Ketika bel sekolah berbunyi Raja menepati janjinya untuk mentraktir Raina di kedai ice cream biasa yang mereka kunjungi setiap pulang sekolah. Raina memandang sekeliling kedai yang sedang di penuhi kerumunan para anak anak muda yang sedang berkumpul. Suasana sore yang indah menyelimuti pemandangan indah sore itu.
Ddddrrrrttttttttttt.....ddddddrrrrttttttt....
Terdengar suara getar dari Iphone milik Raina, ia segera mengambil iphonenya dari saku roknya dan membukanya secara perlahan.
From : Papa Vino
Retta, akhir pekan Papa ke Jakarta. Kalau kamu ada waktu buat Papa, Papa mau ketemu kamu.
Raina menatap sebuah pesan yang dikirimkan oleh sang Papa, entah mengapa ia sangat sulit untuk bertemu dengan sang Papa setelah perceraian dua tahun yang lalu.
Ddddrrrttttt...ddddrrrttttt.....
Terdengar lagi suara getar dari Iphone milik Raina, dengan cepat ia melihat layar Iphonenya.
From : Papa Vino
Papa enggak ada waktu buat ketemu kamu lagi, jadi Papa cuman bisa ketemu waktu Papa ke Jakarta. Papa sayang kamu Retta.
Raina menghela nafas dan berusaha menahan tangisanya, kini hatinya benar benar terasa sesak dan sakit untuk mengingat semua yang terjadi pada hidupnya. Perlahan Raina menutup matanya sejenak untuk dapat melupakan hatinya yang terasa menyakitkan.
Sayup sayup terdengar suara decit kursi, Raina membuka perlahan matanya dan memandang sosok Raja yang sudah duduknya di hadapannya.
" Nih, ice cream rakuzen vanilla waffle kesukaan lo " ujar Raja menyerahkan sepiring ice cream kepada Raina.
" Hm.."
Selang beberapa menit mereka hanya saling terdiam, entah mengapa Raja merasa aneh dengan sikap Raina yang mendadak menjadi pendiam dan terlihat murung. Raja menebak nebak apa yang membuat Raina bersikap aneh padahal sedari tadi ia terus menyeloteh dan bahkan tertawa.
" Nggak mau nambah, Rain ? "
" Ngga ah, ini aja udah kenyang. Pulang yuk "
" Rain, lo nggak apa apa kan ? "
Raina tersenyum lembut memandang Raja dan menggelengkan kepalanya.
" Enggak kok, pulang sekarang yuk ? soalnya udah mau malam " ujar Raina menarik tangan Raja meninggalkan kedai ice cream.
Raja menatap Raina dengan senyuman mengembang di wajahnya, diam diam raja menyukai senyuman Raina yang mampu membuatnya merasakan nyaman dan membuat jantungnya berdegup kencang.
Raina sahabat kecilnya yang ia kenal hampir 8 tahun kini telah berubah menjadi sosok gadis yang bertubuh tinggi, berkulit putih, berlesung pipi, berwajah blasteran dan memiliki sikap yang dewasa. Jujur Raja, menyukai senyuman Raina yang mampu menghapus kesedihan di dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bitter World
Teen FictionKetika kau mencintai seseorang dalam diam dan penuh dengan ketulusan, tetapi apa yang Kau dapatkan hanyalah sebuah harapan dan rasa sakit yang menghantam mu. Akankah Kau bertahan dengan perasaanmu ataukah membuka hatimu kembali untuk kedua kalinya...