Start.

349 26 3
                                        

Baru saja Sandra menjauh beberapa langkah dari Wc itu, seketika terdengar suara teriakan histeris dari salah satu gerombolan cewek-cewek tukang gosip yang baru saja tiba di Wc dan langsung disajikan dengan pemandangan yang mengejutkan. Ya, apalagi kalau bukan pose gantung diri yang sudah di atur Sandra sedemikian rupa.

"Ya tuhan! Co-coba dong ke kantor panggil guru kesini!" ujar salah satu cewek yang ada disana.

Tanpa basa-basi cewek disebelahnya segera lari menuju ruang guru, Sandra hanya melihat kejadiaan itu dari kejauhan.

Tak lama Pak Amir-Wakasek kesiswaan, datang ke tempat kejadian bersama dua orang guru lainnya.

"Astaghfirullah" Pak Amir tersentak. "Ini kan Rena, siswi kelas sebelas Iis Dua" lanjut Pak Amir seraya mendekat pada mayat Rena.

Melihat itu, Sandra tersenyum puas.

Itu belum apa-apa, kita lihat saja nanti. Berani berbuat? Berani bertanggung jawab. Batin Sandra

Lima menit kemudian datanglah beberapa siswa dan guru-guru lainnya ke tempat kejadian itu.

Dari tempat Sandra berdiri, terlihat Kezia, Ambar, dan Refa sedang disana juga, mendekati mayat Rena dengan tatapan tak percaya.

Sandra benar-benar senang karna aksinya telah diketahui oleh ketiga mantan sahabatnya itu.

***

Sesampainya Sandra di kelas, semua mata langsung tertuju pada nya. Sandra yang sudah biasa di hadiahi dengan tatapan seperti itu, hanya berjalan santai saja menuju kursinya yang berada di pojok belakang sebelah kanan.

"Kenapa mata lo? Kok ngeliatin gue sinis gitu? Belom pernah gue tusuk ya tuh mata pake garpu panas?" Ucap Sandra datar namun menusuk pada seorang cowok yang tengah berdiri tepat didepan nya.

"Sok mau diperhatiin banget. Tau diri kali non," Jawab cowok itu tak kalah datarnya seraya pergi ke kursi nya.

Sandra hanya menatap cowok itu dengan tatapan sinis dan sesegera mungkin melanjutkan perjalanannya menuju kursi yang ia duduki.

Tak lama Kezia masuk kedalam kelas dengan wajah linglung, lamat-lamat Sandra mengamati Kezia, dan Kezia yang merasa diperhatikan langsung memindahkan fokusnya ke arah Sandra.

Kezia tercekat saat melihat Sandra tengah memperhatikan nya secara terang-terangan, seketika lidah Kezia kelu. Ia segera berjalan dengan tempo cepat ke arah kursi yang ia duduki.

Sandra masih asyik memperhatikan gerak-gerik Kezia yang gelisah dari tempatnya. Acap kali Sandra tertangkap basah tengah memperhatikan Kezia, detik itu juga Kezia seperti di setrum jutaan volt listrik.

"Ada apa?" Tanya Sandra tanpa suara pada Kezia. Seketika jatung Kezia seperti di hujam ribuan godam tak kasat mata, ia langsung memalingkan wajah nya ke depan.

Melihat ekspresi Kezia yang seperti itu, Sandra tertawa terbahak-bahak.

Ini masih awal banget Kez, bakal gua bikin lo ngejerit sejadi-jadinya
Batin Sandra.

***

Tak terasa bel istirahat ke dua sudah berbunyi, sejujurnya semua pelajaran tidak ada yang benar-benar Sandra pahami hari ini. Fikirannya hanya terfokus pada rencana yang akan ia susun seapik mungkin.

Membunuh mereka semua.

Ya, Sandra sibuk mencari cara agar permainannya sukses dinikmati dengan baik.

P s y c h o p a t hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang