he's back

684 69 11
                                    

Sementara event tari itu?tinggal 5 hari Lagi.
Hanbin belum menyempurnakan lagunya.

Sesampai sekolah hanbin langsung memarkirkan mobilnya.
Pandangan hanbin langsung tertuju pada seorang gadis.

Sana.siapa lagig?

'Panggil tidak yaa'

"San.."

Hanbin masih diam di tempat.
Belum selesai ia mengucapkan sebuah kata,namun bobby datang menghampiri sana.

Niat hanbin melanjutkan kata tersebut sirna.hanbin memilih langsung pergi ke kelas.

"Hai noona"
Bobby merangkul sana.

"Uhuk uhuk uhuk.jangan dekat-dekat aku dulu.aku sedang kurang fit"
Sana menundukan kepalanya.
Akhir-akhir ini sana sering kelelahan

Mengingat event dance tersebut yang sebentar lagi akan di gelar.
Dia berlatih demi mempertahankan juaranya tahun kemarin

Tanpa memikirkan kesehatan dan penyakitnya.
Ditambah lagi beban pikiran keluarganya,hanbin?ya dia pun salah satu beban pikiran sana.

Ditambah kejadian semalam.membuat sana semakin drop.

"Kau baik-baik saja?apa obatmu kau minum?"
Bobby berbisik di telinga sana.ia sengaja agar tidak ada yang mendengar.

Karena hanya bobby dan nayeon yang mengetahui penyakit sana.
Orang tuanya?tentu saja tidak tau.
Karna fikir sana mereka tidak akan peduli padanya.

Yang mereka pedulikan adalah perusahan,uang dan uang.

Sana hanya mengangguk membalas perkataan bobby.

"Kalau ada apa-apa segera hubungi aku,ayo ku antarkan kekelas."

Sana hanya mengangguk lagi.

bobby mengantarkan sana ke depan kelasnya.ya memang sana sedikit terlihat pucat pagi ini.

Hari ini sana berniat untuk tidak latihan dulu.dia takut keadaanya makin drop.

Dan satu lagi,dia takut bertemu hanbin.karna apa?malu pasti.

Tet
Tet
Tet.

Sana sudah duduk di bangkunya.
Memandang ke luar jendela.melihat lapangan basket yang sangat luas
Sementara nanyeon diam memandangi sana.

Dari tadi nayeon berbicara,tidak di gubris sama sekali oleh sana.
Nayeon tau sana sedang kurang sehat.

Guru yang mengajar kelas sana sedang izin.jadi kelas sana jam kosong.

"Sana-ya jangan membuatku khawatir,apa yang sedang kau pikirkan?"
Wajah nayeon sangat khawatir.

"Annii..aku tidak apa apa"
Akhirnya sana menjawab
Sana tersenyum sekilas ke arah nayeon.lalu kembali lagi memandang ke luar jendela.

Nayeon tidak berbicara lagi.tunggu,bukan nayeon kalo tidak banyak bicara.

"S-ssaana"
Nayeon tergagap memanggil sana.sambil memukul-mukul tangan sana menggunakan telunjuknya.

Not, But SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang