2: My Book

162 11 0
                                    

Sudah seminggu aku tinggal di kota Ryxem dan sekolah di SMA Ryxemenia. Selama itu pula aku selalu merasa diperhatikan oleh anak laki-laki misterius yang duduk di samping kiri kursiku.

Setiap kali aku berusaha memergokinya memperhatikanku, tak satu kalipun aku berhasil. Tapi aku yakin bahwa ia selalu memperhatikanku diam-diam sejak pertama kali masuk sekolah hingga saat ini.

Boleh saja jika ia memang ingin memperhatikanku sepanjang waktu, tapi kenapa? Apakah karena aku murid baru?

Kurasa bukan. Meskipun benar, ia seharusnya mengajakku berkenalan seperti siswa lainnya.

Namun nampaknya memang bukan itu alasannya, ia berbeda dengan siswa lainnya di sekolah ini. Bahkan siswa lain di kelas malah terkesan menganggapnya tidak ada, apalagi mengenalnya? Menganggapnya saja tidak.

Aku berusaha menanyakan siapa dan kenapa anak itu tidak dianggap pada setiap siswa di kelas. Namun, semua jawaban dan ekspresi mereka hampir sama saat aku bertanya: "Siapa anak itu? Mengapa kalian seperti tidak menganggapnya?"

"Dia bukan siapa-siapa, sebaiknya kamu tak perlu menganggapnya saja, dan jangan pernah sekalipun mendekatinya!" jawab 95% siswa di kelas ini dengan ekspresi datar yang terkesan dibuat-buat.

Setelah seminggu bertanya mengenai hal yang sama mengenai anak itu pada Yuri, akhirnya ia menyerah dan memberitahuku sedikit informasi mengenai anak misterius itu.

Itupun Yuri beritahu saat ia mengajakku untuk mengantarnya ke toilet saat istirahat kemarin.

Flashback kemarin....

"Siapa anak yang duduk di situ?" tanyaku pada Yuri sambil menunjuk kursi anak misterius itu.

Yuri memutar bola matanya, "oke, tapi antar aku ke toilet ya!" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Brukkk!!!

Yuri menutup pintu toilet perempuan setelah memastikan tidak ada siapapun di toilet ini. Ia berdiri di hadapanku dengan tatapan menyelidik.

"Siapa anak laki-laki yang duduk di sampingku?" tanyaku penasaran.

"Takanashi Ryuki," jawab Yuri dengan ekspresi datar yang dibuat-buat seperti yang lainnya.

"Lalu, mengapa kalian tidak menganggap keberadaannya? Padahal, sudah jelas kan? Kalau dia duduk di sampingku," tanyaku to the point.

Yuri terdiam sesaat sebelum membisikkan sesuatu padaku.

"Ia seorang pembunuh, ia membunuh semua anggota keluarganya dalam satu malam," bisiknya cepat dan segera menutup mulutku dengan tangannya.

"Jadi, jauhi dia dan jangan coba mendekatinya!" ucap Yuri sambil melepas tangannya dari mulutku.

"Benarkah apa yang kamu katakan itu?" tanyaku memastikan.

"Ya, demi kebaikanmu, jangan dekati dia," ucap Yuri lagi dengan tatapan khawatir.

"Hah?"

"Yosh, ayo kita kembali ke kelas. Anggap saja kamu tidak mendengar apapun dariku,"

Flashback off...

*****

Takanashi Ryuki?

Kurasa nama itu tidak seperti seseorang yang pernah membunuh semua keluarganya.

Tapi,

Siapa tahu?

*****

"Myuki!" panggil Yuri dari kursi depanku, entah mengapa meski aku ingin melihatnya, tapi pikiranku tak bisa lepas dari kepenasaranku pada sosok anak misterius bernama Takanashi Ryuki itu.

My Mysterious RyukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang