Setelah diantar Azka beberapa hari yang lalu, Rain hanya berucap singkat saat turun dari mobil Azka. Mengucapkan terima kasih dan langsung memasuki gerbang rumahnya tanpa menunggu jawaban apa yang akan diberikan oleh Azka.
Sementara Azka, ia hanya bisa mentautkan alisnya melihat kepergian Rain yang mencak-mencak karena kekesalannya tadi. Dan Azka pun hanya bisa tersenyum menahan tawa melihat kelakuan Rain yang bisa dibilang sangat childish.
Berasa kayak ada imut-imutnya gitu.
Mengenai kekesalan Rain, sampai rumah ia sudah dihujani banyak pertanyaan oleh Anna yang melihat putri semata wayangnya itu diantar oleh tetangga depan rumahnya. Bahkan Axel memang sengaja membuat suasana menjadi lebih heboh hingga pada akhirnya Rain benar-benar meluapkan kekesalannya dengan melakukan aksi teror gilanya di meja belajar kakaknya. Alhasil itu membuat Axel menjadi takut setengah mati sekaligus jijik karena ia sama sekali tidak menyukai hal yang berkaitan dengan boneka barbie.
Bara dan Anna melihat tingkah laku kedua anaknya yang saling menjengkelkan hanya bisa menggeleng pasrah. Namun nyatanya mereka diam-diam menahan tawa saat Axel berlarian turun tangga dengan wajahnya yang ketakutan atas teror yang dilancarkan oleh adikknya. Sementara Rain, hanya bisa tertawa cekikikan didalam kamarnya membayangkan aksi kocak kakaknya yang ketakutan itu.
Pagi ini, Rain sudah sibuk berkutik di dapur rumahnya, memasak sarapan untuknya dan Axel karena beberapa hari kedepan, kedua orang tuanya tidak berada di rumah.
Hari minggu hanya akan dihabiskannya dengan berdiam diri di ruang tamu menonton film kesukaannya sambil memakan chocolate cake yang sempat ia buat kemarin.
Pasti mengasyikkan.Hidangan berupa dua piring nasi goreng sudah tertata rapi diatas meja makan, dan kini ia hanya menunggu kedatangan Axel dari kegiatan rutinitas setiap hari liburnya. Jogging keliling kompleks perumahan.
"Rain, laper nih" ucap Axel yang langsung menghampiri meja makan setelah menyelesaikan aktivitasnya. Matanya binar merekah melihat dua piring nasi goreng buatan adik kesayangannya itu.
"Ih mandi dulu sana!" Tegur Rain. Dengan cekatan ia segera menampik tangan Axel yang ingin meraih bagian makanannya.
"Are you kidding me? Hey, it's just sunday. My beautiful holiday without any nuisances. So, do you ask me to spend my time in the toilet for taking a bath? No way!" Ucap Axel tidak terima.
"Gue gak mau sarapan sama orang bau kayak lo. Bau keringat tau gak! Mending lo mandi dulu sana. Hush, hush!"
"Gak. Nanti aja mandinya Rain, setelah gue makan"
Rain melotot tajam kearah kakaknya itu. "Pokoknya engga. Lo mandi dulu sana! Jangan keras kepala deh kak"
Axel hanya bisa mendengus kesal dengan suruhan Rain. "Oke. Tapi minta air dong, haus nih" imbuh Axel mengusap tenggorokannya.
Dengn langkah setengah hati, Rain mengambil gelas dan menuangkan air kedalamnya. Menyodorkan minuman itu kearah Axel.Axel segera meraihnya dan secepat kilat meneguk air tersebut hingga tandas tak bersisa. "Haaahhhhh,, lega deh. Makasi ya adiknya Axel yang cimut-cimut. Bye" ucap Axel yang segera belari kearah tangga, namun terlebih dahulu mengacak-acak rambut adiknya.
"Dasar jahil!" Gerutu Rain kesal.
***
Nampak di ruang tamu, kini Axel sangat asyik menonton film kesukaannya. Apalagi kalau bukan film yang tak jauh dari kata action and heroes.
Sementara Rain yang duduk agak jauh dari tempat Axel bersandar, hanya bisa menghela nafas kesal."Kak, gue mau nonton kartun nih" keluh Rain sembari asyik melahap chocolate chips-nya.
"Tunggu, nanggung nih. Tunggu sampai Azka datang, gue bakal pindah keatas mau main PS" ucap Axel santai yang sama sekali tak mengalihkan pandangnnya dari arah televisi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow
Teen FictionAshella Rainbow. Gadis remaja yang lebih senang jika dirinya dipanggil dengan sebutan Rain. Gadis penyuka hujan dengan mimpi-mimpi yang selalu dirafalkannya saat hujan tiba. Awalnya hidup Rain berjalan biasa saja hingga seorang Azka Raditya mulai m...