sorry.

660 63 15
                                    

Semakin dekat
Semakin dekat

Sana menahan nafasnya.
Menutup matanya rapat-rapat.
Dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Wajah hanbin pun semakin mendekat.
Karena hidung mereka sama-sama mancungnya,alat untuk menghirup oksigen milik mereka tersebut sekarang sudah bersentuhan.

Hanbin ingin tertawa melihat ekspresi sana saat ini.sangat lucu.
Gadis itu menutup matanya rapat-rapat bahkan hanbin dapat merasakan dia tidak bernafas.

Dia menggoyang-goyangkan hidungnya di hidung sana.
Dan berbisik
''Aku tidak akan melakukan itu tupai jepang"
Hanbin terkekeh.
Belum ada jarak antara hidung mereka.

Mereka masih sangan dekat.jika hanbin berniat mencium sana kini sudah sangat mudah kini benda kenyal itu sudah ada di depan ya dan tinggal menempelkan miliknya.

'Bushh'
Pipi sana merah lagi.
"Aa-apa yang kau maksud"

Sana berniat menjauhkan tubuhnya tapi ia terlambat hanbin segera menarik tubuh sana lagi.

''Apa hm??

Sejujurnya sana pun tidak ingin terlepas dari pelukan hangat itu.

Kini dia menyadari dia juga butuh sebuah pundak saat ia terjatuh dan membutuhkan seseorang saat ketakutan seperti ini.
Karena tidak mungkin ia bergantung pada nayeon dan bobby seterusnya.

Dan yang paling penting adalah sana sadar hatinya sudah jatuh di sebuah lubang yang sangat dalam.lubang yang tadinya gelap tetapi sekarang sudah terang karena dia tau siapa pemilik lubang tersebut.

Ya pria tampan di depan ya.pria tampan yang sedang memeluknya kali ini.

'Apa dia juga menyukai ku?'

"Biarkan begini dulu.sudah lama aku menginginkan pelukan ini tupai jepang"

Sana hanya terdiam.

"Haishh aku bukan tupai"

"Kau tupai bagiku"

Hanbin menempelkan dagunya di ujung kepala sana.mengelus rambutnya.
Nyaman adalah satu kata yang bisa sana katakan saat ini.

"Sana-ya kau belum bicara soal pencukilmu"

Hanbin berbicara kepada sana.

"Sana?ckck sudah tertidur dia.selamat malam tupai jepang''

Hanbin menghubungi sesorang untuk mencari tahu tentang kasus penculikan sana.

Malam yang dingin karena hujan.kini tergantikan dengan kenyamanan.pelukan hangat itu.

~^^~

Sinar matahari menembus jendela kamar hanbin.seorang gadis sudah tersadar dari tidurnya.

"Euhh sudah pagi~"

Sana?ya. siapa lagi?Tanganya memeluk pinggang hanbin membalas pelukan hanbin tepatnya.

Dia segera menutup mulutnya hampir saja ia berteriak.

Not, But SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang