Adinata mengelilingi semua meja di kelasnya untuk mengumpulkan tugas yang baru saja diberikan oleh Bu Arum, guru sejarah di kelas X2.
Lima menit lagi, bel istirahat berbunyi, maka dari itu anak-anak X2 mendahului untuk pergi ke kantin karena ada satu alasan; 'menghindari keramaian penduduk Antariksa'.
"Woi!!! Sial gue belum selesai!" Teriak Liro, salah satu murid paling jahil di kelas X2. Ia dengan keadaan paniknya merampas tip-ex yang dipegang oleh Resa, teman yang duduk di depannya.
"Lo apaan sih Ro!!! Itu punya gue!" Teriak Resa dengan nada cemprengnya.
"Iya gue pinjam dulu. Lo minjem sama yang lain aja. Emergency nih gue!" Jawab Liro sibuk. Tak peduli dengan pelototan tajam dari Resa. Cewek dengan mata sipit itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kelas dan nampak kelas sudah sepi. Tinggal Rain, Sheera dan Adinata yang menjadi harapannya.
"Rain, lo punya tip-ex?" Tanya Resa dari pojok sana.
Rain menoleh kearah Resa sembari mengernyitkan alisnya. "Gue? Punya kok"
"Pinjam ya"
"Oh oke." Sejurus kemudian, Rain melempar tip-ex berwarna merah yang ada di depannya. Dengan gesit, Resa segera menangkapnya dan mulai sibuk dengan tugasnya yang belum kelar.
"Kantin yuk Rain" ajak Sheera yang sedari tadi sudah duduk di depannya.
"Gue udah bawa bekal dari rumah Ra" jawab Rain. Ia kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan kotak makanannya. "Ada roti bakar rasa coklat sama keju. Gue udah bawain roti kesukaan lo" tangan Rain bergerak membuka kotak bekalnya. Dan benar saja, Rain membawa beberapa iris roti bakar dengan paduan beda rasa. Dari baunya saja, nampaknya roti itu benar-benar menggugah selera.
"Lo tau aja kalo gue suka keju" ucap Sheera yang dibarengi dengan cengirannya. Tanpa menunggu lama, ia segera mengambil roti bakar kesukaannya.
"I know all about you, my bestie"
"Gue gak kebagian?" Ucap seseorang menginterupsi acara makan Rain dan Sheera. Nampak Adinata memperlihatkan cengirannya kepada mereka berdua.
"Lo mau? Lo sukanya rasa apa?" Tanya Rain.
Adinata bergerak menghampiri Rain. Ia mengambil tempat untuk duduk disebelah Rain.
"Gue suka mocha""Tapi gue bawanya coklat sama keju"
"Si Adinata mah kebanyakan mikir. Kelamaan, gue makan semua nih roti" celutuk Sheera. Mulutnya sudah penuh dengan roti bakar yang dimakannya.
"Lo suka coklat?" Tanya Rain lagi.
Adinata nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya ia meraih sepotong roti bakar rasa coklat. "Kalo coklat, not bad lah"
"Bilang aja lo suka!" Cibir Sheera.
"Tumben lo bawa bekal?" Tanya Adinata.
"Kak Axel tadi pagi minta dibuatin roti bakar, nah karena masih sisa, gue bawa aja ke sekolah"
"Sekali-sekali, kenalin gue sama kakak lo dong Rain" pinta Adinata. Dan sontak pertanyaan itu membuat Rain mengernyit bingung. "Buat apa?" Tanya Rain.
"Ya pingin kenal aja. Sekalian silaturahmi sama calon kakak ipar" ucap Adinata santai. Ia tersenyum kearah Rain.
"Well. Roti lo enak dan gue suka. Thanks ya buat rotinya, gue mau ke ruangan Bu Arum dulu" Adinata berucap singkat. Ia bangkit dari kursinya dan segera pergi meninggalkan Rain yang masih melongo kebingungan.
"Maksudnya apaan ya Ra?" Tanya Rain menatap Sheera penuh kebingungan. Ia tidak mengerti sama sekali.
"Dia itu tadi nge-kode Rain" balas Sheera singkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
Teen FictionAshella Rainbow. Gadis remaja yang lebih senang jika dirinya dipanggil dengan sebutan Rain. Gadis penyuka hujan dengan mimpi-mimpi yang selalu dirafalkannya saat hujan tiba. Awalnya hidup Rain berjalan biasa saja hingga seorang Azka Raditya mulai m...