[ MIMPI BURUK ]
Kevyn diam.Sebenarnya jarang-jarang cowok itu ke halaman belakang, tapi kali ini dia ada disana. Dan itu adalah sebuah keanehan yang konkret. Kevyn menatap Lorna dengan tatapan yang sulit diartikan. Cewek imut itu terlihat seperti bayi saat tertidur pulas di ayunan itu.
Ini kedua kalinya Kevyn mendapati Lorna yang sedang tertidur.
Pelan-pelan Kevyn melangkah, berusaha untuk tidak menimbulkan suara apapun agar Lorna tidak terbangun. Dan cowok itu menghela nafasnya, duduk di ayunan yang lain.
Lorna benar-benar tertidur pulas di ayunan itu, dengan sebuah novel dalam dekapannya.
Hening.
Sebenarnya Kevyn tidak pernah suka dengan keheningan yang seringkali tercipta di halaman belakang. Dan itu yang membuatnya heran pada Ken, kembarannya, karena cowok itu selalu menyempatkan waktu untuk membaca novel sambil berbaring malas di ayunan.
Tidak lama, mata itu terbuka. Lorna bangun dan segera menyadari kehadiran seseorang disebelahnya.
"Nih, gue balikin. Makasih novelnya." Kata Lorna serak.
Mendengar itu, Kevyn segera menatap Lorna heran. Cewek itu tampak acuh. Dan Kevyn baru sadar sesuatu.
"Gue ini Kevyn Austin." Tawanya mengiringi.
Lorna baru menoleh lagi ke arah cowok itu. Mengamati sosok disebelahnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Sebuah tatapan terkejut dan heran.
"Oh. Sori. Gue kira lo Kennedy." Katanya kemudian.
"Gue pikir lo udah bisa bedain yang mana Vyn yang mana Ken. Ternyata masih bingung ya?"
Senyuman Kevyn melengkung semanis cokelat. Lorna membuang muka, takut terjadi sesuatu pada jantungnya yang seharian ini sudah biasa-biasa saja saat berhadapan dengan Kevyn atau Kennedy.
Yah. Seenggaknya saran dari Lusy berhasil. Sedikit.
"Gue ngebedain kalian pake insting doang, gak pake teori atau rumus apapun. Lagian perbedaan kalian yang kentara cuma satu."
"Apa?"
"Kalau yang judes sama gue itu Ken. Dan yang baik sama gue itu elo."
Kevyn tertawa sambil mengangguk-angguk. Cowok itu berayun-ayun kemudian, terlihat senang. Sedangkan Lorna hanya diam sambil menatap cowok itu. Lorna hanya tahu satu hal; cukup susah untuk melawan pesona seorang Kevyn Austin.
Lorna ikut menggerak-gerakkan kakinya dan berayun dengan pelan. Angin sore Minggu ini sangat menenangkan. Dan sangat menyenangkan bisa duduk bersebelahan dengan Kevyn.
Tapi saat suara mesin mobil milik Papa dan Mamanya terdengar semakin mendekat, Lorna pikir dia harus pulang untuk menyambut kedua orang tuanya itu.
Padahal hari Minggu, tapi pekerjaan sama sekali tidak dikesampingkan. Lorna tidak tahu harus berkomentar seperti apa.
"Gue balik dulu, Vyn." Pamit cewek itu, Kevyn mengiyakan.
Lorna Minnelli, berniat pulang ke rumah dengan kebiasaan anehnya sejak tinggal di rumah itu; manjat pagar.
Tapi saat tangannya memegang benda dingin itu, Lorna sadar kalau pagar itu tidak dikunci. Padahal selama satu minggu dia tinggal disana, pagar itu selalu dalam keadaan terkunci.
"Vyn, kok ini engga dikunci ya?" Lorna menoleh pada Kevyn, takutnya ada maling yang merusak kuncinya atau sebagainya. "Tadi pas gue mau kesini, masih dikunci."
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Chocolate | ✔
Подростковая литератураIni bukan sebuah buku resep tentang brownies cokelat, cheesecake, banana bread, muffin, dunkin donuts, serta pudding blueberry. Ini kisah tentang; Lorna Minneli, cewek periang yang tiba-tiba saja dipertemukan dengan dua cowok yang hebatnya dalam beb...