Maaf kalau story nya membosankan, makasih jg yg udah baca sampai part ini.Part 5
Tak seperti biasanya yg selalu naik bus ke sekolah, pagi ini Woohyun lebih memilih untuk berjalan kaki.
Wajahnya tampak sedang memikirkan sesuatu. Iya, perkataan Jisoo kemarin membuatnya sangat tak bersemangat untuk mengawali hari ini.Flashback
"Oppa, kulihat kau bersama Mijoo siang tadi? Dibawah pohon itu, apa yg kalian bicarakan?" Tanya Jisoo. Benar, ternyata Jisoo adalah seseorang yg terus mengawasinya.
"Hanya ini dan itu" jawab Woohyun,
"Oppa, kau tau kan kalau kau tak boleh menyukai yeoja lain selain Jiae oenni. Kau berjanji akan selalu menjaganya dan membahagiakannya kan." Kata Jisoo, perkataan yg selalu menjadi beban untuknya. Lidah Woohyun kelu, dia tak bisa membantahnya meskipun hatinya ingin. Sebuah senyum paksaan yg bisa ia tunjukan.
Flashback endWoohyun membuang nafas beratnya, seakan ingin bebannya ikut keluar bersama udara yg ia hembuskan.
Otaknya pun memutar kembali ke saat itu. Dimana dia terpaksa pindah ke kota ini.Flashback again,
"Aboji, eomma, tak bisakah kalian saja yg pindah?. Biarkan aku menyelesaikan sekolahku disini." Pinta Woohyun, saat orang tuanya memintanya ikut pindah bersama mereka.
"Annio, kau harus ikut. Kau tak kasihan dengan Jiae dan Jisoo?. Orang tuanya meninggal dan Jiae lumpuh saat mereka kecelakaan. Mereka tak punya siapa2 lagi selain kita." Jelas Ayah Woohyun."Woohyun-ah, kau dan Jiae sudah dijodohkan, ingat itu. Kau harus menjaganya" sambung ibu Woohyun.
"Aku tak pernah menyetujuinya eomma, kalian bisa mengadopsi mereka kan? Tak perlu menjodohkan aku dengannya!" Ungkap Woohyun, tiba2 Ayah menamparnya. Pakk!!"Yeobo..." pekik Ibu, tak menyangkanya.
"Neo! Tak bisakah kau berperasaan sedikit eoh? Keluarganya sudah banyak membantu saat kita kesusahan. Lagipula, Jiae anak yg sopan dan baik. Kau harus menikahinya." Kata Ayah, begitu emosi.Woohyun ingin sekali membantahnya, tapi melihat tatapan ibunya yg memohon agar dia tak lagi berdebat pun menurutinya.
Flashback end,Lagi2 dia menghembuskan nafas terberatnya.
Tiga bulan lalu, saat Woohyun pindah dan melihat kondisi Jiae yg lumpuh dan begitu terpuruk. Dia merasa iba pd yeoja itu, kenapa yeoja sebaik dia harus mengalami keadaan dimana kedua orang tuanya meninggal dan dia sendiri tak bisa melakukan apapun. Hatinya tergerak ingin menghiburnya. Iya, Woohyun pun terbesit Berpikiran jika dia selalu ada disampingnya, akan ada perasaan cinta untuk yeoja itu. Tapi dia melakukan kesalahan, dia sadari jika hatinya telah lebih dulu berlabuh pd yeoja lain. Iya, yeoja itu. Bukan Jiae.Dia melihat kaleng ditengah jalan, Woohyun pun tak ingin kaleng itu menghalangi langkahnya. Dia pun menendangnya begitu keras. Prang!!!
"Aww...!!" Pekik seorang yeoja. Ternyata kaleng itu mengenai kakinya. Woohyun pun terkejut dan merasa tak enak hati.
"Jeosong hamnida..." ucap Woohyun, membungkuk 90 derajat pd yeoja itu dan memungut kalengnya.
"Seonbae?" Gumam Yeoja itu, yg ternyata Kei."Neo?, ahh jinjja mianhe, aku tak sengaja. Aku hanya main2 dg kaleng ini." Jelas Woohyun,
"Aishh, seonbae, kau tau? Kelakuanmu seperti anak kecil." Sindir Kei, yg kesal karenanya.
"Jeongmal mianhe..." ucap Woohyun lagi, dengan menggaruk belakang tengkuknya yg tak gatal.Sementara Kei tak lagi memperdulikannya, tatapannya sekarang sedang tertuju pd seorang namja yg sedang membonceng seorang yeoja. Woohyun pun melihatnya, iya, dia jg mengenal mereka. Siapa lagi, jika bukan Myungsoo dan Mijoo.
********
Beberapa hari kemudian, dirumah Kei.
"Eomma, aku berangkat" pamit Kei pd ibunya. Dia sudah rapi tapi tampak kelelahan diwajahnya.
"Kei, kau sakit? Wajahmu sangat pucat, chagiya.." kata Eomma, memeriksa dahi putrinya.
"Annio eomma, nae gwaenchana. Ini karena aku tak memakai riasan." Jelas Kei, menyunggingkan senyumannya."Meskipun tak panas, tapi kau kelihatan letih. Apa sebaiknya kau tak masuk sekolah saja hari ini?" Pinta Ibu.
"Annio eomma, aku tak apa2. Geurom aku berangkat ne?"
"Kalau begitu, eomma akan meminta Myungsoo berangkat bersama mu saja." Pinta ibunya lagi.
"Annio eomma, aku naik bus saja."
"Andwaeh, halte sangat jauh dari sini. Kau pasti kelelahan karena akhir2 ini kau berangkat dg naik bus. Apa yg terjadi dg kau dan Myungsoo? kalian bertengkar?" Tanya ibu,"Anniya, eomma. Geurom, aku naik taksi saja eoh?" rujuk Kei,
"Ya sudah, jika merasa demam langsung pulang saja arrachi?" Pinta ibu,
"Ne, eomma. Aku berangkat..." pamit Kei,
"Hati2... " ucap ibunya sembari melambaikan tangannya. "Aku takut, tiba2 dia demam." Gumam ibunya,
Yeoja itu pun, mengambil Hp nya dan menelpon seseorang.
"Myungsoo-ya..."Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again (Woohyun-Myungsoo-Mijoo-Kei)
Fanfiction" Berawal dr kesalahpahaman, kukira aku mencintainya. Ternyata.... " Lee Mijoo "Aku menyukaimu, tak sadarkah dirimu?" Kei