Lightning

2.6K 238 0
                                    

@Kyung Jin Senior High School
Seorang pemuda yang biasa dipanggil Chen berjalan pulang dengan muka lelah menuju gerbang. Beberapa hari ini dia dikejar oleh makhluk berjubah hitam. Kurang tidur dan sebagainya. Bayangkan bagaimana kau bisa tidur? Kalau bayangan hitam itu selalu ada disekitar rumahmu seakan tidak ada habisnya walaupun kau sudah berhasil menghancurkan beberapa dengan pedang listrik yang kau punya. Baru beberapa langkah muncul lagi mahkluk itu. Chen lelah dan hanya bisa berlari pergi. Chen sudah terlalu lelah dan tenaganya terkuras habis karena kemarin ditambah dirinya kurang tidur.

@taman (didekat sekolah sehun)
Xiumin dan Lu han sedang menunggu sehun. "Ide bagus kita membuat sehun pindah. Aku tidak mau setiap hari menunggu disini layaknya orang bodoh" kata lu han menggerutu. "Kau ini! Soohyun juga mau melakukannya tapi dia harus berlatih dengan suho dan juga melatih dirinya sendiri mengingat apa yang diucapkannya pada kris. Lagipula dia juga kerepotan setelah ini harus mengajari kita mengendalikan kekuatan" ceramah xiumin. "Ini perkataanmu paling panjang" goda lu han. "Diam kau!" Kata xiumin kesal.

Back to Chen
"Ini tidak akan ada habisnya." Kata Chen akhirnya melawan dengan sisa kekuatannya. Menebas dan membelah puluhan bayangan itu menjadi debu. Chen akhirnya menyelesaikan tugasnya dan jatuh terduduk diaspal. Chen lelah ingin pulang dan tidur kalau bisa walaupun kurasa mustahil baginya. Chen melihat sebuah taman. Taman di samping Blue Sky Junior High School.

@taman
Chen berlari ke arah Xiumin dan Lu han kemudian duduk disana. Punggung tangan kanan mereka bersinar bersamaan. Chen terkejut dan berdiri waspada. "Siapa kalian?" Tanya Chen to the point. "Kurasa dia orang yang sama dengan kita" kata lu han pada xiumin. Xiumin mengangguk. "Siapa namamu?" Tanya xiumin. "Untuk apa? Siapa kalian? Apa kalian juga ikut mengejarku?" Kata chen marah. "Bicara apa kau? Kami datang menjemput maknae kami" kata lu han menyerngit. Chen mengeluarkan pedang listriknya untuk melawan walaupun dirinya diambang batas. "Xiumin, kau urus saja dia" kata lu han malas. "Kalau aku bekukan dia. Siapa yang akan mencairkannya lu han" kata xiumin menatap lu han tidak percaya. "Hyung, dimana soohyun hyung?" Tanya sehun datang dengan wajah ceria. Tapi sehun berhenti ketika tanda di punggung tangan kirinya bereaksi. "Ada orang baru?" Kata sehun menatap chen. "Soohyun hyung pasti akan kaget" kata sehun santai.
Chen nampak sangat waspada.

"WOW PARA PENDEKAR SEDANG BERADA DITEMPAT YANG SAMA. DITAMBAH MEREKA BELUM MAHIR INI PASTI MENYENANGKAN" kata pengikut kegelapan. Chen berbalik dan menatap mereka malas. "Lagi?" Gumam chen frustasi. Chen lebih memilih bergabung dengan orang yang baru ditemuinya melihat mereka waspada nampaknya mereka bukan musuhnya untuk sementara ini. "Asyik, aku akan bisa praktek" kata sehun senang. Chen tercengang mendengar perkataan sehun yang awalnya waspada. Xiumin dan lu han hanya menggeleng kepala melihat tingkah sehun. Sehun baru tadi malam merengek minta diajari dan dia bisa langsung memprakteknya sekarang. "Ingat jangan buat skala besar. Kalau kau tidak mau menghancurkan taman dan sekitarnya" peringat lu han. "Tidak seru" kata sehun cemberut. "Min seok aku butuh jarum es" kata lu han tetap waspada. "Aku tidak punya air untuk itu lu han" kata xiumin frustasi. Sehun melempar botol minumannya yang ditangkap lu han. "Kita punya sekarang" kata lu han mengeluarkan isinya dan ditanggapi dengan air minum itu membeku membentuk jarum es. "Bagus" kata lu han langsung menancapkan ribuan jarum es itu ke pengikut kegelapan dan xiumin membekunya dengan sempurna. Partner yang bagus. Sehun membereskannya dengan membuat tornado seukuran dirinya dan menghancurkan pengikut kegelapan menjadi berantakan. Setelah selesai sehun mengeluh. "Ayo pulang. Aku lapar" jujur sehun. "Kau ikutlah kami. Melihat kondisimu sekarang sangat tidak mungkin kau pulang" kata lu han santai. "Aku ..." perkataan chen terpotong. "Kami bukan musuhmu" potong lu han. 'Tahu darimana aku mencurigai mereka' pikir chen bingung. "Pedangmu yang masih aktif itu buktinya." Kata lu han lalu menarik sehun pergi. "Ikutlah kami. Kau harus bertemu seseorang" tambah xiumin kemudian menyusul lu han dan sehun jauh didepan. Chen menyimpan pedangnya dan mengikuti mereka.

The FaithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang