8

18 1 0
                                    

Aku memilih untuk membolos di jam pertama karena aku lupa mengerjakan tugas yang diberikan Mr.Ronald minggu lalu. Jadi, kuputuskan untuk duduk ditepi danau yang berada dibelakang sekolah, mencari ketenangan sejenak.

Kejadian saat Aaron menggenggam tanganku tiba - tiba terlintas diotak, entah mengapa jantungku terasa aneh saat mengingat kejadian itu.

Aku menggeleng cepat, tidak mungkin si aneh itu bisa membuatku seperti itu. Lagipula dia kan menyebalkan sekali, bisa saja kejadian kemarin cuma taktik dia mengerjaiku agar aku terpikat olehnya. Cih! Jangan harap Aaron!

"Hey" tiba - tiba ada yang menepuk bahuku, yang membuatku tersentak kaget lalu refleks menoleh kebelakang.

Aku mendengus saat tau orang itu adalah Aaron. Tau darimana dia kalau aku disini? Lagipula ini kan danau yang jarang didatangi siswa, dan bahkan aku tidak bilang siapa pun kalau aku kesini, bahkan juga pada Kate. Eh, apa dia membolos juga?

"Mau apa kau? Jangan ganggu aku" ucapku dingin.

Aku kembali menatap lurus kedepan, memandangi pemandangan yang ada didanau ini.

Aaron langsung duduk disampingku tanpa izin terlebih dahulu, dan menatapku dengan seringai seperti biasanya. Aku bisa melihatnya dari ekor mataku.

Aku menarik napas panjang, berusaha tetap sabar dan mengacuhkan orang yang berada disampingku saat ini.
Namun tiba - tiba aku merasakan ada sesuatu yang jatuh dipundakku. Aku dengan cepat menoleh, rupanya Aaron tengah menaruh kepalanya dipundakku.

Saat aku ingin protes dan mendorongnya jauh - jauh, terdengar suara dengkuran kecil dari mulut Aaron. Wtf! secepat itukah dia tertidur? Menyebalkan sekali!

Uhm namun, rasanya jadi tak tega membangunkannya, kulihat dia sangat pulas. Jadi kupikir lebih baik mendiamkannya saja, toh dia tidur kan? Jadi tidak mungkin dia macam - macam.

"Kau menyukai momen seperti ini ya?" Aaron bergumam dengan mata masih menutup.

Mataku langsung membulat sempurna "sial kau!" Aku mendorong tubuh Aaron dengan sekencang - kencangnya. Lancang sekali dia! Aku menyesal telah tak tega dengannya, ugh!

Mungkin karena doronganku terlalu kencang, Aaron hampir saja jatuh kedalam danau. Dengan refleksnya aku menggenggam tangannya dengan kuat, menahan agar tubuhnya tidak jatuh.

"Terimakasih" ujar Aaron saat dia berhasil menyeimbangkan tubuhnya kembali.

Aku baru ingat kalau tanganku masih menggenggamnya. Dengan cepat aku lalu melepaskannya, dan kembali seperti posisi semula, menatap lurus kedepan dan mengacuhkannya.

kenapa jantungku terasa aneh lagi?

"Anyway kau cantik saat memasang muka datar seperti itu" dari ekor mataku terlihat Aaron mengedipkan satu matanya, lalu beranjak pergi.

Aku menoleh, menatap punggungnya yang mulai menjauh lalu akhirnya menghilang.
Kenapa pipiku terasa hangat saat Aaron bilang seperti itu?

Tidak, tidak mungkin.

++++

"Beckyyyyyyy oh god kemana saja kauu!!!! Aku sudah mencarimu kesegala arah dan kesegala sudut ruangan disekolah ini namun tidak ada. Setidaknya kalau ingin membolos, bilang terlebih dahulu Be!" Ujar Kate saat aku masuk kedalam kelas. Sekarang sedang jam istirahat, jadi kelas sepi.

"Kalau aku bilang, namanya bukan membolos Kate" ucapku enteng.

Kate memutar bola matanya "terserah kau saja Be, terserah" Kate lalu duduk didepan mejaku.

She know What She Doin'  [A.C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang