"Hai kak! Ini pertama kalinya aku nulis surat. Maafkan aku jika tulisan ku ini rada gaje. Di hari terakhir los, aku ingin kakak membaca surat ini saat kau sendiri, mungkin kakak gak tau siapa penulis surat ini. Entah kenapa saat kakak menatapku, aku merasakan hal aneh terjadi di perutku. Seperti ribuan kupu kupu berterbangan di perutku. Jangan terlalu dipikirkan, aku tak apa hanya saja aku bingung dengan rasa ini."
Your secret admirer
"Gini aja deh, gak usah ribet ribet." Kataku.
Aku melipat kertas tersebut dan memasukannya ke dalam amplop berwarna pink.
kira kira Syfa nulis buat sapa ya? Ke kamarnya ah...
Tok...tok...tok...
"Masuk!" Terdengar sura dari dalam kamar tersebut.
Aku membuka kamarnya dan terlihat gadis sedang menulis di meja belajarnya.
"Nulis apa Syf? Serius banget." Tanyaku.
"Oh, gue lagi nulis surat buat kak Alden nih. Gue rasa tuh cowok baik deh tapi gak tau lagi gue."
"O-oh"
"Lo nulis buat sapa?"
"Eh...Anu..gue nulis buat.. kak Deva-- ya! Kak Deva!" Ucapku.
Kok kak Deva sih? Aku gak mau nyakitin perasaan nya Syfa
"Oh kak Deva, bukanya kak Deva tuh yang kemaren ngasih hadiah ya?"
"Iya, dia kok"
"Btw lo kenapa nulis ke kak Deva?"
"Gak-- gak papa, pingin aja"
"Oh, yaudah deh. Mending lo tidur deh besok kan sekolah."
"Mm.. ya"
Aku keluar dari kamar Syfa dengan berjuta pertanyaan muncul di kepalaku.
Apa Syfa suka sama kak Alden? Atau dia udah pernah kenal sebelumnya? Mungkin teman klub nya Syfa?
Begitulah pertanyaan yang muncul di kepalaku
***
Aku dan Syfa bergegas berangkat ke sekolah. Aku sedikit gugup dengan suratku. Dan pertanyaan itu selalu muncul dikepalaku.
"Btw, lo gugup gak? Kok gue jadi gugup ya? Gue takut kalo dibuang surat gue." Ucap Syfa
"Iya, gak papa tenang aja. Masa ada yang berani buang surat dari cewek kayak kamu." Gurauku.
"Oke, thanks ya. Lo mesti tau apa Yang harus Lo lakuin."
"Ya."
***
Kami berjalan menelusuri lorong lorong disekolah.
Kami berpisah di depan kelas ku, sedangkan Syfa jalan lurus menuju kelasnya.
Aku memasuki kelasku dan duduk disebelah Rossa.
"Cieeee udah dateng...kak Alden nyariin tuh!" Celetuk Rossa.
"Ish...apaan sih"
"Yee...gitu aja marah, tapi beneran loh lo dicariin sama kak Alden."
"Iya iya"
"Hai guys!" Sapa Aldo.
"Hai!" Jawab kami bareng.
"Ngomongin gue ya?" Tanyanya sambil menaikan alisnya naik turun.
"Ihhh....geer lo. Kita ngomongin kak Alden tau."
"Wah...kak Alden?"
"Iya, kok ekspresi kamu gitu banget sih?"
"Hehe...gue kan ngefans sama kak Alden." Ucap Aldo sambil nyengir.
"Eh, oh ya Sha. Lo nulis surat buat siapa?" Tanya Rossa tiba tiba.
"Em...anu--"
Duh aku harus jawab apa nih, nanti kalo aku jawab Kak Alden, Rossa ngaduin ke orangnya. Duh gimana nih...
"Nanti aja deh gak penting juga." Kataku.
"Ih lo kok pelit banget sih." Ledek Rossa.
"Bukannya pelit tapi aku malu."
"Ya elah, sama kita kita aja kok malu, ya gak Ros."
"Ish...jangan panggil gue Ros dong, dikirain gue kakaknya upin ipin."
***
Kami mengumpulkan surat yang kami buat ke dalam sebuah kotak. Aku bertemu kak Alden dan Syfa.
Ku lihat kak Alden deket sama Syfa. Mungkin temen klub nya. Aku sedikit gak suka melihat kedekatan mereka. kayak ada yang gak pas di tempatnya.
"Eh! Itu Esha!" Panggil Syfa dan melambaikan tanganya padaku.
Aku menghampiri mereka. Sepertinya mereka habis ngomongin aku.
"Ya?"
"Gak papa sih. oh ya! Lo pasti udah kenal kan sama kak Alden. Dia tuh temen deket gue dari kecil."
"Oh"
Tak ingin berbelit belit memikirkan teman dekatnya Syfa. Dan aku tak ingin belama lama disini.
"Mm...aku ke kelas dulu ya, Rossa nungguin." Pamit ku.
"Oke, hati hati ya!"
Kak Alden hanya tersenyum ke padaku dan aku membalasnya.
***
Aku berjalan di lorong kelas. Tak sengaja aku menabrak bahu seseorang. Daritadi yang aku pikirkan adalah tebakan ku yang meleset. Kukira kak Alden adalah teman klubnya ternyata teman dekatnya dari kecil.
Kenapa tadi malem Syfa ngomong kayak belum pernah kenal sama kak Alden?
"Sorry gue gak sengaja." Kata orang yang kutabrak.
"Lho, Esha kan?" Tanyanya.
"Iya, aku minta maaf ya gak sengaja. "
"Iya, selo aja kali."
"Kak Deva mau kemana?"
"Gue mau nyamperin kotak surat. Gue duluan ya!"
Aku mengangguk dan melanjutkan perjalananku.
***
"Sha, lo pulang sama Syfa kan?" Tanya Rossa saat kami berada di depan gerbang.
"Iya."
"Yaudah gue duluan."
"Hati hati!" Sahutku saat dia menjauh.
"Kak Alden! Tungguin elah, gak sabaran banget jadi orang." Kata Rossa ke kak Alden.
"Ya lo nya aja jalan kayak siput."
Aku tersenyum melihat kelakuan Rossa dan kak Alden.
"Woi!"
"Ya ampun, kamu ngagetin aja syf."
"Ye...gue panggil panggil lo daritadi eh gak nyaut yaudah." Jelasnya.
"Yaudah yok pulang." Ajaku.
***
Haiiooo i'm back!
Sorry ya lama gak update, gue rada gimana gitu sama cerita gue.
Gue nulisnya dikit ya? Maaf...
Mana suaranya???? Fix....
Terima Kasih sudah membaca dan wassalam.
Salam manis,
Wsttr
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Girl [Hiatus Dulu]
FanfictionAshalina Raesha Azka •Gadis yang baru memasuki SMA •Berkacamata, berkepang dua dan lain sebagainya. •Hidup sebagai anak kembar harus saling berbagi satu sama lain, tapi Ada salah satu yang tidak bisa dibagi