~{8}~

2.2K 94 2
                                    

Sorry GJ, kurang greget, banyak typo dan lainnya mohon di maafkan

~~~~~

2 pasang mata yan melihat tersebut senang namun sekarang panik mengejar Nina yang sudah bablas entah kemana, mereka ialah...Yanuri dan Faishal.

"Rencana kita berhasil, tapi ada kesalahannya."

"Apa vroh?"

"Nina pake sepeda motor."

"Terus?"

"Kita yang berabe."

"Berabe gimana?"

"Ah Yanuri cepetan cabut Nina kalo lagi marah bawa kendaraan sendiri, nyawa jadi taruhannya!!!"

"Udah cabut dulu!!!"

At the Yanuri' s car

Mereka langsung mengejar Nina dengan mobil sport milik Yanuri.

"Gara-gara gebetan lo Nina cemburu."

"Ya baguslah, berarti Nina beneran cinta sama Bagas."

"Ya tapi masalahnya kalo Nina lagi marah terus bawa kendaraan sendiri. Dia kan ratunya racing, pasti pake kecepatan tinggi dan akhirnya lo ngerti."

"Kecelakaan?"

Seketika terdengar bunyi sesuatu yang jatuh

"Bagas", ucap Nina lirih dan seketika pandangannya gelap.

Yanuri dan Faishal segera membawa Nina ke rumah sakit dan menelepon Bagas, Puput, Rahma, kedua orang tua Nina dan Bagas.

At the Rumah Sakit Medika

Keadaan Nina kritis, namun kepalanya tidak apa-apa hanya pelipisnya sedikit sobek, tidak ada pendarah atau gagar otak.

Bagas yang baru datang seketika tubuhnya menegang, rasanya tulang yang ia gunakan untuk menopang tubuh hilang. Tetes demi tetes air matanya turun. Ia menangis dalam diam. Ia merasa telah membohongi Nina.

Bagas duduk sambil memegangi tangan kanan Nina yang terdapat selang infus, air matanya masih turun, sesekali ia mencium tangan kanan Nina.

Sementara itu diluar ruangan ada Ulil, para sahabat Nina dan Bagas, dan kedua orang tua Bagas dan Nina

"Saya cukup sedih dengan peristiwa ini, karena terjadi hal yang tidak kita inginkan. Tapi biarlah semoga ini menjadi pelajaran untuk kita." Kata ayah Bagas

"Bagaimana pun saya bersyukur keadaan Nina tidak terlalu parah, dan maaf untuk nak Ulil. Semua ini bukan salah kamu." Ujar Papa Nina, namun berbeda dengan Ulil dia masih menangis.

"Om, Tante maaf ya. Gara-gara Ulil, Nina jadi gini."

"Sudah ini semua juga bukan keinginan kita tidak apa-apa."

"Benar apa kata Om Demian, Tante juga merasa seperti itu." ujar Mia, Mama Nina

"Jangan merasa bersalah, ini Om yang minta. Om akan cerita ke Nina setelah keadaanya membaik."

"Sekarang Ulil dan lainnya pulang saja, biar kami yang menunggu. Makasih ya nak Yanuri dan Faishal mungkin kalau kalian tidak ikuti, keadaan Nina bisa lebih buruk."

"Iya, Om, Tante", kata Yanuri

"Kita pulang dulu ya, Om, Tante. Mari." sambung Rahma di barengi mereka ber-4

1 minggu kemudian...

Keadaan Nina membaik dia sudah bisa mengkuti UTS susulan. Kedua orang tuanya juga sudah menceritakan semuanya, awalnya Nina marah namun ia akhirnya bersyukur dan berterima kasih pada Ulil.

The Most Wanted ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang