Karen dan Don duduk saling berpegangan tangan di depan meja dokter kandungan mereka, Dokter Oh. Menunggu penjelasan mengenai hasil tes dari dokter mereka.

Dokter Oh menjilat bibir bawahnya yang kering dan meneguk ludahnya. Menunjukkan kalau dia gugup mengenai hal ini. Begitu pula pasangan yang sedang duduk didepannya saat ini.

"Tuan dan Nyonya Stuart..."Dokter Oh memperbaiki postur duduknya dan menaruh tangannya diatas meja.

"Ya?"Karen dan Don menjawab bersamaan.

"Nyonya Stuart...Anda hamil."kata Dokter Oh.

Don berdiri dan meninjukan kepalan tangannya ke udara.

"Akhirnya."Don bernapas lega.

"Selamat untuk kalian!"ucap Dokter Oh.

Secepat kedipan mata, Karen memeluk Dokter Oh.

"Terima kasih banyak."lirih Karen.

Dokter Oh mulai berkeringat, jantungnya berdekatan sangat kencang. Adrenalinnya terpompa sampai ke kepala.

"M-maaf."Karen melepaskan pelukannya begitu sadar kalau dokternya sedang ketakutan saat ini.

"Kami menunggu 120 tahun untuk ini. Anda pasti mengerti kan betapa bahagianya kami begitu Anda mengucapkan kalimat termanis itu."ucap Don.

Dokter Oh mengangguk tapi ragu.

"S-sebenarnya menurut ilmuan lalu, tidak mustahil bagi v-vampir untuk memiliki keturunan. K-karena-"Tidak perlu Dokter Oh menyelesaikan kalimatnya karena Don melengkapinya.

"Vampir itu 11% masih manusia. Yup, aku sudah tahu itu. Aku salah satu penelitinya."kata Don.

"Don, kita harus beri tahu keluarga kita tentang ini."kata Karen, meraih tangan suami tercintanya itu.

"Baiklah."Dengan begitu, Karen dan Don pergi.

Meninggalkan Dokter Oh yang sekarang bisa bernapas dengan lega. Dokter Oh segera menyimpuni tumpukan berkas diatas mejanya. Ia buka berkas 'Stuart' dan meratapinya.

"Mengapa tidak mengatakan yang sejujurnya?"Suara feminim itu membuat bulu kuduk di sepanjang tubuh Dokter Oh berdiri.

"Siapa disana?"Dokter Oh berputar, melihat ke sekeliling ruang praktik nya.

"Lihatlah ke cermin!"perintah suara itu.

Dokter Oh langsung menoleh ke cermin di samping kirinya, walau lehernya agak sakit. Betapa terkejutnya dia saat melihat seorang wanita cantik didalam cermin itu.

"Terkejut, huh?"Wanita didalam cermin itu menatap ke dalam manik mata Dokter Oh dengan tajam.

Dokter Oh mengatur napasnya dan mencubit pipinya.

"Astaga, ini nyata."gumamnya tidak percaya.

Dokter Oh memalingkan pandangannya dan segera mengambil tasnya lalu beranjak dari ruangan itu. Dokter Oh dengan panik menuju mobilnya di parkiran Rumah Sakit Saint Eve.

Dokter Oh berteriak kaget saat menemukan seorang wanita bersandar pada kap mobilnya.

"Apa maumu?"tanya Dokter Oh sambil melangkah mundur, menjaga jarak aman.

"Sunyi. Mimpi. Paralel. Kegelapan. Pengorbanan. Api."

Suara yang tadi didengarnya saat di ruangan membuat tubuh Dokter Oh seketika. Ia tidak mampu bergerak, seperti ada yang menahannya.

The Accasia [Under Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang