Happy reading ^^
Sorry For Typos v
"Hatchiii"
Seorang namja bergidik jijik saat melihat yeoja disampingnya tak henti hentinya mengeluarkan cairan kental dari hidungnya sambil sesekali, ah ani berkali kali bersin di satu ruangan kecil yang membuatnya takut jika penyakitnya akan menular padanya. "Ishhh Suzy-ah,, tutup mulutmu ketika bersin!! Oppa tidak ingin kau menularkannya padaku!!!" omel namja itu kemudian melemparkan sapu tangannya yang bewarna navy blue kepada yeoja yang kini menatapnya marah.
"Oppa nappeun!! Yasudah turunkan aku disini supaya penyakitku tidak tertular padamu!!" Bentak yeoja itu keras yang kini menggoyang-goyangkan bahu Oppanya agar menepikan mobil merahnya.
"Yya!! Kau ingin kita berdua mati eoh??!! Turunkan tanganmu!! Kau juga!! Kenapa kemarin tidak menurut!! Oppa kan sudah bilang cuaca sedang dingin kau malah memakan banya ice cream kemarin!!! Dan sekarang kau sakit malah memaksa untuk bekerja??! Wah Jinja pabo yeoja!!" Ucap namja itu sudut matanya sesekali melirik kearah Suzy yang ternyata menutup kedua telinganya berusaha tidak mendengar omelan Oppanya.
"Oppa kau mirip seperti ahjumma penjual sayur dipasar!! kau terlalu cerewet untuk ukuran seorang namja!! Sungyeol oppa kau menyebalkan!!!" Ejek yeoja itu yang kini turun dari mobil lalu menutup pintunya keras, kakinya ia ayunkan kearah sebuah gedung pencakar langit dihadapannya sambil tersenyum kecil menyapa orang-orang yang berpaspasan dengannya.
*****
Hembusan nafas lega keluar begitu saja ketika seorang yeoja yang sedari tadi berkutat dengan computer dan beberapa berkas dimejanya sudah menyelesaikan pekerjaannya waktu menunjukkan pukul 07.00 malam yah ia memang sedikit telat hari ini dikarenakan Tn. Park yang sengaja memberikan banyak berkas sebagai hukuman karena beberapa hari yang lalu ia terlambat masuk kerja, ia beranjak dari kursi nyamannya yang tadi sempat menopang berat tubuhnya selama mengerjakan pekerjaannya. Kakinya ia arahkan untuk menuju lift lalu menekan tombol 15 ketika pintu lift itu terbuka ia menuju kesebuah pintu lalu membukanya pelan.
Mata bulatnya menyusuri indah pemandangan malam kota seoul dari atap gedung tempatnya bekerja, gadis itu memejamkan matanya sejenak kemudian meraba dada kirinya, ia mulai membayangkan wajah seseorang yang kini masih melekat sempurna didalam hatinya, angin berhembus sedikit kencang membuat anak rambut menubruk wajah pucatnya, hatinya bergetar, berdetak dengan kencang , ia tersenyum miris ketika merasakan hal itu.
'Bahkan perasaan ini masih bertahan untukmu Sunbae, ah ani kau Sajangnimku sekarang,, sampai kapan aku akan begini?? Aku hanya sedikit lelah,, tak bisakah kau ulurkan tanganmu padaku, dan memberiku kesempatan, pataskah aku berharap??bisakah kau mencintaiku seperti aku yang mencintaimu??'
BRUKKK
Sebuah suara mengagetkan Suzy disela-sela aktivitasnya, dengan langkah terburu-buru ia mendekati sebuah ruangan yang terbuka di pojok atap gedung ini, matanya melebar ketika mendapati Sajangnimnya jatuh terduduk sembari memegangi tangannya yang mungkin terasa nyeri. "Sajangnim,, Gwenchana???" Tanyanya khawatir. "Eoh Gwenchana,, apa yang kau lakukan?? Mengapa belum pulang??" Ucapnya yang kini berdiri atas bantuan Suzy kemudian balik bertanya. "Aku?? Hanya melepas penat, Ne? Ah Sungyeol Oppa dia pergi meninggalkanku duluan tadi, jadi kami tidak pulang bersama,,Kau sendiri ?? Apa yang Sajangnim lakukan di gudang??" Jelas Suzy yang kini merapikan map-map yang sempat menimpa tubuh namja disampingnya.
"Ah kau sangat dekat rupanya, bahkan namja kalian pulang bersama" Gumam Myungsoo lirih yang membuat Suzy menyerrengit memintanya mengulangi ucapannya barusan."Ah itu,, hanya ingin mereview laporan atau data data perusahaan dari tahun ke tahun,, kurasa laporan perusahaan di tahun 2007 terselip di suatu tempat,, maksudku disini tapi aku tak tau dimana" Ucap namja itu menjelaskan yang kembali menyibukkan dirinya mencari berkas-berkas di sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's A Real Love [END]
FanficApakah cinta ini dapat menggambarkan rasa sakitku?? Haruskah aku bahagia dengan cinta yang kumiliki untukmu? Cinta yang bahkan tak mampu aku ungkapkan... Ahh, Persetan dengan semua itu!! Aku hanya ingin sebuah lekungan indah tercipta dari bibirmu, i...