[ TENTANG LORNA ]
Mereka makan siang bersama. Mama, Kevyn, Kennedy, Lorna, dan tanpa Papa.Disela-sela menikmati hidangan itu, Mama banyak bertanya tentang keseharian Lorna. Dan cewek itu memang menceritakan yang sebenarnya. Beberapa sudah diketahui Kevyn maupun Ken. Tapi masih banyak hal baru yang sama sekali tidak mereka ketahui.
Misalnya seperti; Lorna hanya akan tinggal disebelah rumah mereka selama 2 bulan.
Itu berarti, kurang dari satu bulan lagi, cewek itu akan pergi.
Entah kenapa Kevyn menyesalkan hal itu.
Entah kenapa Kennedy bingung, apakah dia harus senang--karena kehidupannya akan kembali tenang, atau merasa terluka--seperti raut wajah Kevyn saat ini?
Selebihnya sudah seperti biodata yang perlu Lorna isi. Mulai dari tempat tanggal lahir, warna favorite, makanan, minuman, film, hobi, hingga pacar.
"Lorna gak punya pacar, Tante." Jawab Lorna malu-malu menggemaskan.
Kennedy melirik cewek itu dengan tatapan sarat akan makna. Tidak, lupakan, Kennedy pernah bilang kalau dia tidak mungkin menyukai Lorna.
"Anak Tante ada dua, bisa dipilih suka-suka, Lorn." Mama menatap Kevyn dan Ken bergantian dengan pandangan jahil.
"Mama," desis Kevyn dan Ken bersamaan.
"Suka-suka.. Emang kami paket internet?" Gerutu Ken sambil menusuk-nusuk nasi dipiringnya dengan sendok dan garpunya. Kesal.
"Apa yang lo suka?" Tiba-tiba Kevyn angkat suara.
"Apapun yang menarik."
"Yang enggak lo suka?" Tanyanya lagi. Disebelahnya, Ken hanya mendengarkan dalam diam.
"Hujan."
***
"Mau kemana lo?"
Langkah pelan Lorna mendadak dihentikan oleh suara Ken yang sedang berada didepan pintu kamarnya sendiri.
"Lo ngomong sama gue?" Tatapan Lorna polos.
Kalau boleh Ken kejam, cewek itu kadang polos-polos bego. Hampir sejenis dengan kembarannya yang kayak tai itu.
Ini salah satu alasan kenapa gue sebel sama Lorna, pemirsa. Kennedy mendecak.
"Gue pengen ke ayunan. Udah lama banget gak kesana, yah sejak lo ngambek." Lorna memilih untuk tidak peduli dan melenggang pergi.
Baru selangkah Kennedy ingin menyusul cewek berponi itu, suara menyebalkan menginterupsi dengan songongnya.
"Ken, bantu gue ngerjain PR. Buruan!" Kevyn menarik bagian bawah kaosnya, diseretnya Ken dengan kejam menuju kamarnya.
Lorna berbaring di ayunan itu. Perasaan senang yang masih sama sejak terakhir kali dia duduk disana. Bahkan, pagar itu juga tetap dibiarkan dalam keadaan tidak terkunci.
Sekelebat ingatan tentang kejahilannya yang mengganggu Ken muncul, bahkan adegan jatuh dari pagar dua meter itu, lalu Ken datang dengan tatapan cemas yang tidak berhasil disembunyikannya. Lorna tertawa sendiri, Ken itu sungguh cowok lucu berhati baik yang sok jahat.
Bersamaan dengan ingatan akan Ken, bayang-bayang Kevyn kali ini muncul menggantikan semuanya. Ketika Kevyn menggodanya, ketika Kevyn sangat baik dan lembut padanya, ketika cowok itu menelponnya ditengah malam saat Lorna mendapat mimpi buruk, ketika tawa mereka berderai entah karena apa, dan ketika mereka jogging berdua hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Chocolate | ✔
Novela JuvenilIni bukan sebuah buku resep tentang brownies cokelat, cheesecake, banana bread, muffin, dunkin donuts, serta pudding blueberry. Ini kisah tentang; Lorna Minneli, cewek periang yang tiba-tiba saja dipertemukan dengan dua cowok yang hebatnya dalam beb...