-Part 8-

184 37 0
                                    

Bejo memberhentikan motornya tepat disamping rumah Anna. Setelah Anna turun dari motor, Bejo segera meninggalkan dirinya. Anna langsung berjalan memasuki rumah, sesampainya di dalam, ia melihat kakanya tengah berada di ruang TV dengan sebuah ponsel ditangan.

"Dari mana aja lo? Ngebasket lagi?" tanya kak Intan.

"Bukan urusan lo," ucap Anna.

"Lo dicariin mama noh," serunya.

"Udah tau."

Anna menaiki anak tangga dan berjalan menuju kamar mamanya. Dia membuka pintu kamar dan mendapati mamanya sedang duduk di kursi goyang yang menghadap jendela kamar.

"Mah," ucap Anna.

"Dari mana aja? Kenapa ga pulang sama pak Anto?" tanya mamanya tanpa menoleh ke arah Anna.

"Tadi Anna--"

"Pak Anto bilang, kamu keluar dari mobil terus naik gojek. Kamu udah berani pulang sendiri ya?"

"Bukan itu mah. Anna cuma--"

"Cuma apa? Mama juga dapet kabar dari kepala sekolah kamu kalo kamu buat onar di sekolah. Kamu kenapa sih de gamau dengerin apa kata mama? Udah bisa hidup sendiri?" sindir mama Anna yang berjalan menghampiri anaknya.

Setelah hampir setengah jam Anna berada di kamar mamanya, kini ia berjalan keluar menuju kamarnya.

Sementara di rumah Fiona

Jam menunjukkan pukul 19:00 WIB, Pam tetap sibuk memainkan playStation-nya dan Fiona sendiri hanya berjalan mondar-mandir sambil menggenggam ponselnya, "Please bales please..."

2 menit

5 menit

7 menit

10 menit

Kini Fiona duduk di kursi dengan memainkan jari tangannya diatas meja belajar. Fiona terus menatap layar ponselnya dan berharap ada pesan masuk. Suara mama tiri Fiona terdengar menyuruh mereka berdua untuk makan malam bersama. Fiona dan Pam langsung berjalan menuju ruang makan dan duduk dihadapan James.

Fiona berusaha memakan nasi dan lauknya dengan cepat. Setelah selesai makan, Fiona pamit untuk kembali ke dalam kamarnya dengan alasan mengerjakan tugas sekolah. Dia mengambil ponsel yang berada di atas meja dan melihat belum ada pemberitahuan pesan masuk dari Line. Dia duduk di tepi ranjang, memperhatikan detikan jam yang sekarang menujukkan pukul 20:00 WIB, satu jam Fiona menunggu balasan pesannya dan ia melihat Pam telah kembali masuk ke kamarnya. Fiona mendengar suara ponselnya berbunyi dan ternyata ia mendapat pesan dari Farrell.

Hello Farrell...

Ini siapa?

Gue Fiona...

Ohh.

Hati Fiona cukup senang karena pada akhirnya, pesan tersebut dibaca oleh Farrell. Tetapi sepertinya Farrell tidak terlalu merespon pesan dari Fiona. Fiona meletakkan ponselnya kembali dan merebahkan dirinya diatas kasur.

"Mau sampe kapan main PS? Lo ini nginep di rumah gue cuma mau numpang main PS atau apa?" sindir Fiona.

"Sorry lagi seru nih.." ucap Pam yang terus memegang stick playstation-nya tersebut.

Jam menunjukkan pukul 22:00 WIB dan sekarang giliran Fiona yang masih terjaga. Sementara Pam sudah tertidur lelap. Fiona bangkit dari kasurnya dan mencoba untuk mengambil segelas air di kulkas. Seketika ia teringat ucapan Bejo sewaktu mereka bertemu di perpustakaan beberapa hari yang lalu.

***

"Masih ngejar-ngejar Farrell si artis Instagram itu?" tanya Bejo yang melihat Fiona tengah mencari sebuah buku.

"Iya," jawab Fiona.

"Mau gue kenalin sama Gabriel temen gue? Gue kasian liat elo yang tiap hari kerjaannya ngecek Instagram, liat foto, ngecek lagi, lagi, lagi, dan lagi," kata Bejo.

Fiona menggeleng ke arah Bejo dan tersenyum, kemudian ia pergi meninggalkan Bejo yang masih berada didalam perpustakaan.

***  

"Brakk..." 

Suara pintu kulkas tertutup cukup terdengar kencang, beruntung pembantu Fiona tidak terbangun. Fiona meminum air dinginnya sambil menyender pada tembok. Dia terus berpikir akan ucapan Bejo. Setelah airnya habis, Fiona berjalan kembali menuju kamarnya dan tertidur disamping Pam.

Keesokan harinya Bejo menyebarkan undangan ulang tahunnya yang ke-18 pada teman-teman terdekatnya. Bejo mendatangi satu persatu kelas di sekolahnya, hingga tiba di kelas Anna. Bejo masuk dan memberikan undangan tersebut kepada 3 sahabat terbaiknya, kemudian pergi meninggalkan kelas Anna.

"WOWW.... AN INVITATION," ucap Pam yang memegang undangan dari Bejo.

"Ini undangan pernikahan atau ulang tahun?" tanya Anna.

"Ulang tahun Ann," jawab Fiona yang membaca isi dari undangan tersebut.

Sedang asik membaca undangan, seorang teman sekelas Fiona yang bernama Rahma datang menghampiri Anna dan mengatakan bahwa Anna tengah ditunggu kepala sekolah diruangannya.

Anna pun segera bangkit dan berjalan menuju ruang kepala sekolah. Hari ini, orang tua Anna dan Tania datang untuk membahas masalah keributan yang terjadi kemarin. Tetapi Anna tidak merasa sendiri, ia ditemani Fiona dan Pam; sahabat yang selama ini berada disampingnya.

"Kalian tunggu disini," pinta Anna.

Pam dan Fiona hanya menunggu di luar kantor, sementara Anna masuk ke dalam ruangan tersebut. Anna duduk disamping mamanya dan dihadapannya sudah ada mama Tania dan Tania. Hampir 1 Jam Pam dan Fiona menunggu, tiba akhirnya Anna dan mamanya keluar.

"Gimana?" tanya Pam penasaran.

"Beasiswa gue dibalikin lagi," ucap Anna tersenyum lebar.

Pam dan Fiona sangat senang mendengar keputusan dari kepala sekolahnya itu.

"Kalian kok ga pernah main ke rumah lagi? Tante pikir kalian lagi berantem," tanya Mama Anna.

"Kita ngga berantem tante. Malam ini Anna boleh 'kan, makan diluar sama kita?" tanya Fiona.

Mama Anna mengangguk tanda setuju. Setelah mamanya pamit untuk kembali ke kantornya karena sudah ada klien yang menunggu, raut wajah Anna kembali terlihat sangat senang karena Tania terbukti bersalah dan mencari masalah di sekolah.

"Pokoknya malam ini harus makan malam bareng buat ngerayain kembalinya beasiswa lo," ucap Pam.

"Tenang. Malam ini, gue yang traktir! Sini lo berdua." Anna menarik Pam dan Fiona untuk merangkul kedua sahabatnya dengan erat.

"Stay with me until we're grow old," ucap Anna.

"Siap 45 Komandan," jawab Pam dan Fiona serentak.

[Completed] My Perfect CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang