10: My Day

124 9 0
                                    

Hari ini adalah pengumuman hasil ulangan biologi, aku hanya berharap kalau nilaiku tidak sampai nol karena aku tak mungkin berharap kalau aku bisa mendapat voucher Aguraku dan makan disana.

Beberapa siswa kelas 10 nampak sudah berkerumun di depan papan pengumuman di lantai 1. Aku segera menghampiri mereka untuk melihat nilaiku.

Sesampainya di depan papan pengumuman aku segera melihat dulu di bagian paling bawah, mungkin saja nilaiku ada di barisan bawah. Aku bernafas lega karena di urutan terakhir bukan namaku.

Aku terus melihat ke atas dan mencari namaku. Yup! Aku menemukannya di urutan ke-63 dengan nilai 67. 'Lumayan untuk orang yang tak sempat menghafal sama sekali ^_^' pikirku sambil tersenyum.

"Siapa yang dapat tiketnya?" tanya Yuri yang ternyata sudah ada di sampingku dan melihat ke barisan daftar nama yang paling atas.

"Ah padahal tinggal sedikit lagi!" ucap Yuri kesal dan langsung melengos pergi. Penasaran, aku juga melihat ke daftar nama barisan atas.

Aku mendapati nama Rizumi di urutan ke-12 dengan nilai 91 dan aku belum mendapati nama Yuri di bawahnya, jadi aku terus mencarinya hingga menemukan nama 'Samikara Yuri' diurutan kedua dengan nilai- Woow! Pantas saja dia kesal, nilainya hampir sempurna: 99.

Dan siapakah yang memenangkan tiket? Aku melihat lagi ke nama yang ada di atas nama Yuri. 'Woow! Kukira dia hanya seorang pembunuh bertubuh dingin,' gumamku dalam hati dan langsung berlari meninggalkan tempat itu.

*****

"Enam puluh tiga, hahaha..." Ryuki mentertawakanku dengan sangat puas saat mendengarnya langsung dariku, padahal aku sudah memberinya selamat, tapi dia malah mentertawakanku -_-.

Tapi, di sisi lain diriku, aku merasa senang karena dapat mendengarnya tertawa terbahak-bahak seperti itu, bukan tawaan kaku seperti biasanya.

"Hei, Myuki-san! Bukannya meratapi nilaimu, malah senyam-senyum sendiri?" ucap Ryuki sambil merangkul bahuku. "Apa yang kau pikirkan?" tanyanya sambil memutar-mutar jarinya di pipiku.

"Um- aku tak memikirkan apapun kok!"

"Kukira kau ingin mendapat voucher itu," ucapnya meledek.

"Um- sebenarnya aku ingin mencobanya sih, tapi aku punya banyak ramen instan di rumah kok!"

"Kalau begitu, aku tunggu di taman Ryxae jam 4 sore,"

"Mau apa?"

"Aku tidak suka ramen, aku hanya tak ingin ini terbuang sia-sia," ucapnya sambil menunjukkan voucher Aguraku di depan mataku.

"Um-" aku berpikir sejenak dan bergeser beberapa cm darinya.

'Jangan, mungkin ini modusnya untuk membunuhmu!' bisik sebuah sosok putih bersayap di samping kananku.

Ya, sebaiknya aku menolaknya saja.

'Pergi saja, ini mungkin kesempatan sekali seumur hidup makan di Aguraku,' ucap sebuah sosok merah bertanduk di samping kiriku.

Mungkin ini memang kesempatan sekali seumur hidup, aku akan menerima ajakannya.

'Jangan, kau bisa berusaha sendiri jika ingin kesana, lagipula Aguraku buka pukul 6 sore, kenapa dia mengajakmu pukul 4 sore?' ucap sosok putih.

Ya, aku bisa menabung untuk makan disana, mungkin hanya harus sabar menunggu untuk makan disana.

'Sampai kapan kau akan menunggu untuk makan disana? Mungkin dia hanya ingin berkencan dulu denganmu sore ini' ucap sosok merah dan kemudian menghilang bersama si sosok putih.

My Mysterious RyukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang