3: Biology Test

127 11 0
                                    

"Ting.. Tong.. Ting.. Tong.. Ting.. Tong.."

Bel tanda masuk berbunyi tepat saat aku baru duduk di kursiku.

Tak lama, Mr. Rui masuk kelas sambil membawa satu tumpukan kertas soal ulangan.

"Ayo tunjukan PR kalian sekarang!" ucapnya tegas sambil menyimpan tumpukan kertas tadi di meja guru.

'Habislah kau Fukushima Myuki!'

Aku hanya bisa menundukkan kepala pasrah sambil menunggu detik-detik kesengsaraanku(?) karena Shinigami Rui sudah dekat.

Sreett!!

Sang Shinigami mengambil jantungku (buku tugas maksudnya) begitu saja dariku, dan melihat-lihat isinya.

Sedangkan aku sudah menunduk pasrah akan nasibku. Mungkin aku memang tidak cocok dengan Biologi:).
'Jadi sebaiknya kita berpisah disini saja, tempatku sudah bukan diss-..'

"Bagus! Kamu mengisi semuanya!" ucap Mr. Rui dengan suara berat khas-nya.

Itu sukses membuatku bergeming sesaat. Mengingat aku tak mengerjakannya sama sekali saat kemarin, karena entah mengapa, tadi pagi aku sudah terbangun di kamarku

Hal terakhir yang ku ingat adalah aku bertemu Miss Neira digerbang sekolah kemarin sore, dan sesampainya di kelas aku mengambil buku tulisku. Setelah itu, entah apa yang terjadi aku terbangun di kamarku tadi pagi.

Setelah selesai mengambil semua PR para siswa, Mr. Rui menyimpannya di meja guru dan sekarang kembali berkeliling kelas membagikan kertas ulangan.

"Jangan mengintip dulu soalnya, ada pengumuman dulu," ucap Mr. Rui yang baru selesai membagikan kertas ulangan.

Kelas langsung sepi, senyap.

"Waktu kalian hanya 1 jam, kerjakan soal sebaik-baiknya karena siswa kelas 1 yang mendapat nilai terbesar akan diberi satu voucher makan di Aguraku.

Mengingat Aguraku adalah warung ramen terkenal di Ryxem, dan sangat sulit untuk makan disana karena stok terbatas, sukses membuat semua siswa saling berbisik tentang harapan mereka yang ingin makan di warung ramen tersebut.

"Ssstttt!!! Berisikk!! Kalian kan sedang ulangan!!" teriak Mr. Rui yang kembali berhasil membuat seisi murid di kelas langsung sepi seperti di kuburan, bahkan hembusan angin di luar kelas dan bunyi jarum detik jam dapat terdengar dengan sangat jelas olehku.

Tak sengaja aku melihat ke arah anak misterius bernama Ryuki itu. Ia tampak mengisi ulangannya itu dengan wajah dingin tanpa ekspresi.

Merasa termotivasi, akupun juga langsung mengisi kertas ulanganku seadanya dengan harapan mendapat nilai tertinggi dan dapat makan di Aguraku.

Harapanku pupus seketika saat mengerjakan soal ke-5, aku kan tak sempat belajar sama sekali-_-.

"Waktu kalian tinggal tiga per empat jam lagi!" ucap Mr. Rui sambil berkeliling kelas, melihat-lihat jika ada siswa yang mencontek.

Sreettt....

Ryuki mengambil kertas ulangan dari mejanya dan maju ke depan kelas lalu menyimpan kertas ulangannya di meja guru.

"Anak itu..." bisik Mr. Rui yang ternyata sedang berdiri di depanku. "Hebat..." lanjutnya sambil menatap bangga pada Ryuki yang kembali duduk di kursinya.

'Sudah selesai?'

Padahal baru 15 menit! Sedangkan aku bahkan belum mengisi setengahnya, tapi dia sudah selesai?

"Apakah tak ada lagi yang mau mengumpulkan?" tanya Mr. Rui sambil kembali berkeliling kelas.

Aku jadi penasaran dengan hasil ulangannya, sementara siswa lain seperti biasa tak ada yang memperthatikan apalagi terkagum-kagum pada Ryuki yang sudah menyelesaikan soal secepat ini.

My Mysterious RyukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang