Esha POV
Aku merasakan pusing yang terasa memenuhi kepalaku ini. Seketika, aku tersadar. Ada seseorang yang menggendong ku.
Samar samar aku melihatnya,
"Dava?!" cicitku pelan.
Dava tetap diam sambil sesekali melirikku. aku berada digendongannya. apa dia tidak keberatan dengan badanku? aku mulai ketakuan melihat air wajahnya yang sangat berbeda dari sebelumnya. sekarang, dia tampak menyeramkan.
"Turunin aku sekarang! kamu mau bawa aku kemana?" Aku mulai kesal dengan Dava. ketakutan masih menyelimuti diriku.
"Nggak. gue bakalan nurunin lo. udah lo nurut aja sama gue." Jawab Dava dengan santainya. dia tidak menyadari ketakutanku yang mulai menyebar.
"Turunin aku sekarang juga. kalo gak gitu aku bakalan-" ucapanku terpotong.
"Kalo lo gak diem sekarang, gue cium lo disini sekarang juga." Ancamnya membuat nyaliku semakin ciut.
***
Dava membawaku ke rumah kecil. Hanya satu rumah yang aku lihat. Rumah itu tampak menyeramkan. Bayangan sosok mbak kunti dan kawan kawannya mulai memasuki imanjinasiku.
Kami memasuki sebuah kamar kecil. Hanya sebuah tempat tidur, meja kecil, dan lemari yang sedikit besar untuk diamsuki oleh seorang laki laki.
"Lo mau apain gue?" Ucapku menggunakan gue-lo untuk menutupi rasa takutku.
"Haha, tenang aja. gue gak bakal ngapa ngapain lo kok. gue cuma minta lo supaya lo tinggal disini dulu. gue bakal ceritain semuanya ketika itu udah selese." Dava menjawab pertanyaan ku dengan santai.
"Gimana Ak-gue bisa percaya ke orang yang baru gue kenal? orang orang dirumah pasti nanyain gue. mending lo bawa gue pulang sekarang juga." Ucapku emosi. ketakutanku membuatku tidak bisa berpikir dan membuat emosiku menaik.
"orang tua loudah percaya sama gue, jadi lo juga mesti percaya sama gue. diluar sana ada orang yang pingin banget nyakitin lo. gue gak mau itu terjadi." aku melihat Dava yang menjawab pertanyaanku tanpa memandang mataku. Aku curiga dengannya. Seperti ada sesuatu besar yang ia sembunyikan.
"Gak! Gue gak mau!" Aku bangun dari dudukku tapi Dava dengan kasarnya mendorongku untuk duduk kembali.
"Akkhh." aku berteriak kesakitan karna dorongan yang begitu kuat. Aku gak nyangka DAva tega melakukan ini. Seharusnya dari awal aku tidak percaya sama Dava.
"Lo apa apan si? Gue udah bilang kan lo tinggal disini. Jangan coba coba untuk keluar dari rumah ini. gue tinggal beli makan dulu. Lo boleh keliling rumah ini, tapi jangan berani buat keluar rumah ini." Ucap Dava memperingati.
Dava meninggalkamku sendirian dirumah ini. Aku mulai menangis saat mendengar pintu depan sudah tertutup. Aku gak tau aku dimana. Mungkin saja Dava sudah membawaku jauh dari kota. aku berdoa kepada tuhan untuk melindungiku dari segala macam bahaya.
Krieett
Pintu terbuka. Aku enggan melihat Dava yang masuk ke kamar ini.
"Esha?"
Suara itu.
Suara yang ingin kudengar saat ini.
aku masih menelungkupkan kepalaku hingga sebuah tangan menyentuh bahuku. Aku memeluknya. aku menangis. Terima kasih telah mendengar doaku.
"Lo gak papa?" Tanyanya.
"Aku takut kak. Bawa aku pulang kak. Aku gak mau disini sendiri." Aku meminta pertolongan padanya.
"Iya, lo bisa jalan kan?"
"Bisa"
Aku berjalan keluar bersama kak Alden. kukira dia orang yang cuek, tapi nyatanya, dia menemukanku disini.
Kami sampai didepan sebuah mobil. aku yakin itu pasti mobil kak Alden sendiri. Aku sering melihatnya pulang sekolah menggunakan mobil ini.
***
"Tante, ini tadi Eshanya saya ajak jalan, terus dia ketiduran waktu perjalanan pulang." Ucap kak Alden.
Sebenarnya aku sudah terbangun sejak kak Alden membangunkanku di dalam mobil, tapi aku malas membuka mataku. Akhirnya, kak Alden menggendongku sampai ke kamar. Setelah meletakkanku di tempat tidur, kak Alden tidak beranjak keluar dari kamarku. Tubuhku menegang menyadari kalau kak Alden sedang menatapku.
aku merasakan sesuatu kenyal menyentuh dahiku.
"Sleep tight my princess." Ucapan kak Alden membuat hawa disekitar ku menjadi panas.
Kak Alden keluar setelah mengucapkan kalimat itu.
***
Hi guys!
Gue kembali dengan 2 chapter sekaligus.
Selamat membaca cerita abal abal gak jelas ini.Hope you like it!
Salam manis,
Wsttr12
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Girl [Hiatus Dulu]
Fiksi PenggemarAshalina Raesha Azka •Gadis yang baru memasuki SMA •Berkacamata, berkepang dua dan lain sebagainya. •Hidup sebagai anak kembar harus saling berbagi satu sama lain, tapi Ada salah satu yang tidak bisa dibagi