8: Special Breakfast

129 12 0
                                    

Aku memandangi gelang pemberian Ryuki yang melingkari pergelangan tangan kananku, warna blueblack-nya tampak mengkilat diterpa cahaya lampu kamarku. Namun, nampaknya hanya Ryuki, Aku dan Rizumi yang dapat melihat warnanya tersebut. Takahashi dan yang lainnya tak dapat melihatnya tadi saat di ruang klub.

Aku sempat ragu mungkin saja mereka pura-pura tak melihat, namun setelah aku selesai membaca buku pemberian Rizumi ini, aku percaya bahwa mereka benar-benar tak melihatnya.

"Kau akan mengerti setelah membaca halaman 213," ucap Rizumi sebelum berpisah di gerbang sekolah sambil memberiku sebuah buku yang lumayan tebal dengan sampul usang berwarna coklat tua dengan tulisan berwarna perak kusam yang tertera diatasnya bertuliskan: OUOFRE- tanpa tertera penerbit ataupun pengarangnya.

Sesuai intruksi Rizumi, aku langsung membuka halaman 213 tepatnya pada bab 49 dan merupakan halaman terakhir dari buku ini.

Kira-kira seperti inilah isinya:

Lempeng Seram Transparan merupakan batu dengan kekuatan misterius yang katanya hanya orang-orang terpilihlah yang dapat menemukannya. Selain itu batu itu akan kembali lagi pada pemilik yang menemukannya bagaimanapun caranya. Batu ini bisa berwarna apapun sesuai keinginan si penemu dan tak akan pernah bisa berubah.

Batu ini berbentuk lempengan tipis dan bentuknya tak bisa diubah bagaimanapun caranya. Batu ini tak akan terlihat atau Transparan bagi orang-orang hidup yang tidak memiliki sisi menyeramkan di dalam dirinya, itulah sebabnya batu ini disebut Lempeng Seram Transparan.

Hanya segitulah informasi yang ada di buku itu. Selebihnya mungkin telah disobek dab diambil, karena pada dua halaman berikutnya terdapat bekas sobekan.

Aku berpikir, mungkin Takahashi dan yang lainnya tak memiliki sisi menyeramkan pada diri mereka sehingga tak bisa melihat gelang ini.

Tapi, setelah aku berpikir lagi, jika seperti itu alasannya, berarti aku, Ryuki & Rizumi memiliki sisi menyeramkan dalam diri kami.

*****

Tokktokktokk

Sebuah ketukan di pintu terdengar saat aku baru selesai mengenakan seragam dan keluar dari kamar, Oji-san sudah berangkat tadi pagi, katanya ia harus membantu temannya mengerjakan tugas.

Aku membuka pintu, dan betapa kagetnya saat aku melihat siapa yang datang. Angin dingin langsung menerpa saat aku membuka pintunya.

"Ryuki-kun?"

"Oh- Ohayou Myuki-san," ucapnya kaku.

"Um- ohayou Ryuki-kun, ada perlu apa kemari?" tanyaku merasa aneh padanya yang datang kemari sepagi ini.

"Seharusnya kau mempersilahkanku masuk sebelum bertanya soal itu," ucapnya sambil tersenyum kaku.

"Oiya, silahkan masuk dulu," ucapku sambil membuka pintu lebih lebar dan menyuruhnya duduk di kursi yang ada di ruang tamu. "Mau kubuatkan teh?" tawarku.

"Tak usah, aku tidak suka," tolaknya.

"Lalu apa yang bisa kubuatkan untukmu?" tanyaku lagi.

"Kau hanya perlu duduk di sampingku dan mendengarkanku," ucapnya sambil menepuk-nepuk bagian kursi yang kosong di samping kirinya.

"Baiklah," ucapku menuruti ucapannya.

"Aku hanya ingin memastikan kalau kau masih mengenakan gelang ini," ucapnya sambil menempelkan telapak tangan kananku di pipinya yang masih dingin seperti kemarin.

"Lempeng Seram Transparan?"

"Jadi klubnu itu mempelajari tentang takhayul ya?" tanya Ryuki sambil tertawa kaku.

My Mysterious RyukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang