12: Camping /1

124 8 0
                                    

"Myuki-san, tolong bantu aku, pegangi frame itu!" ucap Yuri yang sedah mendirikan tenda bersama Yuri, Meera, Imari dan Namika.

Oiya, minggu ini ada acara Camping di kaki gunung Matuki sebagai acara rutin tahunan di sekolah ini. Setiap kelas harus membuat kelompok-kelompok antara 4-6 orang siswa untuk mendirikan tenda. Dan bersama mereka berempatlah aku sekelompok.

Mungkin ini akan menyenangkan bagi yang lainnya, tidak belajar dan menghabiskan waktu bersama teman-teman di luar sekolah. Acara ini berlangsung selama tiga hari dua malam dan diisi berbagai lomba dan acara api unggun di malam hari. Namun tidak denganku, Ryuki tidak ikut.

"Myuki-san! Kenapa malah melamun! Cepat pasang patok di sebelah sana!" ucap Meera yang memergokiku sedang melamun.

"Oh, maaf aku hanya tak sengaja mengingat seseorang," ucapku sambil mengikuti perintah Meera tadi.

"Siapa? Takahashi-senpai?" tebak Imari sambil tersenyum.

"Bukan, itu sih yang lagi diingat-ingat dan dipikirkan Yuri-san.." ucapku sambil melirik Yuri. Kedua pipi Yuri langsung memerah dan diiringi tawaan dari yang lainnya.

Beberapa menit kemudian, tenda telah selesai. Tak terasa ternyata sudah waktunya makan siang. Kami mengantri makan dan duduk di sekitar tenda. Setelah makan kami bermain-main di tepi hutan.

Malampun tiba, semua siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 berkumpul mengelilingi api unggun yang terletak di tengah-tengah area perkemahan ini dan bernyanyi bersama dengan riang. Kecuali aku tentunya, entah kenapa aku hanya merasa sepi saja jika tak ada Ryuki.

Tit..tit..tit..

"Siapa tuh?" tanya Imari kepo sambil mengintip ponselku. Aku segera menghalangi layarnya dengan tanganku.

From: Takahashi Zuko

Temui aku di dekat toilet,

"Aku mau ke toilet dulu ya..." bisikku sambil melengos pergi menuju toilet. Sementara mereka fokus bernyanyi dan tak menyadari kepergianku.

Aku sampai di toilet dan tak mendapati keberadaan siapapun disana.

"Myuki...." bisik seseorang dari balik pohon dekat toilet. "Siapa?" tanyaku sambil menghampiri ke balik pohon tersebut.

"Kemarilah," ucap suara yang lainnya yang kukenal sebagai suara Takahashi.

"Kalian semua disini?" tanyaku pada semua anggota klub misteri yang ternyata sudah berkumpul disini semua kecuali aku. Mereka mengangguk sambil tersenyum. "Apa yang kalian lakukan?" tanyaku.

"Kita bersenang-senang!" ucap Anife yang menununjukkan beberapa lilin di dalam tas kecilnya.

"Si- siapa itu d- di belakangmu Myuki-san?" tanya Marianne sambil bersembunyi di balik punggung Youko.

"Ap- Apakah menyeramkan?" tanya Anife yang sudah memeluk Tena saking takutnya. Rizumi berjalan ke belakangku dan tampak mengobrol dengan 'sesuatu'.

"Ia berjanji tak akan mengganggu kita, jadi tenang saja," ucap Rizumi pada yang lainnya sambil tersenyum.

"Syukurlah," ucap Anife masih dalam posisi yang sama. Semua mata tertuju pada Anife dan Tena yang pipinya mulai memerah. Sadar akan tatapan teman-temannya, Anife segera melepaskan pelukannya dan mendorong Tena hingga menabrak pohon di belakangnya diiringi omelan.

"Ih! Apa maksud kamu meluk-meluk hah?! Dasar mata keranjang!! Manfaatin suasana kayak gini buat ngelakuin hal yang lain-lain!!!" bla..bla..bla..dst.

Sementara kami hanya bisa memutar bola mata dan menggelengkan kepala melihat tingkah mereka.

"Sudahlah, ayo kita berangkat," ucap Takahashi menengahi.

My Mysterious RyukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang