Sandra langsung mengambil pisau dan menyayat kulit Refa. Mulai dari kulit wajah, turun ke leher, lalu ke dada. Menampakan tulang belulang Refa yang putih, sampai di bagian perut Refa, pisau itu langsung tertancap dalam. Nafas Refa mulai melemah
Dalam hati, Kezia masih terus merapalkan doa penuh harap. meski pun pasti akan mustahil, tapi tak ada salahnya berharap 'kan? Kalau-kalau Tuhan sudi menyudahi semua permainan gila ini.
Tapakan kaki terdengar mendekat, Kezia yakin, itu suara tapakan kaki Sandra. Sejurus kemudian, jari-jari lentik Sandra mulai menyusuri kulit wajah Kezia lembut, Kezia hanya menutup matanya erat-erat. Sentuhan jari-jari Sandra berubah menjadi sesuatu yang dingin menjalar di wajahnya.
Sentuhan itu berhenti. "Lo itu sebenernya salah satu orang yang gue percaya, Kez." Kata Sandra, "Tapi, kenapa lo tega jahatin gue juga kaya mereka? Apa salah gue sama lo, Kez?!" Suara Sandra meninggi, perlahan Kezia mulai berani mengerjapkan matanya.
"Ambar yang maksa gue buat ikut ngebenci lo, San." Jelas Kezia sesenggukan. "Sumpah demi Tuhan awalnya gue ngebela lo, walaupun gue udah ngeliat video itu, akal sehat gue masih bilang kalo lo nggak mungkin ngelakuin hal keji kaya gitu." Lanjutnya.
"Oh, ya?" Tanya Sandra dingin.
"Iya, San. Gue serius. Lo inget waktu dia ada di koridor depan kelas kita? Sebelum dia ketemu sama lo, dia ke kelas kita, terus nyuruh bahkan ngancem gue. Katanya, gue harus ikut bikin lo dibenci sama satu sekolah. Kalo enggak, dia bakal nyebarin aib gue yang udah gue ceritain ke dia."
"Terus, sekarang mau lo apa?" Tanya Sandra datar.
"Gue cuma mau lo maafin dan lepasin gue, San." Jawab Kezia memohon seraya menatap Sandra sendu.
"Lepasin lo? Hahahaha are you fucking kidding me?" Tanya Sandra disertai derai tawa. "Nggak usah ngelucu disaat maut lo udah deket, Kez. Mau gimana pun lo ngasih alesan biar lo lepas, itu semua tetep nggak akan ada hasilnya. Karena apa? Karena rencana menyenangkan ini udah gue perhitungkan dari jauh-jauh hari." Jawab Sandra telak.
"Tap-"
"Nggak ada tapi-tapian!" Potong Sandra cepat. "Lo inget kaset lo yang judulnya I'm a Psychopath? Makasih banyak udah ngasih liat film itu ke gue. Omong-omong, gue belajar banyak dari film itu." Lanjut Sandra, Kezia hanya menatap Sandra tak mengerti. "Gue mati-matian cari tau tentang kaset itu. Ngebedah tentang cerita itu, tempat di film itu, tokoh di film itu, semuanya-semuanya yang berkaitan dengan film itu. Ternyata, film itu di angkat dari kisah nyata. Dan lo tau, itu semua yang mengantar kalian sampai kesini-ketempat ini" ada jeda beberapa saat untuk Sandra melanjutkan penjelasannya. "Because you are the last, then I'll show you something." Lanjut Sandra disertai seringain.
Sejurus kemudian lampu menampakan sinarnya, dan di detik itu juga ada empat orang pria yang wajahnya penuh dengan jahitan keluar dari balik pintu reot ruangan ini. "Mereka yang udah ngebantu gue ngebawa lo semua ke tempat ini-bungalow tua yang ada di tengah hutan-bungalow yang menjadi tempat terjadinya pembunuhan di kaset lo itu. Dan mereka-Jack, David, Tirta, dan Antonio. Mereka adalah Psychopath yang sesungguhnya dari cuplikan film itu.
"Lo bingung kan kenapa lo bisa ada di sini tiba-tiba? Kemaren sore lo pada bikin party kecil-kecilan dirumah Ambar, dan kebetulan orang tuanya Ambar lagi pergi ke Amrik, dan party kecil-kecilan itu kalian buat dalam rangka kalian udah berhasil nipu gue untuk mau baikan. Lo fikir, gue bego? Dari rencana awal lo buat pura-pura baik sama gue juga gue udah tau!
"Tepat pukul tujuh malam, Anton, Jack dan gue dateng ke rumah Ambar. And then, lo inget kejadian lampu padam itu? Itu ulah kita buat mengekelabuhi lo semua, biar kita bisa masuk ke rumah itu dengan mudah. Dan akhirnya kalian kita bekap dan kita bawa ke tempat ini. Sementara Tirta, dan David, mereka pergi ke tempat Raka dan Ratih." Jelas Sandra pada Kezia, Kezia hanya menatap Sandra tidak percaya. "Gue nggak mau ngebuang-buang waktu lagi. Goodbye Kezia, I hope you feel the heat of hell. Nice to meet you." Ujar Sandra. "Come on, Boy!" Ucap Sandra kepada empat pria itu.
Keempat pria itu langsung mengeluar kan pisau nya. David berjalan mendekati Kezia dan langsung menancapkan mata pisaunya tepat di tenggorokan Kezia, menyebabkan Kezia muntah darah. Dengan kasar pisau itu mulai bergerak kesana kemari-menghancurkan tenggorokan Kezia.
Tirta melancarkan aksinya dengan menusuk telinga Kezia berulang kali tanpa ampun, dan di susul oleh Sandra dengan menancapkan pisau nya ke arah dada. Dengan kasar Sandra membedah rongga dada Kezia, saat sudah terbelah, di ambil nya jantung Kezia oleh Anton dan langsung digigit habis.
Tak sampai disitu, Jack dengan lihai memainkan pisaunya di sekitar pangkal paha Kezia. Menusuk, dan menyayat apa saja yang ada disana.
Setelah tubuh Kezia benar-benar hancur, kini giliran Anton yang menunjukan Aksinya-menggerogoti tubuh Kezia.
Anton mendekatkan wajahnya ke depan wajah Kezia, di detik selanjutnya
Crot!
Anton menusuk dan mengeluarkan mata kiri Kezia dari tempatnya. Sejurus kemudian, Anton memasukan mata itu ke dalam mulutnya, mengunyah, dan menelannya.
Setelah selesai, Anton kembali menusukan pisaunya ke arah mata kanan Kezia, dan melakukan hal yang sama dengan sebelumnya.
Kemudian Anton menyayat dan menarik kulit wajah Kezia. Setelah kulit Kezia terlepas dari tubuhnya, Anton langsung mengunyah kulit itu dengan nikmat.
Kegiatan itu terus dilakukan oleh Anton sampai seluruh tubuh Kezia hanya tersisa tulang dan beberapa bagian saja.
-------------------
Hallo, apa kabar? Hehe, maaf ya baru nongol lagi. Sarah sibuk soalnya /gak.
Maaf ya di gantung lama, agak stuck nih haha:'3 omong-omong ini bakal jadi part akhir /Horay!! Dan next part udah Epilog HUHU
Tapi jangan sedih, kan masih ada cerita Sarah yang lain /Promosi wk.
And then, jangan lupa vomment yak! Byeeeeeeee.
Sekian, Wassalam.
Tertanda,
-Sarahnrftyh-

KAMU SEDANG MEMBACA
P s y c h o p a t h
Misteri / ThrillerSandra merasa bahagia memiliki teman seperti mereka, Sandra fikir dirinya adalah orang yang paling beruntung di dunia ini karna telah bertemu dengan orang-orang seperti mereka. Tapi ternyata tidak, teman-temannya lah penyebab mengapa kejiwaan Sandra...