6: Mystery Club

120 10 1
                                    

Pagi berikutnya kudapati diriku berbaring di tempat tidur di kamarku. Oji-san berkata bahwa kemarin aku tiba-tiba tak sadarkan diri saat mengobrol dengannya di sofa.

"Istirahatlah dulu, kondisimu sedang kurang baik sekarang, aku sudah menghubungi wali kelasmu bahwa kau sakit," ucap Oji-san saat aku bangun tadi pagi.

"Shh.... Shh...."

Hembusan angin dingin masuk melalui celah jendela kamarku dan bermain-main di sela-sela rambutku.

"Fukushima Myuki-san...." terdengar sebuah bisikan diantara angin-angin itu memanggil namaku. Aku refleks langsung melihat ke arah jendela.

Kudapati sesosok tubuh yang tak terlihat jelas terhalangi pohon sedang menatap kemari, namun sosok itu menghilang sesaat kemudian. ╯▂╰

*****

Keesokan harinya, kondisiku kembali membaik dan akupun kembali bersekolah seperti biasa.

"Oi! Myuki-chan!" panggil seseorang di belakangku saat aku hendak melewati gerbang sekolah. Orang itu berlari dan mendatangiku.

"Eh? Ohayou Takahashi-sa- em senpai!" sapaku sambil melambaikan tangan padanya.

"Ohayou, Myuki-chan," jawabnya yang masih mengatur nafas dan membenarkan posisi kacamatanya. "Kudengar kamu tak masuk sekolah kemarin?" tanyanya tiba-tiba.

"Ya, kepalaku hanya sedikit sakit, tapi sekarang sudah sembuh:)" jawabku sambil tersenyum.

"Syukurlah. Em- kurasa kamu kurang cocok memanggilku Takahashi-san ataupun senpai, jadi kau panggil saja aku Zuko-san," ucapnya sambil menggaruk bagian belakang kepalanya.

"Eh?"

"Kalau kamu tidak mau juga tidak apa-apa, panggil saja aku sesukamu," ucapnya lagi sambil tersenyum.

"Eh bukan, kamu kan Kakak kelasku, lagipula kita baru kenal kemarin," ucapku sambil membalas senyumnya. "Takahashi-senpai, ya?" tanyaku sambil mengedipkan sebelah mata.

"Zuko-san atau Onii-san?" ucapnya dengan tatapan sinis nan tajam.

"Tapi-"

"Pilih salah satu! Aku Kakak kelasmu loh!" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Emm- baiklah," ucapku sambil melengos pergi meninggalkannya.

"Baiklah apa?" tanyanya sambil mengikutiku, sedangkan aku segera berlari menuju kelasku. Dan aku sampai di kelas duluan.

Aku mengintip dari jendela apakah Takahashi sudah sampai atau belum, namun yang kudapati adalah Yuri yang sedang berjalan kemari dan melambaikan tangannya padaku sambil tersenyum.

"Ohayou, Myuki-san!" sapanya saat memasuki kelas dan mendapatiku yang masih mengintip melalui jendela.

"Hei, hei! Aku sudah disini tahu!" ucapya sambil duduk di kursinya.

"Eh? Ohayou Yuri-san," balasku dan menghampiri kursiku.

"Sudah baikan?" tanya Yuri yang mengeluarkan beberapa buku catatan dari tasnya dan menyimpannya di atas mejaku, "Nih!"

"Eh apa ini?"

"Itu buku catatanku, mungkin kamu akan menyalin pelajaran kemarin?"

"Oh iya, arigatou Yuri-san," ucapku sambil memasukkan buku-buku tersebut ke tasku.

*****

Bel tanda istirahat telah berbunyi, namun nampaknya Ryuki tak akan masuk sekolah hari ini karena kursinya kosong sedari tadi.

My Mysterious RyukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang