Hopeless

2.4K 225 0
                                    

Seperti biasa do kyung soo berangkat ke sekolah layaknya murid pada umumnya. Mengingat dirinya masih termasuk murid tahun ajaran baru disekolah Jong Shin High School. Tapi hari ini tidak seperti biasanya, Do kyung soo atau sering dipanggil D.O ini sering membalikkan tubuhnya ke belakang. Sudah dua hari ini D.O bersikap begitu tapi anehnya setiap dia membalikkan badannya tidak ada siapapun kecuali udara kosong. Seperti hari ini. "Tenanglah D.O tidak ada yang aneh. Kau hanya terlalu banyak pikiran saat ini." Gumam D.O meneruskan perjalananya ke sekolah.

--Jong Shin High School--
D.O disapa beberapa temannya sebelum pelajaran dimulai. Waktu terasa cepat dan jam istirahatpun berbunyi. "D.O ah, kau sudah dengar berita?" Tanya teman D.O yang bernama kyung min. "Tentang apa?" Tanya D.O tidak mengerti. "Ada hujan lokal disebuah bukit di seoul. Banyak yang bilang ada mansion angker disana" kata kyung min. "Mana ada yang begitu" kata D.O tidak percaya. "Ini benar. Seluruh daerah seoul cerah dan tidak hujan hanya di daerah bukit itu mendung dan hujan deras. Katanya banyak mahkluk halus disana" jelas kyung min. "Kau terlalu banyak nonton film dan drama. Kau sudah mengerjakan tugas sekolahmu?" Tanya D.O mengalihkan pembicaraan. "Belum, pinjamkan aku PR matematika" kata kyung min memelas. D.O menghela nafas. Temannya ini memang malas. Bagaimana jadinya kalau D.O pindah nanti? Ya, orang tua D.O sudah memutuskan memindahkan D.O ke SM Senior High School lagipula tempat D.O kerja part time juga berada di lingkungan itu. Lagipula rumah mereka lebih dekat bila berangkat ke SM Senior High School dibanding pergi ke sekolah D.O sekarang. "Kudengar kau akan pindah?" Tanya kyungmin. "Iya, aku harap. Aku bisa berteman dengan murid disana" kata D.O menghela nafas. "Aku yakin. Kau pasti bisa" kata kyungmin menyemangati D.O sambil sibuk menyalin PR. D.O tersenyum dibuatnya. D.O akan merindukan sekolahnya ini.

Hari ini weekend dan D.O harus bekerja part time. D.O menyukai pekerjaannya di Mouse and Rabbit. D.O berjalan terburu buru ke tempat kerjanya. D.O merasa sedang terancam sekarang. Setelah sampai di mouse and rabbit D.O merasa lega karena orang itu tidak nampak mengikutinya lagi.

#skip time
D.O berjalan keluar dari tempat kerjanya. D.O berjalan sambil berpikir tentang kejadiannya tadi. Punggung tangan kirinya tiba tiba bersinar dan muncul sebuah tanda yang bahkan tidak D.O ketahui. Sama seperti 3 minggu yang lalu dan sebuah perasaan hangat menghampirinya. Kegiatannya terhenti ketika seseorang menghalangi jalannya. D.O menatap orang itu bingung dengan mata besarnya. Dan tanda itu muncul lagi dipunggung tangan kirinya begitupun punggung tangan kanan pria itu.
"Kurasa kau salah satu dari mereka" kata pria itu mencengkram kerah baju D.O marah. D.O mencengkram tangan pria itu. "Apa maumu?" Kata D.O membalikkan tangan pria itu dengan mudah dan menguncinya di tembok. 'Kurasa ada untungnya juga aku menonton adegan action. Sekarang aku bisa memprakteknya' pikir D.O waspada. Tangan pria itu mencengkram balik tangan D.O membuat D.O melepaskan cengkramannya dan mundur. Tangan D.O melepuh. D.O menatap tangan pria itu. "Api?" Gumam D.O waspada dengan orang aneh itu. "Mauku? Membunuhmu dengan begitu dunia ini akan lebih baik dan tidak akan ada orang yang menghancurkannya" teriak pria itu marah. D.O menatapnya tidak percaya. "Ada dendam apa aku denganmu? Seenaknya mau membunuhku! Aku masih mau hidup idiot. Lagipula tanganmu juga punya simbol bersinar" geram D.O kesal. Pria itu tanpa berkata langsung menyerang D.O dengan api yang membentuk bola besar itu. Tapi sebelum bola api itu mengenai D.O sebuah benteng terbuat dari air melindungi D.O dari bola api. Dan paling membuat D.O terkejut tubuhnya terbang sendiri menjauh dari tempat tadi. "Kalian?" Gumam pria itu. "Hentikan itu, kris" gumam lu han yang tadi membawa D.O kearahnya. "Bukankah kau sepakat menyelesaikan kesalahpahamanmu dengan soohyun?" Tambah Lu han. "Salah paham. Apa setelah membunuh ayah dan ibuku dan pura pura bodoh itu kesalahpahaman? Orang tuaku meninggal dan aku sebatang kara" marah Kris. Benteng air suho hilang begitupun dengan bola api buatan kris. "Dia bukan tipe orang seperti itu" kata suho kesal. "Kau tahu apa tentang dia? Dia munafik. Dia sudah membunuh orang tuaku 4 tahun yang lalu." Teriak kris marah. "Aku lebih tahu darimu karena aku mengenalnya" kata Lu Han. "Jangan terjebak emosi dan mengikuti apa yang menjebakmu lalu mengurungmu dari kenyataaan" kata Lu Han menghela nafas. "Bagaimanapun akan kuhancurkan kalian? Ingat itu!" Kata kris lalu pergi. Suho ingin mengejarnya tapi ditahan Lu Han. "Biarkan dia. Dia butuh waktu menerima kenyataan juga kita belum tahu detail kejadian ini. Soohyun menutup mulutnya rapat tentang kejadian ini" kata Lu Han. Suho nampak sedih. "Ayo pulang. Kita punya pasien yang harus ditangani" kata Lu han. "Kalian siapa?" Tanya D.O akhirnya. "Aku suho dan ini Lu Han. Kau harus ikut kami. Luka ditanganmu harus diobati" kata suho ramah. "Tidak usah. Aku bisa mengobatinya sendiri" kata D.O curiga. "Kami tidak mengigit" kata Lu Han menarik D.O pergi diikuti Suho.
--mansion keluarga Lee--
Semua nampak asyik bermain disana. Seperti Sehun yang selalu menarik Lay kesana kemari. Xiumin sudah pulang kerumahnya. Chen masih disana mendiskusikan kepindahannya dengan donghae karena usul Lu han kalau para ksastria harus berada disatu lingkungan yang sama. Kegiatan itu terhenti ketika Lu han dan D.O datang. "Dimana soohyun?" Tanya Suho. "Dia dikamarnya" jawab Lay. Mereka berhenti karena simbol mereka bersinar sebentar. Donghae yang baru kembali dari dapur mengambil minuman menatap Lu Han dan Suho serta orang baru yang tidak diketahuinya. "Siapa?" Tanya donghae. "Aku lupa bertanya padanya" jawab suho malu. "Namaku Do Kyung Soo. Teman temanku biasa memanggilku D.O" kata D.O memperkenalkan diri. "Aku akan menemui soohyun" kata Suho menarik D.O ikut bersamanya ke lantai dua. "Yixing, ikut aku" kata Lu Han. Lay mengangguk dan mengikuti Lu Han ke lantai atas. Chen dan Sehun nampak berpandangan bingung. Kemudian meneruskan kegiatannya tadi bedanya sekarang Sehun mendengar percakapan Chen dan Donghae dalam diam.

@kamar soohyun
Soohyun menghela nafas melihat tangan D.O yang melepuh. Lay sedang mengobati D.O sekarang. "Kau harus bertindak sekarang. Kalau tidak Kris akan melukai orang terus" kata Lu Han tegas. "Beri aku waktu. Aku harus memutuskan sesuatu" gumam soohyun memandang ke arah lain miris. "Sampai kapan? Lihatlah D.O kekuatannya memang sudah bangkit tapi dia terluka karena tidak tahu cara memanfaatkannya" kata Lu Han marah. "Lu Han" kata suho mencoba menenangkan Lu Han. Lay selesai mengobati D.O dan menatap soohyun miris. D.O masih terkejut dengan apa yang dilakukan Lay. "Maaf. Aku ingin sendiri" gumam soohyun. Suho menarik Lu Han sebelum Lu Han sempat protes. Lay menepuk bahu soohyun sebelum keluar. Soohyun menatap D.O yang masih disana. Soohyun mengulurkan tangannya. "Biar aku antar pulang" gumam soohyun miris. D.O menerima uluran tangan soohyun walaupun dia bingung maksud soohyun. Dalam sekejap soohyun menghilang bersama D.O meninggalkan asap putih yang perlahan ikut menghilang. Lu Han masuk dan menemukan kamar soohyun kosong. Suho yang ingin membawa lu han turun pun menatap kamar yang nampak kosong itu. "Dia pergi" gumam Lu han lalu ikut pergi bersama Suho.

@depan rumah D.O
D.O nampak takjub sekarang dia berada di depan rumahnya. "Masuklah" kata soohyun hendak pergi tapi ditahan oleh D.O yang khawatir. "Kenapa?" Tanya soohyun. "Kau memakai T-Shirt tipis walaupun sudah musim semi tapi ini juga tidak bagus untuk tubuhnya karena angin malam" jelas D.O khawatir. "Tidak apa apa. Aku tidak akan sakit" jelas soohyun. D.O menggeleng. "Tanganmu sangat dingin jadi kau harus ikut denganku masuk. Lagipula banyak hal yang ingin kutanyakan. Besok aku akan mengantarmu pulang" kata D.O bersikeras. "Baiklah" kata soohyun. D.O membuka pintu rumahnya dan menarik soohyun masuk. "Aku pulang eomma" teriak D.O semangat. "Kau sudah pulang? Siapa anak manis yang ikut bersamamu?" Tanya Mrs Do penasaran. "Dia temanku. Aku bertemu dengannya dijalan pulang. Jadi aku mengajaknya menginap lagipula dia sedang ada masalah. Jadi aku ingin menghiburnya" jelas D.O serius. "Baiklah. Ibu mengerti. Kau sudah makan?" Tanya Mrs Do. "Sudah eomma. Kami ke kamar dulu ya? Apa appa sudah pulang?" Tanya D.O lagi. "Belum. Ayahmu agak telat hari ini habis ada pekerjaan mendadak dikantornya. Mau bagaimana lagi?" Kata Mrs Do. Setelah pamit D.O menarik soohyun ke kamarnya.

@kamar D.O
Soohyun duduk di tepi kasur menunggu D.O yang pergi mandi. Mata soohyun menjelajahi kamar D.O sambil tersenyum. 'Anak yang rapi' pikir soohyun sambil tersenyum. D.O masuk dengan kaus T-Shirt dan celana pendek khas orang mau tidur. "Apa yang mau kau tanyakan? Kalau soal orang yang menyerangmu. Aku belum bisa memberitahumu" jujur soohyun. "Bukan itu. Ini soal kekuatanku. Apa yang bisa kulakukan?" Tanya D.O penasaran. Soohyun tersenyum. "Bumi. Kau bisa mengerakkan tanah sesuka hatimu. Seperti membentuknya menjadi benteng pertahanan atau menjadi alat pertarungan" kata soohyun. "Caranya?" Tanya D.O bingung. "Memanfaatkan unsur hara dalam tanah untuk mengeraskan tanah agar menjadi benteng yang kuat ataupun senjata bertarung. Tapi itu kalau kau pandai bertarung. Tapi aku lebih suka kalau kau membantu pertahanan karena kau memiliki sistem pertahanan terkuat kalau kau memanfaatkannya dengan baik" kata soohyun tersenyum. "Berarti dalam keadaan mendesak. Aku bisa bertarung juga bertahan?" Tanya D.O semangat. Soohyun mengangguk. "Tapi jangan memaksakan diri. Nanti kau akan merepotkan Lay" kata soohyun tersenyum. "Lay?" Tanya D.O bingung. "Orang yang mengobatimu tadi. Dia adalah healer terbaik masa ini" kata soohyun tersenyum. Seterusnya mereka mengobrol kegiatan sehari hari sampai keduanya tertidur pulas.

#Esok harinya
D.O dan Soohyun sudah terbangun dan beranjak ke dapur setelah cuci muka dan gosok gigi.
@dapur
"Perlu bantuan, ehm .." gumam soohyun bingung. "Kau bisa memanggilku eomma. Lagipula kau teman baik Kyung Soo. Jarang jarang kyung soo mengajak temannya ke rumah" jelas Mrs Do. Soohyun hanya mengangguk paham. "Perlu bantuan, eomma" kata soohyun sebelum D.O protes.

Taklama acara sarapan itu dimulai dengan sedikit pembicaraan tentang teman baru Kyung Soo. Ayah D.O juga nampak senang sekarang D.O lebih terbuka. Acara sarapan selesai dan soohyun pamit pulang.

"Sayang sekali. Kau sudah harus pulang. Kapan kapan berkunjunglah kemari. Akan kukenalkan hyunnie pada kakak perempuan Kyungie" kata Mrs Do semangat. "Eomma" kata D.O kesal. "Ibumu hanya ingin keluarga kita lebih akrab dengan temanmu ini. Kau jarang mengajak temanmu ke sini" kata Mrs Do cemberut. "Ibumu benar, Kyung Soo. Kakakmu pasti senang" bela Mr Do. "Baiklah. Sampai jumpa lagi" kata soohyun. "Datanglah kapan saja. Kau nampak kurus. Aku akan memasakkanmu makanan enak nanti" kata Mrs Do. Soohyun tersenyum dan mengangguk.

Setelah pamit sesuai janji D.O mengantar soohyun. "Aku sampai disini saja. Kau perlu bekerja bukan? Masuklah" kata soohyun lalu menghilang dalam sekejap. D.O menatap soohyun shock tapi kemudian dia masuk ke mouse&rabbit. Mau bagaimana lagi soohyun sudah hilang? Walaupun belum masuk shift part timenya.

'Aku harap aku bisa bertemu dengannya lagi.' Pikir D.O masuk.

The FaithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang