8-Ikhlaskan saja

975 31 0
                                    


Maaf baru bisa update sekarang...

Selamat menunaikan Ibadah Puasa


Autor POV

Rutinitas pagi di rumah Anjani dan Farhan berjalan seperti biasa hanya saja suara-suara ribut yang berasal dari suaminya membuat pagi ini lebih ramai.

"Jan, jaket coklat aku mana?"

"Jan, kaos kakiku di atas kasur kok ngk ada satu?"

"Jan, map merah aku kamu simpan dimana?"

Farhan masih sibuk berteriak memanggil Anjani yang tengah menyiapkan sarapan di dapur. Keduanya terlambat bangun membuat mereka kalang kabut dan jadi sibuk sendiri. Anjani meninggalkan dapur setelah sarapan dan bekal untuk Farhan telah ia siapkan. Anjani masuk kamar dan melihat kamar mereka seperti tak berbentuk lagi.

"Mas Farhan kok berantakan gini sih.." Anjani menghela napas pendek melihat kelakuan suaminya. Dia berjalan menuju lemari dan mengambil jaket coklat Farhan yang tergantung di belakang baju-baju lain. Lalu ia menyerahkan kepada Farhan yang sibuk memasang jam tangan. "Kaos kakiku?" tanya Farhan.

"Tadikan Jani simpan di atas kasur." Anjani membuka-buka selimut yang mereka pake semalam dan mencari kaos kaki Farhan namun hanya sebelah yang dia dapat.

Anjani mencari di bawah kasur dan menemukan kaos kaki itu yang setengahnya sudah masuk ke dalam kolong ranjang. Kemudian Anjani memberikan kaos kaki kepada Farhan. setelahnya Anjani mengambil tas Farhan di ruang kerja Farhan.

"Sayang mapnya..." ucapan Farhan terpotong karena Anjani.

"Ini.. mapnya enggak aku keluarin kok dari kemarin. Coba cek lagi.." Anjani menyerahkan tas itu. Anjani keluar meninggalkan Farhan yang sibuk dengan tasnya.

Dia menuju meja makan dan membuatkan teh untuk Farhan. Anjani merasakan ada yang mengecup pipinya dari samping. Tak perlu menoleh juga tau siapa pelakunya.

"Mas.. jangan ganggu deh, ke meja aja sana." Farhan hanya terkekeh dan menuruti istri tercintanya untuk ke meja makan.

"Mas mau roti atau nasi goreng?" Tanya Anjani setelah meletakkan teh panas di depan Farhan.

"Bekal aku nasi goreng ya?" Tanya Farhan sambil menyesap tehnya.

"Iya."

"Yaudah, roti aja." Anjani menggeleng geli mendengar jawaban suaminya. Memangnya kalau bekalnya nasi, sarapannya harus roti ya??

"Kuliah jam berapa hari ini?"

"Jam sepuluh Mas.. hari ini aku mau ke taman sama Rani dan Naya ya.. mereka ngajakin kerja tugas bareng. Bolehkan?" Anjani meletakkan roti berisi selai nanas ke piring Farhan.

"Boleh, tapi ingat jangan lupa makan, sholat. Jangan pulang terlalu sore.. kalau tugas kalian belum selesai kerjakan dirumah saja ajak sekalian Rani dan Naya"

"Iya Mas. Jani usahakan pulang sebelum Ashar"

Setelah menyelesaikan sarapan mereka, Farhan bangkit diikuti Anjani. Anjani mengantar Farhan sampai depan pintu kemudian mencium tangan Farhan yang dibalas kecupan sayang dikeningnya. Anjani kembali ke dapur dan membersihkan piring kotor, setelah itu dia naik ke kamar untuk membersihkan kamar mereka yang berantakan ulah dari suaminya.

Setengah sembilan, Anjani bersiap-siap untuk ke kampus. saat akan memasang kerudung, terdengar bunyi hp dari arah meja.

"Assalamualaikum.."

"Oh tunggu sebentar ya Nay, aku pake kerudung dulu."

"Iya.. Waalaikumsalam" Anjani buru-buru memasang kerudungnya kemudian mengambil tas dan keluar rumah menemui Naya yang sudah menunggunya.

ANJANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang