"Misi, Disini ada yang namanya Esha?" Tanya seseorang yang ternyata adalah Alden.
Esha mengangkat tangannya kepada Alden.
"Bisa ikut gue bentar?" Tanya Alden."Oke." Jawab Esha singkat.
"Syf, aku kesana dulu ya. Ntar kalo ada apa apa kabarin aku." Setelah mengucapkan itu Esha langsung pergi bersama Alden.
Esha nggak banyak tanya tentang kemana mereka akan pergi. Ia hanya mengikuti Alden yang terus berjalan menghiraukan sapaan sapaan dari penggemarnya.
Mereka sampai di Taman belakang sekolah. Tempat ini sepi, hanya ada sau bangku tempat duduk yg berada di antara pohon besar.
"Ald- eh maksudku kak Alden ngapain bawa aku kesini?" Tanya Esha ketakutan. Keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya
"Sans aja. Gue gak bakal ngapa ngapain lo kok. Gue cuma mau ngajak lo jalan aja, boleh kan?" Tanya Alden dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.
"Ha?"
"Sh*t muka lo unyu banget. Pingin nyubit deh." Ucap Alden dgn tangan yg ingin menyubit pipi Esha.
Esha lebih dulu mencekal tangan Alden sebelum tangan Alden menyentuh pipinya. Ia sedikit menjauh dari Alden. Alden adalah orang yang ia sukai, bagaimana mungkin Alden menyentuhnya sedangkan jantungnya sedang berjoget ria didalam.
"Eh?" Alden terheran dengan reaksi Esha yang menghindar.
Bukannya Esha nyukain gue yaa? -batin Alden.
"Maaf kak, aku pergi dulu." pamit Esha, tapi sebelun itu Alden memanggil nama Esha lagi.
Esha membalikkan badannya karena merasa ada yang memanggilnya.
"Apa?"
"Ntar malem jangan lupa ke ultahnya Rossa. Dia juga udah SMS lo alamat rumahnya semalem tapi gak lo bales. Jadi dia nyuruh gue nyampein ini."
Hampir saja Esha lupa tentang acara ultah Rossa yang akan diadakan malam ini di rumah Rossa. Kalau saja Alden gak ngingetin dia mungkin Esha bakalan kena omelan Rossa karena tidak datang ke acaranya.
"Oke." jawab Esha singkat dan dengan senyum tipis Esha pergi meninggalkan Alden.
***
17.00
"Ya ampun Eshaaaaa!!! Gue harus pake baju apa? Gak ada satu pun baju gue yang cocok buat acara ginian." Teriakan Syfa membuat Esha menghembuskan nafas seperti biasa yg ia lakukan ketika melihat tingkah laku saudaranya.
"Terus?" Esha sedang malas meladeni Syfa kalo udah gini.
"Eshaaaaa... Lo tuh pinter, kenapa lo kayak orang telmi sih?" Syfa juga udah mulai kesel sama Esha yang gak peka.
"kamu pake baju pemberian mama waktu lebaran taun lalu kan bisa. Ntar aku juga make baju itu."
"Ahh cakep bener, yaudah kita ganti baju dulu ntar gue make up in."
"Ya ampun Syf... Aku gak mau make up lagi. Cukup sekali waktu kemaren pertemuan itu."
Bicara tentang pertemuan, Esha sudah tidak mendapatkan kabar dari Dava lagi. Esha juga sedikit penasaran tentang Dava. Cowom misterius yang tiba tiba dateng ke kehidupannya dan sekarang hilang tanpa jejak.
***
Syfa Dan Esha Sudah siap dengan pakaiannya making masing. Esha sedikit merasa risih dengan make up yang menempel diwajahnya. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah Rossa.
"Lol, muka lo biasa aja kali. Gak usah tegang gitu." ucap Syfa dengan ketawa di akhir kalimat.
"Apaan si Syf... Aku Malu tau."
"Tenang aja. Lo udah cantik kok. Palingan juga si Alden kesemsem liat muka lo."
Alden?
Esha benar benar lupa kalau Alden adalah kakak Rossa satu satunya. Kalau disana ada Kak Alden, Kak Deva ada gak ya? Tapi gak mungkin juga kan kak Deva kakak kelas.
***
Mobil yang di naiki Esha dan Syfa berhenti di depan rumah yang sudah dihiasi macam macam perhiasan ulang tahun.
Rumah yang cukup besar untuk mengadakan acara di dalamnya.
Esha dan Syfa melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah. Mereka disambut oleh Aldo yang sengaja disuruh Rossa untuk menunggu Esha dan Syfa.
"Hai do." sapa Esha sebisa mungkin.
"HAHAHAHAHA" Tawa Syfa dan Aldo bercampur menjadi satu.
"Kenapa?" tanya Esha heran.
"Lo gak pernah nyapa cowok ya Sha? Muka lo datar banget. wkwkwk" ucap Aldo.
"Maaf." hanya itu yang diucapkan Esha.
"Ah elah kenapa malah lo yang minta maaf. Gak ada yang salah disini. Yok masuk aja." ucap Syfa yang tak sabar ingin memasuki rumah Rossa.
Baru saja melangkah kan kaki, terdengar suara yang memanggil nama Esha.
Eshe menoleh dan mendapati Dava berada di depannya.
"Loh?" hanya itu kata yang diucapkan Esha. Ia masih terkejut dengan kedatangan Dava yang secara tiba tiba ini.
"Ini gue, Dava. Yang waktu itu ngajak lo jalan."
Esha teringat dimana Dava mengajak nya ketemuan di Cafe.
"Kok kamu bisa ada disini?" tanya Esha pada akhirnya. Sebenarnya sih itu gak penting buat Esha, tapi ya namanya proses pertemanan.
"Iya, gue bisa disini karena...
***
Hola hola guyssss!!
Gimana? Ancur yak? Sorry banget kalau emang cerita ini kadang rada ga nyambung.
Sorry banget karna gue yang jarang update. Padahal dari awal udah niat banget buat update tapi masih ragu.
So, i hope you like ittt!!! :)
Salam manis,
Wsttr

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Girl [Hiatus Dulu]
FanficAshalina Raesha Azka •Gadis yang baru memasuki SMA •Berkacamata, berkepang dua dan lain sebagainya. •Hidup sebagai anak kembar harus saling berbagi satu sama lain, tapi Ada salah satu yang tidak bisa dibagi