15: I don't know (2)

67 8 3
                                    

Takahashi menarikku ke ruang klub saat aku akan mengejar Ryuki.

"Eh? Ada apa?"

"Rapat dadakan klub misteri"

Takahashi membuka pintu ruang klub, dan tidak ada siapapun di sana.

"Mana yang lainnya?"

"Ini dadakan, jadi hanya kamu dan aku saja,"

"Eh?"

Ia menarik tanganku lagi dan menyuruhku duduk, berhadapan dengannya.

"Apa yang kau lakukan dengan Ryuki di Matuki?" ia langsung bertanya dengan muka penasaran.

"Eh? Kau bilang ini rapat klub dadakan?" aku menatapnya penuh curiga.

"Aku tahu hantu itu Ryuki, dan tenda perempuan siapa lagi yang akan ia datangi, kalau bukan tendamu?" ia tersenyum sambil menyilangkan tangan di belakang kepalanya.

"Hah?"

"Kau menghilang saat pesta kembang api," ia kembali tersenyum setelah mengucapkannya.

"Kau menyelinap dengannya saat mengambil ponselmu di tenda,"

Aku hanya tersenyum mendengarnya. Aku tak tahu harus berkata apa.

"Aku hanya memberitahumu, jangan terlalu dekat dengannya,"

"Kenapa?"

"Kami sudah menjauhinya sejak smp.."

"Selama itu?"

"Kau tahu apa sebabnya kan? Mungkin kau akan menjadi yang selanjutnya,"

"Apa maksudmu? Ryuki tidak seperti itu selama ini mungkin kalian salah paham.."

"Kamu tak mengerti" raut mukanya berubah serius.

"Kurasa Ryuki sudah berubah, sekarang-"

"Hey kalian sedang apa disinii??" Kiria datang dari pintu masuk sambil bersama Rizumi di belakangnya.

"Em-"

"Hanya mengobrol saja," jawab Takahashi.

"Um- aku mau mengambil tasku masih di kelas," aku langsung pergi keluar ruang klub.

'Tapi, Ryuki yang kukenal sekarang itu baik dan tak seharusnya dijauhi, mungkin dia sudah berubah..'

Aku segera pergi ke atap untuk menemui Ryuki. Aku hanya ingin membuktikan bahwa Ryuki itu baik.

Angin kencang berhembus melewati tubuhku saat aku membuka pintu atap.

Seseorang bersama Ryuki di sana.

Aku tak begitu mengetahui jelas siapa orang itu, aku hanya bisa melihat mereka mengobrol dari belakang. Ia memiliki rambut biru seperti Ryuki, namun tubuhnya lebih tinggi darinya.

Rasanya aku pernah melihat orang itu, tapi dimana?

Aku hendak melangkahkan kaki untuk mendekati mereka.
Angin kencang berhembus mengaburkan pandanganku membuatku harus menutup mata agar tidak semakin kabur terkena debu. Aku langsung membuka mata setelah anginnya pergi.

"Hai Fukushima Myuki-chan!" sapa Ryuki yang entah sejak kapan sudah ada di depanku sambil mencubit pipiku.

"Eh? Tadi itu? Kau bersama seseorang?" aku langsung mundur dan menatapnya curiga.

"Siapakah orang yang bersamaku selain Fukushima Myuki-chan?" ia kembali mendekat dan mencubit pipiku.

"He?" pipiku terasa panas saat mendengar Ryuki yang memanggilku dengan akhiran -chan, itu sangat langka. "Kau memanggilku-"

My Mysterious RyukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang