Part 3,
Part ini hanya berfokus pd kisah Woohyun dan Mijoo. Maksudnya biar ga ribet ceritanya, maklum baru pertama buat ff, hehehe... oke dech, langsung aja. Happy reading 😊.
Sekolah,
Bunyi bel tanda istirahatpun bergema disepanjang lorong sekolah.
Dikelas, Mijoo tampak senang mendengar bel tersebut. Dengan cepat dia langsung menutup bukunya lalu membuka tasnya, diapun mengeluarkan bekal makanan yg dia siapkan pagi2.
"Sebaiknya aku langsung ke kelasnya saja" pikir Mijoo, dlm hatinya. Diapun bergegas keluar kelas."Mijoo, eodiga?" Tanya Jisoo,
"Berkencan" jawab Mijoo, memperlihatkan deretan giginya yg putih.
"Aishh..." Jisoo,Sesampainya di kelas Myungsoo,
"My namchin, neo eodi?" Gumam Mijoo sembari mencari sosok lelaki yg dicarinya.
Ya, akhirnya Mijoo melihatnya. Tapi, lelaki itu tak sendirian. Dia sedang bersama seorang yeoja yg dia jg kenal. Kei.
Dia tak cemburu pdnya, Tp ada segurat perasaan tak enak. Mijoo tak mungkin melarang Myungsoo dekat dengan Kei, krn mereka sudah seperti permen karet yg selalu menempel. Sebelum Mijoo dekat dg Myungsoo, dia mengira Kei adalah pacarnya. Setelah tau mereka hanya bersahabat pun Mijoo tak pernah berbaur jika Myungsoo dan Kei sedang bercanda.Seperti sekarang, dia tak ada niatan untuk menghampiri mereka. Padahal seharusnya dia mencoba untuk berhubungan dekat dg sahabat pacarnya itu.
Akhirnya dia pun berbalik, mengurungkan niatnya untuk memberikan bekal yg dia buat.
"Wo!!!" Seseorang mengagetkannya,
"Kamchagi!" Mijoo, memegang dadanya krn kaget. "Ya! Seonbae!" Teriak Mijoo, yg ternyata adalah Woohyun. Si namja alay itu malah menertawainya.Mijoo selalu dibuat kesal jika bertemu dengannya, dia pun melongos pergi tanpa menghiraukannya.
Mijoo terus berjalan menuju taman belakang sekolah, dia berhenti ketika dirinya menyadari kalau Woohyun ternyata mengikutinya."Ya! Seobae! Kenapa kau mengikutiku? Aishh jinjja! Byuntae namja!" Kesal Mijoo,
"Mwo? Ya! Aku tak mengikutimu, ini memang tempatku berteduh." Jawab Woohyun, lalu dia menuju pohon yg ada didekat mereka. Dia pun duduk bersenderkan pohon itu. Tempat ini merupakan tempat mereka pertama bertemu. Saat Mijoo salah memeluk orang."Ahh... jadi kau selalu kesini? Pantas kemarin kau jg disini." Pikir Mijoo, mengingat kejadian kemarin. " Seonbae, boleh aku bergabung disini? Kali ini saja eoh?" Pinta Mijoo, memperlihatkan sisi manisnya.
"Haruskah?" Tanya Woohyun, menimbang2. "Geunde, apa yg kau bawa itu? Seperti bekal makanan? " tunjuk Woohyun,
" Ne, ige makanlah." Mijoo memberikan bekalnya, dan duduk disamping namja itu.Tanpa babibu Woohyun langsung meraihnya dan membukanya. Ternyata nasi goreng dg telur dadar berbentuk hati diatasnya.
"Hei, ini pasti kau buat utk namchin mu, geure?" Tebak Woohyun,
"Emm, awalnya begitu." Jawab Mijoo kalem.
" wae?" Tanya Woohyun, Mijoo memicingkan matanya.
"Ya! Tak usah banyak tanya, jika tak mau ya sudah biar kumakan saja." Kesal Mijoo sembari mengambil paksa bekal itu.
"Geure, geure, akan kubungkam mulutku ini dg nasi goreng itu okey?" Sembari mengambil kembali bekal itu dr Mijoo. Yeoja itu pun tertawa geli mendengar ocehan namja alay ini."Gumapta!" Ucap Woohyun sembari menyuapkan sesendok ke mulutnya.
"Seonbae, kau bilang ini tempatmu. Jd kupikir kau pasti selalu sendirian disini. Geutchi?" Tanya Mijoo, namun tak ada respon dr namja itu. Mijoo pun memanyunkan bibirnya. "Kau pasti tak punya chingu," lanjut Mijoo, meskipun pelan tapi kata2nya membuat Woohyun menghentikan aktifitas makannya."Mwo? Maksudmu aku penyendiri?" Pikir Woohyun dg mulut penuh makanan. Mijoo pun mengangguk mantap, membuat Woohyun menjadi kesal. " ya! Dikelas sangat panas, jd aku selalu berteduh disini." kata Woohyun beralasan. Tapi tak semudah itu Mijoo mempercayainya. "Aishh jinjja! Kenapa bertemu denganmu, aku jadi banyak bicara." Woohyun kesal, lalu melanjutkan aktifitas makannya. Tak memperdulikan yeoja yg disampingnya.
"Ya! tampang seonbae itu sudah menyatakan kalau kau seorang namja yg pembual" ledek Mijoo, dg muka mengejek.
"Aishh... " pekik Woohyun, Dia pun tersenyum geli. "Sebenarnya, aku tak suka disini. Aku ingin kembali ke tempatku." jelas Woohyun."Eodi?" Tanya Mijoo penasaran,
"Jepang" jawab Woohyun,
"Bukannya seonbae asli korea?"
"Emm, tapi sejak kecil aku tinggal di jepang. Aku terpaksa ikut pindah krn orang tua ku membuka usaha disini. Aku baru 3 bulan disini, tapi seperti 3 tahun. Sungguh membosankan." Jelas Woohyun panjang lebar.Mijoo tak menyangka jika Woohyun baru beberapa bulan tinggal dan bersekolah disini.
"Oh geure? berarti benarkan kalau kau tipe orang yg penyendiri jg? ya! kau tak akan merasa bosan jika punya teman atau pacar." Kata Mijoo,
"Sudah ku bilang, aku bukan tipe orang seperti itu. Geunde, sekarang aku sudah menemukan hal menarik yg mungkin akan membuatku bisa menyukai tempat ini." jelas Woohyun,"Mwo nde?" Mijoo begitu penasaran.
" Rahasia.." jawab Woohyun, yeoja itu pun memanyunkan bibirnya lagi. Mereka pun saling tersenyum.
"Geunde, dr cerita seonbae aku jd berpikir sesuatu. " ungkap Mijoo,
"Mwo?" Giliran Woohyun yg penasaran.
"Seonbae sebenarnya bukan seonbae." Kata Mijoo, Woohyun jd bingung, "Anni, maksudku seonbae yg sebenarnya disini adalah aku. Karena aku lebih dulu sekolah disini. Ya! Mulai sekarang kau harus memanggilku seonbae." Kata Mijoo, dg nada memperingatkan. Woohyun tertawa mendengarnya."Oke, asalkan kau akan selalu membawakanku makanan setiap hari" kata Woohyun,
"Mwo??" Sungut Mijoo, mereka pun tertawa.Keduanya menatap langit, tenggelam dg pikiran masing2.
"Aku tak tahu perasaan ini, tapi kau sungguh menarik Mijoo-ya" gumam Woohyun dalam hati, lalu tersenyum melihat yeoja disampingnya.
"Dia tak se menyebalkan dr yg kukira." Kata Mijoo dalam hati. Dia pun tersenyum pd Woohyun.Mereka menyadari, suasana akrab dan nyaman mengalir begitu saja. Bukankah itu awal yg baik untuk sebuah hubungan pertemanan?
Tapi ada sesuatu yg mereka tak sadari, sepasang mata tengah memperhatikan mereka. Entah dengan pandangan tak suka atau sekedar penasaran. Siapa dia?
Tbc.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again (Woohyun-Myungsoo-Mijoo-Kei)
Fanfiction" Berawal dr kesalahpahaman, kukira aku mencintainya. Ternyata.... " Lee Mijoo "Aku menyukaimu, tak sadarkah dirimu?" Kei